Lima

8.8K 530 0
                                    

"VIRA BANGUN! Udah jam setengah 7 nih, buru mandi-sekolah. Ada Dimas tuh dibawah!!" Teriak Alivia Riyanda a.k.a emak gue yang paling bawel

"3 menit la-" belum selesai gue ngomong...

eh tadi, mama ngomong...

WHAT? DIMAS?? DISINI?!

Anjirr, ngapain coba tuh orang disini.

"Apa mah? Dimas disini. Ngapain?!"

"Jemput kamu lahh. Masa mau nganter nasi uduk." canda Mama.

"Ck. Yaudah aku mandi dulu."

"Jangan lama-lama kasian tuh calon mantu mama." ujar Mama lalu pergi dengan tertawa kecil.

"Apaan sih, Ma."

***

Setelah bersiap gue pun segera turun ke bawah. Gue melihat Dimas sedang mengobrol dengan Papa dan Mama.

"Ayo berangkat." sahut Vira kepada Dimas.

"Yuk. Tante, Om, kita berangkat dulu yah" pamit Dimas kepada orang tua Alvira.

"Iyaa. Lain kali panggil aja ibu jangan tante, oke" genit Mama. Gajelas banget sih

"Haha. Oke Mom."

"Mama! Yaudahlah yuk Dim berangkat." Dimas, Mama, Papa hanya tertawa kecil. Lalu kami pergi meninggalkan rumah.

***

"Cie yang berangkat bareng. So sweet!" Sorak Wulan saat Vira dan Dimas masuk kelas berbarengan.

"Lu berdua udah jadian kenapa kaga bilang-bilang?" sambung Oman angkat suara.

Gue jadian sama si dugong? Idih, amit-amit deh!

"Siapa yang jadian? Gak jelas banget lo!" geram Vira.

"Oh gak yah? Kirain jadian. Wkwk" ledek Wulan.

"Ya doain aja, lan." sahut Dimas.

"CIEEEEEE"

tai.

***
*AuthorPOV

Bel istirahat berbunyi.

"Pssst. Udah bujuk si vira belum?" Tanya Bima kepada Dimas yang menjadi teman sebangkunya.

"Udeh. Katanya gamau, jangan bahas itu lagi terus dia pake ngambek segala, susah tau kalo ngebujuk dia." jawabnya dengan nada malas.

"Lu kapan ngomong sama dia?"

"Kemarin pas gue traktir dia es krim."

"Hah? Lo traktir dia eskrim? so sweet banget bang." ujarnya sambil tertawa kecil.

"Maksud gue bukan gitu bim, kan kalo ngomong berdua biar serius gitu ah."

"Jangan-jangan lo suka lagi sama si Vira?" tanya Bima dengan was-was.

"Gausah ngarang."

"Yaudeh! Terus gimana lagi?

"Akhirnya gue minta maaf aja dibbm dan itu pun di maafinnya lama banget! gila gak tuh cewe." decak Dimas sambil geleng-geleng.

"Mampus. Hahaha." ledeknya.

"Sial lu."

"Yaudah ke kantin yok laper nih!" ajaknya.

"Kuy lah. Sekalian mau traktir lu mumpung gue lagi bae"

"Serius lu?! Demi apa?"

"Kapan sih gue boong sama lo?"

"Yoi lu emang temen terba-" Tiba2 saja Dimas memotong pembicaraan Bima, lalu Dimas pun berkata...

"Selaw aja nanti gue traktir air putih. Hahaha" ledeknya dengan suara tawa sangat kencang, sehingga membuat orang yang berada dikoridor kelas menjadi keberisikan dan langsung menoleh ke arah sumber suara berasal.

"Bangsat!" Ujar Bima dengan emosi yang membara bagaikan api menyala.

Bima pun akhirnya mengejar Dimas.
Dan tiba-tiba....

Duk






Dimas berlari dan tanpa sengaja menabrak cowo bertubuh tinggi semampai itu sama sepertinya. Rama. Yaps, cowo tinggi,pinter,tampan,suka basket dan satu lagi dia itu orang yang ditaksir sama Alvira.

Si cewe pinter,cantik,dongo,bawel,suka marah-marah kek emak kos-kosan, dan suka basket sama kaya Rama.

"Eh, sorry Ram."

Vote❤

Ketua Kelas vs SekretarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang