Enam

8.3K 554 2
                                    

"Sans aja Dim." balas Rama.

"Ohiya, ada vira gak dikelas?" Tanya Rama kepada Dimas.

oh mau ke arah kelas buat nyamperin Vira.

"Kaga ada. Mungkin lagi dikantin bareng sama geng Gesrek nya, emang nape nyari-nyari dia? mau ngapain?"

"Oh yaudah" singkatnya. Rama pun langsung pergi begitu saja dan tidak menghiraukan pertanyaan dari Dimas

"Ck, aneh."

"DIM!!!!! LO LARI KENCENG BANGET SIHH!" seru Bima yang dibelakangnya sedang kelelahan.

"Makanya Bim, main futsal. Jangan nontonin aja." ledeknya dengan tawa.

***

"Duh apaan lagi sih, Dim?" tanya Vira saat mereka sedang bersiap untuk bermain bulu tangkis. "Ah sial banget sih gue harus berpasangan sama lo! Kampret emang Pak Supri!" keluh Vira.

"Itu namanya jodoh Vira." sahut Dimas sambil membawa beberapa raket dan kok dari aula sekolah.

Vira hanya mendengus ngeri. kenapa Dimas jadi so sweet gini

"Gombalan lo sampah semua, Dim." elak gue. Dimas hanya tertawa lalu mengajak gue pergi.

"Lan lo sama siapa?" tanya Vira saat melihat Wulan dengan Nisa.

"Masa gue sama Nisa mainnya sama Faqih? arghhh." kesalnya yang membuat Vira, Davina, dan Nia tertawa kencang.

"Kok mainnya bertiga?" Tanya Davina.

"Iya soalnya absennya ganjil." jawab Nisa dengan kesal. "Itu yang namanya jodoh Nis, Lan." sahut Nia lalu mereka tertawa kencang.

"Sial lah,"

Setelah Pak Supri memerintah untuk segera bermain, Vira dan Dimas pun segera mencari tempat untuk bermain.

"Vir? deket Taman aja yuk. Di lapangan rame gitu." cewe itu pun mengangguk dan mengikuti langkah Dimas.

Dan akhirnya Dimas pun berhenti tepat di sebelah bangku taman. "Vir, kita main disini aja ya." Vira mengangguk setuju.

Mereka pun bermain dengan biasanya. Saat bermain tiba-tiba Pak Supri datang. "Eh, kalian main disini?" tanyanya. "Hehe iya Pak." Kata Dimas dan disusul kekehan Vira.

"Kalo mau pacaran jangan disini dong. Pake mojok segala." Sahut Pak Supri dengan tertawa kecil. Alvira dan Dimas pun saling bertatapan satu sama lain.

"Enggak Pak kita gak pacaran. Cuma tadi di lapangan itu udah rame, jadi kita disini aja." Jawab Vira.

Pak Supri hanya manggut-manggut. "Oh gitu. Yaudah lanjutin aja mainnya, bapak udah masukin nilai kalian. Bapak pergi dulu ya." Pamitnya lalu diberi anggukan oleh mereka berdua.

"Kalian cocok. Gaada salahnya kan ketua kelas sama sekretaris itu pacaran? Hehe. Permisi." Sahut Pak Supri sambil terkekeh dan pergi.

"Apaan sih." sahut Vira dengan jengkel. Dimas hanya tertawa melihatnya. "Becanda doang Vir. Jangan baper." Ledeknya.

"Siapa yang baper?" balasnya tak terima.

Vote..

Ketua Kelas vs SekretarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang