Chapter 5

30.5K 2.5K 107
                                    

Mereka berkuda menelusuri Rotten Row. Selama perjalanan tersebut banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka sambil berbisik dari atas phaeton atau kuda mereka.

Eliza memutar bola mata frustasi. Oh betapa sang ratu membuat etika dan peraturan yang konyol.

"Your Grace, apa kau tidak takut dengan skandal yang sedang kita ciptakan?" Eliza mengarahkan kudanya ke arah kiri untuk menghindari kuda lain di sisi kanannya.

Jordan mengulas senyum malasnya. "Yah, sepertinya kita memang sedang menceburkan diri di dalam kolam skandal."

"Oh aku mulai menyesali ajakanmu untuk berkuda, Your Grace. Sebaiknya aku kembali ke Whitmoure House secepatnya. Jika skandal ini menyebar dan membesar, peluangku untuk mendapatkan pelamar yang memenuhi syarat akan semakin menipis." Eliza berusaha memutar balik kudanya diantara kuda-kuda yang berjajar dan berderap pelan di sekelilingnya.

"Jika kita memicu skandal, Sweetheart, bukankah pilihan pelamarmu hanya aku?" tanya Jordan dengan nada menggoda.

Eliza menatap jengkel pria di sebelahnya. "Yang sayangnya, tidak aku harapkan, Your Grace. Karena reputasimu akan memperburuk semuanya."

"Aku seorang Duke. Tidak ada yang berani padaku kecuali sang ratu sendiri. Para ibu bahkan ingin menikahkan anak-anaknya denganku dan para janda berlomba-lomba ingin menghangatkan ranjangku tanpa memedulikan reputasi burukku." Jordan mengerling menatap Eliza ketika ia selesai dengan penjabaran atas kepercayaan dirinya.

"Banggakan itu. Oh Tuhan, dansa semalam adalah kesalahan, dan berkuda bersamamu saat ini adalah sebuah kebodohan." Eliza mengerang ketika ia berhasil memutar kudanya. Ia tidak bisa memikirkan apa yang akan terjadi pada hidupnya setelah ini.

Mereka kembali menuju Whitmoure House setelah bersusah payah melewati pengunjung taman dengan kendaraan mereka masing-masing.

"Kita tidak berkuda bersama, Sweetheart. Kau di atas kudamu dan aku di atas kudaku sendiri."

Jordan menatap geli para bangsawan yang masih mengamati mereka berdua ketika berjuang menerobos keramaian. Sesekali ia mengangkat topinya untuk menyapa para lady yang menyapanya sambil terus memacu kudanya agar tetap berjalan.

"Yah, katakan itu pada semua orang yang ada di sini. Yang mereka lihat hanya kita yang pergi tanpa pendamping." Eliza tersenyum kecut ketika melihat mulut Lady Stoneville yang menganga takjub.

Mengerang ketika mengetahui implikasi dari tindakan bodohnya untuk berkuda ditemani Duke of Devonshire tanpa pendamping. Walaupun mereka tidak melakukan apapun selain berkuda di tengah keramaian. Ia bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti malam di pesta dansa Marchioness of Stokehurst. Kecepatan berita yang meluncur dari mulut Lady Stoneville sangat mencengangkan.

"Tenanglah, Sweetheart. Tidak akan ada skandal besar. Kecuali beberapa gosip yang akan menyebutkan jika kau adalah kekasihku yang baru. Atau tunanganku. Kau juga boleh mengaku seperti itu. Aku tidak keberatan jika mereka menganggap kau adalah tunanganku." Jordan menjelaskan dengan suara datar yang membuat Eliza kembali memutar bola mata.

"Ya seperti itu. Kita pura-pura bertunangan. Dan menjelaskan bahwa pertunangan akan diumumkan segera setelah Will kembali dari estatnya di Hampshire. Dan sebulan setelah itu, kau akan memutuskan pertunangan kita karena kelakuan bejatku. Itu skenario yang bagus bukan?" lanjutnya.

Mereka berdua berhenti ketika telah tiba di depan townhouse Earl of Durham. Eliza menatap tak percaya pada pria di sebelahnya. Apa-apaan itu? Pertunangan palsu untuk menghindari skandal? Tidak, Eliza tidak ingin mempermalukan keluarganya. Dan kesuksesan debut Livia.

Pleasures Of a Wicked Duke [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang