Prolog

41.8K 2.4K 764
                                    


(Author ***** POV)

PLAKKKKK.....

Terdengar tamparan yang sangat keras di lorong rumah sakit, bahkan kini terdengar caci maki dari seorang wanita berusia 30-an, dengan air mata juga wajah memerah menumpahkan amarahnya. Pada seorang namja muda berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA.

Bahkan kini terdapat seorang pria paruh baya berusia 40-an dengan kacamatanya menahan sang istri yang hendak menampar namja muda tersebut.

"INI SEMUA GARA-GARA KAU ANAK SIALAN!!!" maki wanita baruh baya tersebut.

"Soo Rin, tenanglah dia anakmu. Jangan menampar dia." Ucap sang suami yang kini menahan tangan istrinya yang hendak, menampar anak bungsunya.

Sementara namja muda yang terkena tamparan dari ibunya hanya bisa menangis menahan sakit, bahkan tubuh pemuda itu bergetar menahan isakan yang hendak keluar dari mulutnya.

"LIHAT, JUNGKOOK. GARA-GARA KAU KAKAKMU, TERBARING DI SANA. DASAR ANAK BISU!!!" sungguh amarah wanita paruh baya itu tak terbendung. Bahkan ia tak peduli dengan tatapan pasien dan orang-orang sekitar.

Jungkook hanya bisa duduk di lantai menangis hingga air matanya dengan deras keluar  dari pelupuknya. Ya, ini semua salahnya, coba saja dia bisa bicara. Mungkin kecelakaan itu tak akan pernah di alami kakaknya, Kim Tae Hyung.

"LEBIH BAIK KAU MATI, ANAK TAK BERGUNA!!!"

"Soo Rin, apa kau sadar dengan perkataanmu? Dia anakmu." Ucap Jung Myun, yang sedang berusaha menahan sang istri.

"hiksss... hikkssss...." Jungkook semakin menangis, tiba-tiba saja dadanya merasa sesak dan sakit. Saat wanita yang begitu ia cintai dan hormati mencaci makinya bahkan menginginkan dia mati.

"APA KAU IRI DENGAN KAKAKMU SEHINGGA KAU SENGAJA MELAKUKANNYA, HAH?"

Jungkook tidak tahu harus bicara apa, dia sadar dia bisu. Bicara saja tidak mampu.

"AKU MENYESAL MELAHIRKANMU, JEON JUNGKOOK!!!"

Kini banyak tatapan pengunjung yang merasa iba melihat namja muda yang tengah di beri cobaan tersebut.

"IBU... APA YANG IBU KATAKAN??"

"Yoongi, ibu hanya ingin memberikan pelajaran pada adikmu pembawa sial ini."

"Soo Rin???" jujur ayah dari berkepala empat ini mulai geram dengan tingkah sang istri.

"Hikssss.... hikkssss..." tangis Jungkook.

"Jungkook, kau tak apa?" dengan segera namja tampan yang dipanggil Suga, menolong adiknya yang berdiri. Bahkan kini hatinya sakit melihat adik kandungnya seperti ini.

"kenapa ibu, begitu membenci Jungkook? Dia tidak salah ibu. Mungkin saja Tae Hyung sendiri yang salah. Dia memang sulit diatur dan urakan."

"Suga, kenapa kau membelanya. Kau tidak lihat adikmu terbaring lemah di sana? Bagaimana kalau dia mati?"

"ibu..."

"dan kau Jungkook, aku tidak akan memaafkanmu. Kalau Tae Hyung-ku terjadi apa-apa dengannya."

"hikssss.... hikkssssss...." Jungkook semakin terisak, bahkan kini ia memeluk kakaknya.

"Ibu???" Suga mulai geram dengan sikap ibunya.

"Suga, bawa adikmu pergi. Cepat!!?"

"baik ayah..."

Dengan segera namja tampan itu membawa adiknya menjauh dari ibunya yang sedang marah, jujur Jungkook merasa takut dan sedih, bahkan ia mengeratkan pelukannya pada pinggang sang kakak.

