[DARI PENULIS] THANKS A MILLION

26.7K 999 118
                                    


"Karena gue selalu menyempatkan diri untuk menyenangkan diri sendiri. Dan menulis salah satu yang bikin gue senang dan 'tetap manusiawi'." – Edith PS, Love Bites



***


SAYA setuju. Menulis selalu memberi kebahagiaan tersendiri, terutama di tengah hectic-nya pekerjaan kantor. Dengan menulis, saya tetap manusiawi. Sejenak lupa pada beban di dunia nyata. Bebas menjadi siapa pun dan ke mana pun yang saya inginkan.

Sebelum masuk ke sesi terima kasih, ada beberapa hal yang perlu kalian tahu.

Pertama, alasan keterlambatan publish.

Seperti tahun lalu, mendekati akhir tahun pekerjaan saya padat sekali. Dari pukul 09.00 s/d 15.30, pekerjaan mengharuskan saya untuk nggak menjauh dari kubikel, pun melepaskan diri dari komputer.

Ah ya, untuk yang pernah piknik ke Instagram saya, pasti tau saya bekerja di mana.

Yep, beberapa kali saya mem-post foto menggunakan pakaian kerja. Di mana di lengan kiri pakaian saya terdapat lambang sebuah kantor pemerintahan. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Lebih spesifik lagi, di bidang Sekretariat, di bawah Kepala Sub Bagian Umum. Jabatan saya Operator Komputer Kepegawaian.

Pekerjaan saya? Seluruh hal yang berkaitan dengan pegawai; baik Pegawai Negeri Sipil maupun Tenaga Kontrak (Non PNS). Saya membantu pegawai untuk mengajukan cuti, mengurus kenaikan pangkat, mengurus SK Pensiun, mengurus SKP, membantu pengetikan kontrak bagi Tenaga Kontrak yang masa kerjanya hanya berlaku satu tahun, dan masih banyak lagi.

Untuk akhir tahun begini, berpuluh kontrak Tenaga Non PNS tengah menanti saya. Saya perlu melakukan revisi, lalu diperiksa dengan atasan. Mengetik hasil revisi, mendistribusikan, meminta tanda tangan Kepala Dinas, lalu kembali dibagikan ke masing-masing pegawai. Belum lagi, Sasaran Kerja Pegawai (semacam laporan resmi mengenai target dan realisasi pekerjaan selama satu tahun), saya harus membantu 105 pegawai, sudah termasuk dengan dua UPTD di bawah dinas kami. Selain itu, juga ada 5 pegawai yang akan naik pangkat dalam periode April 2017. Saya harus mempersiapkan kelengkapan berkas yang bersangkutan, dan itu nggak sedikit—di mana kelengkapan berkas tersebut paling lambat dikirim ke Badan Kepegawaian Daerah bulan Januari 2017.

Sebab itu, waktu menulis saya benar-benar tersita.

Jujur saja, sedikit banyak nggak bertemu dengan tokoh-tokoh fiksi membuat saya bergerak seperti robot. Saya kehilangan sisi manusiawi. Melakukan ini dan itu hanya karena keharusan. Tapi, terlepas dari semua itu, bagaimanapun saya tetap mencintai pekerjaan saya. Dari usia sepuluh tahun, saya selalu berandai-andai untuk bisa memiliki pekerjaan di kantoran. Duduk di balik komputer, berpakaian rapi, mempunyai jam kerja yang jelas. Alhamdulillah Allah mengabulkan cita-cita saya.

Karena alasan-alasan di atas, saya mohon maaf telah membuat kalian menunggu lebih lama. Perhitungan saya meleset. Saya pikir, saya bisa menyelesaikan tulisan sebelum tumpukan pekerjaan diletakkan di meja saya. Nggak tahunya, ada rapat mendadak yang mengharuskan pekerjaan-pekerjaan tersebut datang lebih awal. Sungguh, saya juga ingin secepatnya mengakhiri kisah Mas Alpha dan Mbak Cantik. Selain karena nggak sabar bertemu dengan tokoh-tokoh baru di lapak lain, juga karena ternyata memiliki utang itu nggak enak. Selalu terbayang-bayang.

Jadi, sekali lagi saya mohon maaf atas keterlambatan update. Bukan hanya kalian, kok, yang nggak sabar, saya selaku penulis pun sama nggak sabarnya.

Dan, ya... akhirnya "Treat You Better" menjumpai kata 'The End'.

Kalau ditanya bagaimana perasaan saya, tentu ada rasa sedih dan nggak rela melepaskan kedua tokoh utama. Tapi, di balik itu semua, kebahagiaan justru lebih mendominasi. Ya, saya bahagia, dan mungkin semua penulis merasakan hal yang sama setelah berhasil menyelesaikan karyanya, terlepas dari karya tersebut sudah sempurna atau belum. Sebab menulis bukan hanya tentang mereka yang dapat menulis dengan baik, tetapi juga tentang mereka yang dapat menyelesaikan. Karena itu, hari ini, izinkan saya untuk bangga pada diri saya sendiri, juga pada seluruh penulis di luar saya yang mampu bertahan sampai garis finis.

TREAT YOU BETTER (Ledwin Series #2)Where stories live. Discover now