"Lo langsung nyanyi aja, gue mainin piano langsung. Gue udah hafal not nya." Jelas Dimas saat mereka sampai di ruang musik. Vira menaruh tasnya lalu segera berdiri di samping Dimas.
"Dim, gue boleh nyanyi Pelangi nya HIVI gak?" pintanya. Dimas mengangguk setuju, karna ia tau not untuk lagu itu.
Ku ingin cinta hadir untuk selamanya, bukan khayalan untuk sementara
Menyapa dan hilang
Terbit tenggelam bagai pelangi yang indahnya hanya sesaat tuk kulihat dia
Mewarnai hari
Tetaplah engkau disini, jangan datang lalu kau pergi
Jangan anggap hatiku jadi tempat persinggahanmu untuk cinta sesaat
Mengapa ku, tak bisa jadi cinta yang takkan pernah terganti
Ku hanya mencari, cinta yang takkan terjadi
Lalu mengapa, kau masih disini
Memperpanjang harapan
Tetaplah engkau disini, jangan datang lalu kau pergi
Jangan anggap hatiku jadi tempat persinggahanmu untuk cinta sesaat
Kau bagai kapal yang trus melaju
Di luasnya ombak samudra biru
Namun sayangnya kau tak pilih aku jadi pelabuhanmu
Tetaplah engkau disini, jangan datang lalu kau pergi
Jangan anggap hatiku jadi tempat persinggahanmu untuk cinta sesaat
Bila tak ingin disini jangan berlalu-lalang lagi
Biarkanlah hati ku mencari cinta sejati
Wahai cintaku, wahai cinta sesaat
Mereka lalu terdiam, meresap kembali lirik yang dinyanyikan. Dimas yang merasa lagu itu menyindirnya, dan Vira yang mengeluarkan isi hatinya melalui lagu itu. "Lagu itu buat gue?" tanya Dimas tiba-tiba.
Vira menghela nafas, mencoba meredakan degup jantungnya. "Iya." Jawabnya tegas.
"Lo suka sama gue?"
"Iya."
"Terus lo ngapain deket-deket sama Ka Reyhan terus?" tanyanya dengan ketus. "Loh, emang kenapa? Lo cemburu?"
"IYA! Karna gue suka sama lo, Vir!"
Vira menghilangkan rasa terkejutnya dengan nada tajamnya. "Kalo lo suka sama gue, terus lo ngapain deket-deket sama Nisa?"
Dimas lalu menggeram rambutnya kesal. "Gue sama Nis-"
"Udah tau."
"Terus lo-"
"Gue sama Ka Reyhan itu, ketua dan sekretaris OSIS. Lo nya aja yang bego, ngira gue bakal deket banget sama dia. Lo kira ngedapetin emas kaya dia, segampang dapet sampah kaya lo?" frontalnya membuat Dimas terkejut.
"Gue emang sampah, tapi seenggaknya gue pernah bikin lo bahagia!" tajamnya tak mau kalah dengan Vira.
"Bahagia gimana, kalo lo datang dan pergi sesuka hati lo. Lo inget gak, waktu gue putus sama Wirya lo kemana? Lo dateng Cuma pas Ira selingkuh sama Rama! Gue gak minta buat lo untuk selalu ada buat gue, tapi gue minta satu hal." Dimas lalu menoleh serius ke arah Vira.
"Jangan datang lalu pergi dalam waktu bersamaan."
![](https://img.wattpad.com/cover/96862951-288-k518296.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Kelas vs Sekretaris
Teen Fiction"Benci jadi Cinta? itu hal yang gak akan pernah terjadi!" Ayasha Alvira Riyanda "Benci jadi Cinta? hah, mustahil." Dimas Prasetyo Menceritakan dua orang rekan pengurus kelas yang menjabat sebagai ketua kelas & sekretaris. Berteman sejak masih duduk...