Suga and Jungkook (chapter 14)

12.2K 979 206
                                    


(Author **** POV)

(Flashback **** POV)

Terlihat punggung seorang remaja dengan rambut hitamnya, yang tengah sibuk memetik gitar coklat kesayangannya. Seperti biasa namja muda yang dipanggil Suga itu tengah bereksperimen diri menciptakan lagu, ya itu adalah hooby yang dimiliki seorang namja tampan dengan mata sipitnya juga kakak yang hebat bagi dua adiknya, Yoongi Suga.

Petikan senar gitar terdengar merdu bagi siapapun yang mendengarnya, bakat musiknya memang bisa dikatakan pantas untuk seorang namja muda sepertinya. Namun...

Kegiatan memetik senar gitarnya harus berhenti ketika ada seseorang yang menepuk bahunya, hingga membuat namja yang dipanggil Suga itu menoleh ke arah kiri.

"Jungkook?" ucapnya tak lupa ia mengulas senyumnya, ketika ia tahu bahwa ternyata orang yang menepuk bahunya adalah adik kesayangannya Jeon Jungkook.

Jungkook mengulas senyumnya, ya... Jungkook kecil yang masih polos dan manis. Mengulas senyumnya, menampilkan gigi kelincinya di depan sang kakak.

Tak lama Suga menaruh gitarnya, dan menyuruh Jungkook duduk di sampingnya, Jungkook mengangguk dan menjatuhkan pantatnya di lantai rumah yang masih berbahan kayu itu.

"Ada apa Jungkook? Apa kau butuh sesuatu?" tanya Suga pada sang adik, tak lupa dengan senyum malaikatnya.

Jungkook menundukan kepalanya, menyembunyikan rasa takut dan kegugupannya.

Suga mengangkat sebelah alisnya, saat bingung dengan sikap adiknya. Tak lama Suga menangkupkan pipi gembul sang adik dan mendongakan kepalanya, agar sang adik bisa melihatnya.

"Apa kau sakit? Atau apa kau terluka, hem? Katakan pada kakak... apa ada yang melukaimu? Atau Taehyung menyakitimu, iya?" Suga bertanya pada sang adik bertubi-tubi. Rasa khawatir yang ia rasakan pada sang adik jauh lebih besar dari pada terhadap dirinya sendiri.

Jungkook mengulas senyumnya, dan melepaskan kedua tangan Suga yang menangkup pipinya. Tak lama Jungkook menggelengkan kepalanya.

"Lalu apa? apa kau ingin sesuatu?" tanya Suga kembali.

Jungkook tersenyum, namun senyum yang tersembunyi perasaan pilu di wajah manisnya. Tak lama ia mengangkat tangannya dan menggerakannya.

'Kakak, apakah Jungkook bisa sembuh?'

Deg...

Suga tersentak, ia tak menyangka kalau sang adik akan bertanya begitu. Ia tahu Jungkook masih seorang bocah yang masih diberi pengetahuan yang belum ia ketahui. Dan salah satunya tentang kekurangan yang dimiliki sang adik entah itu bisa disebut penyakit atau memang takdir.

Suga mengulas senyumnya, dan mengusap rambut hitam sang adik.

'Kenapa tidak dijawab kak? Apa benar kalau Jungkook selamanya tidak akan bisa bicara?'

Jungkook mengerakan jemarinya membuat sebuah isyarat, yang membuat Suga menjadi kelu dan sedih ketika adik kesayangannya berkata seperti itu.

Suga tak mampu bicara, apalagi ketika melihat wajah polos adiknya. Suga terlalu takut menjawab. Karena ia takut akan membuat sang adik sedih dengan jawabannya. Meski ia pintar dalam pelajaran, tapi otaknya tiba-tiba bisa bodoh ketika sang adik mengajukan pertanyaannya mengenai kekurangan yang dimiliki Jungkook, adiknya.

Suga mengulas senyumnya, ya... dia hanya bisa tersenyum sebagai jawabannya. Bibirnya membeku tenggorokannya tiba-tiba tak mampu mengeluarkan sepatah katapun untuk menjawab. Karena Suga takut menjawab pertanyaan Jungkook, dia hanya berusaha menjaga hati sang adik yang sudah rapuh. Dan itu memang tugasnya, bukankah seorang kakak menyayangi adiknya, melindunginya dan mendukungnya. Itulah yang saat ini dilakukan Suga, salah satunya menjaga hati sang adik agar tidak rapuh.

Please, Don't Hate Me (sad story Jeon Jungkook) [END]√Where stories live. Discover now