Duapuluh

8.1K 499 30
                                    

"Lo langsung nyanyi aja, gue mainin piano langsung. Gue udah hafal not nya." Jelas Dimas saat mereka sampai di ruang musik. Vira menaruh tasnya lalu segera berdiri di samping Dimas.

"Dim, gue boleh nyanyi Pelangi nya HIVI gak?" pintanya. Dimas mengangguk setuju, karna ia tau not untuk lagu itu.

Ku ingin cinta hadir untuk selamanya, bukan khayalan untuk sementara

Menyapa dan hilang

Terbit tenggelam bagai pelangi yang indahnya hanya sesaat tuk kulihat dia

Mewarnai hari

Tetaplah engkau disini, jangan datang lalu kau pergi

Jangan anggap hatiku jadi tempat persinggahanmu untuk cinta sesaat

Mengapa ku, tak bisa jadi cinta yang takkan pernah terganti

Ku hanya mencari, cinta yang takkan terjadi

Lalu mengapa, kau masih disini

Memperpanjang harapan

Tetaplah engkau disini, jangan datang lalu kau pergi

Jangan anggap hatiku jadi tempat persinggahanmu untuk cinta sesaat

Kau bagai kapal yang trus melaju

Di luasnya ombak samudra biru

Namun sayangnya kau tak pilih aku jadi pelabuhanmu

Tetaplah engkau disini, jangan datang lalu kau pergi

Jangan anggap hatiku jadi tempat persinggahanmu untuk cinta sesaat

Bila tak ingin disini jangan berlalu-lalang lagi

Biarkanlah hati ku mencari cinta sejati

Wahai cintaku, wahai cinta sesaat

Mereka lalu terdiam, meresap kembali lirik yang dinyanyikan. Dimas yang merasa lagu itu menyindirnya, dan Vira yang mengeluarkan isi hatinya melalui lagu itu. "Lagu itu buat gue?" tanya Dimas tiba-tiba.

Vira menghela nafas, mencoba meredakan degup jantungnya. "Iya." Jawabnya tegas.

"Lo suka sama gue?"

"Iya."

"Terus lo ngapain deket-deket sama Ka Reyhan terus?" tanyanya dengan ketus. "Loh, emang kenapa? Lo cemburu?"

"IYA! Karna gue suka sama lo, Vir!"

Vira menghilangkan rasa terkejutnya dengan nada tajamnya. "Kalo lo suka sama gue, terus lo ngapain deket-deket sama Nisa?"

Dimas lalu menggeram rambutnya kesal. "Gue sama Nis-"

"Udah tau."

"Terus lo-"

"Gue sama Ka Reyhan itu, ketua dan sekretaris OSIS. Lo nya aja yang bego, ngira gue bakal deket banget sama dia. Lo kira ngedapetin emas kaya dia, segampang dapet sampah kaya lo?" frontalnya membuat Dimas terkejut.

"Gue emang sampah, tapi seenggaknya gue pernah bikin lo bahagia!" tajamnya tak mau kalah dengan Vira.

"Bahagia gimana, kalo lo datang dan pergi sesuka hati lo. Lo inget gak, waktu gue putus sama Wirya lo kemana? Lo dateng Cuma pas Ira selingkuh sama Rama! Gue gak minta buat lo untuk selalu ada buat gue, tapi gue minta satu hal." Dimas lalu menoleh serius ke arah Vira.

"Jangan datang lalu pergi dalam waktu bersamaan."

Ketua Kelas vs SekretarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang