25. A Wish

1.9K 401 26
                                    

Archer melirik jam tangannya begitu ia mendengar suara bel halus dari pintu kamar hotel itu. Ia tersenyum tipis, meninggalkan Elois yang masih berdiri di depan dinding kaca. Archer melangkahkan kaki ke arah pintu dan menjumpai Johnny, salah satu staf Max selain Hansol.

"Oh? Bibi Mia yang memintamu datang, Johnny?" Tanya Archer sambil mempersilahkan asisten itu masuk. Johnny sudah terbiasa dengan keluarga itu bahkan sejak William masih hidup. Ia terkadang masih merasa takjub dengan kemiripan Archer dan kedua orangtuanya.

"Mrs. Lynford bilang bahwa aku harus menjemput Mr. Collins dan... Mr. Lynford?" Terdengar nada ragu dalam suara Johnny. Jujur saja, ia memang sering mendengar banyak hal tentang satu-satunya orang yang akan menjadi penerus keluarga itu tapi sampai detik ini ia bahkan belum pernah sekalipun bertemu dengannya.

Keberadaan Elois memang seolah hanya sekadar rumor atau bayangan belaka. Tidak ada yang persis tahu bagaimana rupanya, dimana keberadaannya atau apapun. Elois seolah berada di sisi dunia yang berbeda dan terselubung kabut.

Archer memberi kode dengan ujung matanya pada Johnny ke arah Elois yang sama sekali tidak bergerak dari tempatnya.

"He is Lynford."

"Really?"

Archer menganggukkan kepala sambil tersenyum dan bergegas menuju salah satu kamar tidur yang ada di sana. Setiap anggota keluarga memiliki lemari mereka sendiri di ruang pakaian. Bahkan untuk Elois sekalipun yang baru pertama kali mengunjungi tempat ini. Max tahu segalanya, bahkan tentang Elois yang seolah tidak terjangkau olehnya.

Johnny menatap punggung itu dengan ragu untuk beberapa saat sampai akhirnya ia mendengar Elois menghela nafas dan membalik tubuhnya. Hal pertama yang Johnny kenali adalah sepasang bola mata kebiruan yang teduh, sama seperti milik Max.

"Maaf?" Tanya Elois, merasa asing dengan orang yang balas menatapnya dalam diam itu.

"Salah satu asisten terbaik Mr. Max Lynfor, Johnny Seo."

Johnny langsung membungkukkan tubuhnya sembilan puluh derajat. Elois tahu, salam khas dari Asia Timur terlebih dengan tambahan marga pada nama belakangnya. Ia membalas bungkukan itu sebagai bentuk kesopanan sekaligus menghargai budaya.

"Elois... Elois Foster?" Ucap Elois tidak yakin.

Johnny tersenyum tipis, memaklumi sikap Elois. Keduanya dalam keadaan canggung yang begitu formal sampai Archer kembali dan memecah keheningan janggal itu.

"Kita harus segera pergi ke rumah sakit!" Ucapnya cepat.

Ia melirik ke arah Elois yang masih mengenakan celana jeans dan sweatshirt rajut cokelat mudanya.

"Kau tidak akan berganti pakaian? Keadaan di sana akan cukup ramai." Ucap Archer meyakinkan.

"Tidak. Lagipula ini bukan pertemuan pertama kami."

Archer tahu bahwa Elois sedang merujuk pada pesta keluarga beberapa waktu lalu. Ia tidak mengatakan apapun lagi dan memberi kode pada Johnny agar mereka segera berangkat. Ketiganya bergerak dengan Johnny yang selalu berada beberapa langkah di depan mereka dan membuka jalan. Elois amat sangat tidak terbiasa bahkan ketika Johnny harus mempersilahkannya masuk ke dalam lift hingga membukakan pintu mobil untuknya.

"Kurasa kau tidak perlu bersikap terlalu formal seperti ini." Tegur Elois di dalam mobil sambil menunjukkan ekspresi tidak nyamannya terlebih ketika Archer memilih untuk duduk di jok depan, di samping kemudi.

"Bagaimana pun, anda adalah anggota keluarga Lynford yang saya layani."

"But I think, I'am not."

Closer [END]Where stories live. Discover now