Chapter 4

31.7K 2.6K 61
                                    

Entah siapa yang memberitahu Bibi Maura. Tetapi setelah dansanya dengan Devonshire selesai, Bibi Maura berdiri di samping Will dengan kening berkerut dalam. Ia tetap bungkam ketika Devonshire menyerahkan kembali Eliza pada keluarganya. Bahkan, sapaan sang duke tidak diacuhkan oleh bibinya yang terlihat murka.

"Apa yang kau lakukan, Lizzy?" desisnya dengan nada murka.

Eliza memindahkan tatapannya pada Will yang tidak mengerti sifat sang bibi. Ia menghela napas pasrah. "Berdansa dengan Duke of Devonshire," jawabnya dengan tenang.

Kali ini, wajah Bibi Maura ikut berkerut tidak suka. "Apa kau memahami apa saja yang telah ia lakukan pada wanita?"

"Kurang lebih," jawab Eliza. Sama seperti kakakku yang berdiri tepat di sebelahmu, Bibi, tambahnya dalam hati.

"Kau tahu peraturanku, bukan?"

"Sebentar," Will memotong percakapan mereka dengan wajah bingung lalu melanjutkan, "Aku tidak memahami percakapan kalian."

Geraman marah keluar dari tenggorokan Bibi Maura. "Adikmu baru saja berdansa dengan Duke of Devonshire," tukasnya.

"Ya, atas izinku," ujar Will.

Mata lelah sang bibi melotot tidak percaya. Eliza hanya bisa mendesah.

"Mengapa aku memiliki keponakan yang begitu bodoh?" geram Bibi Maura.

"Apa maksudmu, Bibi?" tukas Will yang kali ini terpancing karena tuduhan sang bibi.

Eliza hanya bisa mengesah ketika ia melihat ke sekelilingnya dan mendapati semua tamu undangan menatap penasaran ke arah mereka. "Sebaiknya kita membicarakannya di rumah," ujarnya.

"Ya kita bicarakan di rumah," tukas Will.

***

Tentu saja, mereka tidak membicarakannya di rumah. Segera setelah mereka selesai berpamitan pada Lady Avery dan masuk ke dalam kereta kuda, Bibi Maura melancarkan serangan verbalnya.

"Aku memiliki sejumlah peraturan ketika kau memintaku untuk menjadi pendamping Eliza," mulai sang bibi.

Will mengangkat satu alisnya. "Aku tidak tahu kau memilikinya."

Kegusaran jelas terlihat pada pergerakan Bibi Maura. "Ya, aku memilikinya. Dan peraturanku adalah; lady yang aku dampingi tidak boleh menghadiri pesta dansa dengan tuan rumah yang bereputasi buruk, tidak dan tidak boleh terlihat bersama pria dengan moral rendah. Dan Eliza baru saja melanggar peraturan keduaku."

"Bibi, aku hanya berdansa. Seorang lady tidak bisa menolak ajakan gentlemen begitu saja tanpa alasan yang jelas. Aku terlihat sehat saat berbicara dengannya. Sang duke akan curiga jika tiba-tiba aku mengeluh kalau kakiku terkilir," jelas Eliza.

"Kau bisa saja membuat alasan lainnya!" seru Bibi Maura.

"Aku pikir dansa Eliza dengan Devonshire adalah hal yang sepele," sela Will.

"Tapi tidak denganku!"

"Jadi apa keputusan bibi?" tanya Will ketika menyadari bibinya sudah menetapkan keputusan akhir.

"Antarkan aku kembali ke Carlisle," pungkas Bibi Maura.

"Tetapi jika kau pergi aku tidak memiliki pendamping lagi. Hanya kau satu-satunya yang bisa, Bibi. Aku mohon pertimbangkan lagi keputusanmu," ujar Eliza dengan nada memohon.

Mengabaikan Eliza, Bibi Maura menatap Will dengan tajam. "Besok, Durham. Aku ingin kembali ke Carlisle," putusnya.

***

Ia mengesah ketika memikirkan percakapannya semalam dengan Bibi Maura. Pagi ini, bibinya benar-benar pergi. Membuat Eliza kehilangan pendamping acara sosialnya.

Pleasures Of a Wicked Duke [Revisi]Where stories live. Discover now