Part 11

81.8K 6.5K 66
                                    

"Kamu makannya banyak banget!" Alis mama Bunga mengerut saat memandangi satu per satu pesanan Bunga yang tersaji di atas meja. Ada spaghetti, steak, burger, ice chocolate dan zuppa.

Saat ini Bunga dan mamanya sedang makan siang bersama di salah satu restoran favorite mereka sambil menunggu kedatangan Zeeta.

"Kamu itu harus jaga bentuk badan, jangan sampai gendut.. ih!" Mamanya memukul tangan Bunga yang hendak mengambil potongan pizza milik mamanya.

"Ma!" protes Bunga cemberut.

"Emang kenapa kalau gendut? Yang penting kan kenyang ma" bela Bunga.

"Astaga.. kalau kamu berubah gendut terus jadi jelek gitu, nanti Gilang bisa sama wanita lain" ujar mamanya.

Memang udah sama wanita lain ma, jawab Bunga dalam hati.

"Untung mama udah ganti semua baju dan sepatu mu ya? Jadi kamu kelihatan lebih feminin gini kan, cantik?" goda mamanya sambil mencolek dagu Bunga. Bunga langsung memutar bola matanya jengah.

Begitulah.. Bunga dan mamanya makan sambil meributkan hal-hal kecil seperti biasanya. Bunga dan mamanya memang layaknya adik-kakak, meski sering ribut tapi tetap saling menyayangi.

"Sorry lama ma" Zeeta yang baru saja datang langsung memeluk dan memberi ciuman di pipi mamanya.

"Kak.." Bunga berdiri lalu ikut memeluk Zeeta sambil tersenyum. Zeeta balas hanya memberi senyuman sekedarnya saja.

"Zee kamu udah lebih seminggu nggak pulang ke rumah. Betah banget di apartemen sendirian" ucap mamanya setelah mereka bertiga duduk. Zeeta memanggil waiter dan memesan vegetable soup untuknya.

"Ma.. Zee sibuk, banyak pemotretan" ucap Zeeta beralasan.

Bunga memperhatikan Zeeta. Kakaknya itu sudah cantik, anggun pula. Berbanding terbalik dengannya. Pantas saja Gilang lebih tertarik pada Zeeta daripada dirinya yang berdandan saja tidak bisa. Bunga melihat dirinya sendiri.

Uh Payah, Bunga membatin.

"Oh ya Zee, tiga atau empat hari lalu mama nelponin kamu terus loh tapi nomor kamu nggak pernah aktif. Terus mama nanyak manager kamu si Ola, katanya kamu lagi off kok."

"Hm..?" Zeeta menghentikan suapannya, lalu menoleh menatap mamanya.

"Kamu kemana aja selama off itu?" tanya mamanya.

Bola mata Zeeta hampir keluar ditanyai hal itu. Ia tidak mungkin jujur, kalau ia dan Gilang liburan bersama di Bangkok.

Bunga memperhatikan gelagat gelisah Zeeta yang menyembunyikan sesuatu. Meski Bunga tahu sesuatu itu apa. Tapi ia lebih memilih diam dan mendengarkan saja.

"Zee..ada urusan lain ma."

"Urusan apa?"

"Mama ini mau tahu aja!" sela Bunga yang langsung mendapatkan cubitan kecil dari mamanya.

"Aw mama!" Bunga mengusap tangannya.

"Zee liburan sama teman-teman ma" Zeeta meraih tisue dan membersihkan mulutnya.

"Ma kayaknya Zee harus pergi sekarang deh, Zee ada pemotretan lagi" Zeeta berdiri lalu meraih tasnya.

"Loh kok cepat banget sih?" mamanya cemberut.

"Kan udah jarang kita makan bertiga.."

"Nanti malam Zee pulang. Bye ma!" Zeeta memeluk mamanya, kemudian pergi meninggalkan mamanya dan Bunga yang masih melanjutkan makan siang mereka.

Bunga Si Gilang ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang