Delapanbelas

6.9K 547 5
                                    

"Dimas suka kue coklat dan Alhamdulillah kemarin dia lagi OFF. Jadi dia gak tau, kalo lo ngeluarin dia dari grup." Lapor Bima pada Vira saat jam isthirahat.

Berhubung Dimas sedang mengobrol dengan anak cowo lain, ia langsung melaporkan apa yang sudah ia tanyai dengan Dimas. "Oke sip. Habis pulang sekolah, nanti gue beli."

"Sama siapa?" tanya Bima

"Nih, pacar-pacar Faqih." Tunjuknya sambil tertawa geli pada Nia, Wulan, Nisa, dan Davina. Mereka pun memasang tatapan jijik. "Najis."

"Oke, gue balik ya."

"Vir, kok kayanya lo niat banget sih buat ulang tahun Dimas? Lo suka ya sama dia?" tanya Nia tiba-tiba. "Eh?"

"Acieeeeeee." Goda Wulan, Nisa, dan Davina. Vira yang mendengar itu, tiba-tiba aja salah tingkah.

"Ah, apaansi lo pada! Dia tuh ketua kelas kita, kasian kalo gak dikasih surprise." Jawab Vira dengan nada salah tingkah.

"Iya terserah lo aja, Vir."

"Kalo menurut gue, ada udang di balik buta nih."

"Batu goblok Dap." Kesal mereka mendengar sahutan Davina. Ia hanya terkekeh.

***

"HAPPY BIRTHDAYY KETUA KELAS DONGO!" Dimas terkejut melihat teman-teman sekelasnya berada di depan pintu rumahnya.

"Anjir, lo." kesalnya sambil tertawa melihat mereka. Lalu Alvira yang sudah berposisi memegang kue ulang tahun, maju satu langkah ke arah Dimas. "Tiup lilinnya dongg!!" koar mereka yang berada di belakang.

"Harus banget lo yang megang kue nya?" ledek Dimas. "Yaudah kalo gamau, gue kasih ke yang lain aja." Kesalnya sambil berbalik. Tapi bahunya tercekal oleh Dimas. "Bercanda, Vir."

Dimas lalu memejamkan matanya, mengucapkan wishnya di dalam hati. Lalu lilin yang menunjukkan angka 16 itu lalu di tiupkan.

"YEAYY!!" sorak mereka kegirangan. Bima yang menjadi dokumentasi, tak henti-hentinya memotret mereka.

"Weh Dim! Makan dongg!" seru Ferdian, lalu yang lain pun mengikuti seruannya. "Yaudah yuk masuk, untung aja ortu lagi pergi. Nanti kita delivery Richeese aja." Mereka tersenyum lebar mendengarnya lalu langsung masuk ke rumahnya.
Sementara Dimas memesan makanan, mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Geng anak cowo bermain play station. Cewenya ada yang berfoto-foto, mengobrol, dan ada yang menyemil makanan ringan.

Vira yang mulai bosan, berdiri menelusuri rumah Dimas yang lumayan besar.
Ia melihat ada kolam renang kecil di sebelah ruang tamu. Gadis itu pun duduk di kursi santai samping kolam. "Mau renang?" tiba-tiba Dimas datang dan duduk di sampingnya.

"Engga."

Mereka berdua berada di posisi tidur sambil melihat bintang di langit yang hari ini sedang bertebaran. "Vir?"

"Hm?"

"Lo gak mau wish apa gitu buat gue. Bintangnya lagi banyak nih. Siapa tau terkabul gitu." guraunya. Vira lalu tertawa mendengarnya. "Semoga lo panjang umur, sukses, nurut sama ortu, berguna buat semua orang, gak nyebelin lagi, gak jail lagi, dan jadi ketua kelas yang bener."

Dimas yang mendengar wish Vira itu tertawa kecil. "Dan satu lagi!" peringat Vira.

"Apa?"

"Semoga gak di selingkuhin lagi, Dimmm!" ledeknya sambil tertawa. Dimas lalu segera mengacak rambut Vira kesal. "Ledek aja terus!"

Semoga aja kita bisa jadian gitu, eh

"WOIII! SORI GUE TELAT NGEHEHEHE." Nisa tiba-tiba datang dengan suara cempreng khasnya. Mereka yang terkejut itu menatap kesal ke arahnya.

"Kirain gue satpol PP anjay."

"Yeeeee, bikin kaget aja lo Nis."

"Sori dah, hehe. Yang ulang tahun mana ni?" tanya Nisa. "Tuh di kolam." Tunjuk Nia. Ia pun segera menghampiri Dimas yang sedang bersama Vira. "WOII! BERDUAAN AJE LO," sahutnya pada mereka yang sedang mengobrol.

"Berisik amat sih lu," protes Vira. "Hehe sorii. Eh Dim, Happy birthday yoo! Semoga dosa lo diampunin sama Allah."

"Iya, Nis iya. Makasih!"

"Gua boleh duduk disini gak? Soalnya gerah di dalem," kata Nisa. "Boleh lah," setuju Dimas langsung. Vira hanya mengangguk mempersilahkan.

"Weh, kemaren lu nonton Chelsea kaga, Dim?" tanyanya membuka obrolan. "Oh ya, pastiii. Menang kan kemaren?"

"Yoaaa, gue kan kemarin-"

"Gue ke dalem dulu ya," merasa di cuekkin, Vira segera masuk ke dalam berharap api cemburunya padam. Ia segera bergabung dengan Davina, Nia, dan Wulan yang sedang mengobrol ria.

"Udah selesai berduaannya?" goda Davina.
Vira menatapnya tajam. "Berdua apaan? Orang tiba-tiba dateng jadi yang ke tiga." Mereka bertiga segera mengintip ke Dimas. Lalu mereka mengangguk mengerti.

"Oh, lu cemburu Vir?" tanya Nia.

Ia segera salah tingkah. "Siapa yang-"

"Udeh, lu cemburu. Ayasha Alvira cemburu pokoknya!" tegas Wulan. Vira menggeram kesal melihat mereka tertawa karna salah tingkahnya.

VOTES BANG 😂

Ketua Kelas vs SekretarisWhere stories live. Discover now