"Tuhan kenapa, Jungkook mendapat perlakuan seperti ini? apakah dia harus dibenci? Sudah cukup penderitaannya Tuhan. Dia sudah mendapat penderitaan sangat banyak." Batin Suga, bahkan ia merasa hatinya sakit melihat sang adik seperti ini.

Jeon Jungkook, itulah namanya. Namja muda berusia 18 tahun bersekolah di bangku SMA, sekolah khusus bagi orang-orang yang memiliki kekurangan. Ya, Jungkook tidak dapat berbicara sejak kecil. Bahkan ketika ia dilahirkan suara tangisannya tak dapat keluar. Sehingga kedua orang tuanya menyangka kalau Jungkook meninggal.

Mengetahui anak ketiganya menderita bisu, bahkan ibunya enggan menggendongnya dan enggan menyusuinya. Ya, ibunya sangat malu memiliki anak yang kekurangan. Bahkan sang ibu tak pernah menganggap kalau dia memiliki tiga anak hanya dua anak. Suga dan Tae Hyung.

Namun, untungnya sang ayah menerima dengan suka hati anaknya begitu juga dengan Suga, yang begitu bahagia dengan kelahiran sang adik, bahkan ia selalu melindungi sang adik ketika dia duduk di bangku SD. Berbeda dengan Tae Hyung, justru dia membenci sang adik ya, Tae Hyung yang sangat membenci adiknya sejak berumur 7 tahun.  ia sama dengan ibunya menganggap Jungkook tidak ada dan hanya orang asing yang patut di benci.

.....

"Jungkook, minumlah.." ucap Suga dengan senyumnya, ya dia adalah kakak yang begitu menyayangi adiknya.

Jungkook menggeleng, bahkan matanya sembab.

Suga menghela nafasnya ia tahu bagaimana kesedihan sang adik, ingin rasanya dia membawa sang adik dari penderitaan ini.

"Jungkook, ini bukan salahmu.." ucap Suga kemudian.

Jungkook menitikan air matanya, memikirkan keadaan sang kakak kedua yang ia sayangi meski kakaknya sangat membencinya.

"kau jangan menangis lihatlah wajahmu tak tampan lagi." Hibur kakaknya.

Jungkook hanya menampakan senyumnya, kini ia menggerakan tangannya membuat sebuah perbincangan melalui gerakan tangannya.

"jangan takut kakak, akan selalu di sini." Ucap Suga menenangkan sang adik. Ya, dia tahu apa yang dikatakan Jungkook melalui bahasa isyaratnya. Beginilah Jungkook jika dia berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa isyaratnya.

Tak terasa air mata itu kembali jatuh di kedua kelopak matanya, bahkan ia mengucapkan terima kasih pada sang kakak melalui gerakan tangannya.

"jangan berterima kasih, itu sudah tugas kakak. Menjagamu, kau kan adik-ku."

"tapi, kenapa mereka membenciku? Apa benar kalau aku anak pembawa sial?" tanya Jungkook melalui gerakan tangannya.

"kau bukan anak pembawa sial. Kau adik kakak yang manis." Ucap Suga.

Bahkan kini sang kakak memeluk Jungkook penuh kasih sayang, bahkan kini pakaiannya basah karena air mata, Suga yakin kalau adiknya menangis.

"menangislah... biar hatimu lega."

Suga menepuk punggung sang adik, berharap Jungkook dapat melampiaskan rasa sedihnya.

"jangan benci aku.." batin Jungkook, ingin dia berkata seperti itu. tapi, apa daya dia bisu tak dapat bicara dan membuat ia dibenci oleh ibunya dan kakak keduanya.

............

TBC...

Hai semua author kembali dengan ff baru, semoga kalian suka..

hehehe btw entah kenapa author pengen bikin ff genre sad, ini asli inspirasi author yang nongol secara dadakan. dan ini ff author yang ber-genre brothership pertama author... semoga gak kecewa.

untuk cast yeoja akan muncul di chap selanjutnya ^_^ begitu juga tokoh lainnya...

maaf kalau masih prolog... typo, gaje dsb.

please beri vote + comment kalian, agar nih ff bisa berlanjut di chap selanjutnya...

gomawo...

sampai jumpa ^_^

Please, Don't Hate Me (sad story Jeon Jungkook) [END]√Where stories live. Discover now