32. Step by Step

2.2K 382 32
                                    

Alunan musik yang kencang memenuhi ruangan itu diiringi warna-warni dari cahaya lampu yang tidak hentinya berputar kesana-kemari menciptakan hingar bingar yang menyenangkan tersendiri bagi para pengunjung tempat itu. Beberapa tampak mabuk dan merancau tidak jelas, yang lainnya sibuk meliukkan tubuh dengan gerakan-gerakan energik di lantai dansa. Begitu meriah dan menyenangkan. Namun sangat kontras dengan Chris yang memilih untuk tetap diam di tempatnya sambil menikmati minuman dalam gelas kristal.

"Kau tampak seperti seseorang yang baru saja patah hati." Ucap bartender muda itu sambil menatap pengunjung tetapnya tersebut dengan penasaran.

"Apa sangat terlihat?"

"Jadi, tebakan ku benar?"

Chris hanya menanggapinya dengan sebuah senyuman tipis sambil kembali memasukkan minuman mengandung alkohol ke dalam mulutnya. Ini adalah botol ke-empatnya dan kepalanya mulai terasa sedikit berputar. Tepat saat itu, Hayder datang dan langsung mengenali satu-satunya keponakan perempuan yang ia miliki dalam keluarga besar itu.

"Christina?"

"Oh, Mr. Noward!" sapa bartender itu.

"Hai, Felix! Apa ini keponakanku?"

"Iya, Christina Collins."

Hayder menatap Chris dengan seksama namun tampaknya remaja itu tidak bisa mengenalinya dan ia menatap ke atas meja. Felix memberi kode dengan jemarinya bahwa sekarang gadis itu sudah memasuki botol ke-limanya.

"Ada apa dengannya?" tanya Hayder dengan alis berkerut.

"Patah hati." Jawab Felix.

"What?!"

Hayder bahkan nyaris tidak mempercayai pendengarannya. Dari segi manapun, Christina adalah wanita yang sempurna. Bagaimana tidak? Perpaduan dari Stevan dan Evanna belum lagi latar belakang yang luar biasa dan sekarang keponakannya itu patah hati? Seseorang membuatnya patah hati? Orang gila mana yang menolak seorang Christina Collins?

"Siapa pelakunya?" tanya Hayder.

"Tidak mengatakan apapun tentang itu."

Hayder menganggukkan kepala lalu memberi kode pada Felix bahwa ia sendiri yang akan mengurus remaja mabuk ini. Hayder membantu Chris berdiri, sementara gadis itu berusaha menajamkan penglihatannya untuk melihat siapa yang sedang mengganggunya saat ini.

"Siapa?"

"Hayder."

"Namamu mirip dengan pamanku."

Hayder memutar bola matanya kesal.

Berbicara dengan seseorang yang sedang mabuk sama saja dengan berbicara dengan sebuah tong besar yang tidak akan menyahut dengan benar sama sekali. Toh pikirannya sedang tidak berada di tempat yang benar.

"Apa yang terjadi, Chris?" tanya Hayder lembut.

Ia masih berusaha membawa Chris keluar dari tempatnya itu, memutuskan untuk membawa gadis itu pulang ke rumah keluarganya namun tiba-tiba saja langkah kaki Hayder terhenti persis di depan pintu keluar ketika gadis kecilnya itu mengatakan sebuah nama.

"Elois Lynford."

"El? Ada apa dengan, El?" tanya Hayder heran.

"Aku mencintainya."

Kali ini Hayder benar-benar membeku dan ia tidak tahu harus melakukan apa. Namun sebagai seorang lelaki, jelas ia tidak bisa membiarkan hal ini. Ia ingin agar muda-mudi ini dapat menyelesaikan masalahnya sendiri terutama Elois. Namun ia tidak menyangka bahwa Chris akan jatuh cinta pada orang yang salah terlebih di antara ribuan lelaki di luar sana.

Closer [END]Where stories live. Discover now