10. Inside Heart

2.7K 432 19
                                    

Memasuki bulan kedua di universitas ini, ketiganya sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Bahkan Chris berhasil mendapatkan beberapa teman baru -dan dia belum ingin mengatakan teman dekat- yang bersedia menemaninya kemana pun selama berada di London. Kelompoknya cukup terkenal di kampus. Sedangkan Archer dan Elois, belajar dalam diam sambil mengabaikan tatapan dari setiap mata yang ingin mendekati mereka. Tidak ada teman, untuk Archer dan hanya ada Luke, untuk Elois.

"Elois! Ini sudah dua bulan dan kau tidak bisa sedikit membantu sahabatmu ini untuk membuka jalan?" bujuk Luke.

Elois tahu kemana arah pembicaraan Luke yang tampaknya sangat tergila-gila dengan Chris. Ia mengenal Luke dengan sangat baik dan ia khawatir. Entah untuk siapa rasa khawatir itu, untuk Luke yang ia yakin tidak bisa menghidupi nona muda Collins itu atau untuk Chris yang menurutnya gadis itu harus hidup bersama orang dari kalangan yang tepat. Luke bukan pria yang tergolong sangat miskin, hanya saja kekayaannya tidak seberapa. Keluarga Luke adalah pengusaha minimarket di Kanada dan belum memiliki jaringan yang luas.

"Kau bisa mencari wanita lain."

"Kau mengenalku dan kau kakaknya."

"Bukan aku."

"Tentu dirimu, Lynford."

Luke menyebutkan kata terakhir dengan volume pelan, membuat Elois langsung melirik sekitarnya sambil berdoa tidak ada yang mendengar hal itu. Selama ini ia sudah cukup nyaman hidup dengan nama belakang Foster. Luke tersenyum dengan penuh kemenangan sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"So? Can you help me?" tanya Luke penuh harap.

Elois tidak mengatakan apa-apa, hanya menggelengkan kepala dan begitu ia berbalik ada Archer yang melangkahkan kaki ke arahnya kemudian melaluinya dan hanya saling bertukar tatapan sambil lalu. Interaksi mereka selalu seperti itu, jika tidak ada Chris di antara mereka.

"Hei dude, kalian tidak bisa saling berpelukan atau semacamnya?" bisik Luke.

"We are straight!"

"But, you and him are brother."

Elois hanya menggelengkan kepala dan mengabaikan ucapan Luke. Lagipula banyak tugas kuliah yang harus ia kerjakan dengan penuh antusias, ini pilihannya dan ia akan melaluinya dengan sebaik mungkin. Kedua pria itu melangkahkan kaki sambil melakukan hal yang berbeda, Elois dengan bukunya dan Luke sambil sesekali mengedipkan matanya pada setiap mahasiswi cantik yang mereka lewati. Wajah dan fisik Luke tergolong tampan dan cara berpakaiannya lebih baik daripada Elois. Orang akan mengira bahwa Elois adalah seorang fakir yang bersahabat dengan salah satu anak dari pengusaha.

"Luke, berhenti bersikap seperti itu."

"Oh, baiklah."

Elois memang berhasil membuat Luke diam, namun hal itu tidak berlangsung lama karena beberapa menit sebelum mereka berbelok di ujung koridor dan melewati segerombolan gadis yang bercengkrama sambil menahan tawa mereka hingga menimbulkan kikikan yang sedikit mengganggu telinga Elois. Setidaknya ia bersyukur bahwa kelompok Chris tidak melakukan hal semacam itu.

"Kau lihat wanita cantik yang di sana?" bisik Luke.

"Siapa?"

"Rose, dia ada jurusan yang sama dengan Christina."

"Lalu, apa masalahnya?"

"Aku dengar, dia tertarik dengan Archer."

Elois menghentikan langkahnya kemudian menatap ke arah yang ditunjuk oleh Luke dengan matanya. Ia menajamkan penglihatannya dan menjumpai segerombolan gadis yang menahan tawa itu.

Closer [END]Where stories live. Discover now