Chapter XIV Hanya Tinggal Kita Berdua

5.4K 588 34
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

"Kamu mengkhianatiku, setelah pulang nanti akan kuperhitungkan tindakanmu. Sekarang aku harus pergi, akan pulang terlambat "

Mo Ka berbicara sambil mencari ponselnya di sela-sela sofa ruang keluarga

"Mengkhianati apa, seseorang mengeluarkan beberapa lembar uang ribuan yuan hanya untuk memanggilmu turun. Orang bodoh mana yang tidak setuju. Disamping itu, kamu baik-baik saja sekarang, iya 'kan? Hah~, lihatlah wajahmu yang seperti orang baru menginjak kotoran di jalan, pasti kotorannya besar sekali"

"Aku memang baru saja menginjak kotoran yang kamu perbuat. Kuberitahu, aku mau pergi ke Karibia, bermain di sana"

"Serius! Tiket masuk ke tempat itu 'kan sangat mahal. Kamu punya uang dari mana? Pergi sama siapa?"

"Aku mendapatkan tiketnya dari seseorang, ada dua. Jadi aku meminta Chen Ge untuk pergi bersamaku"

Tidak perlu dikatakan, Mo Ka terlihat sangat bangga saat berbicara begini

"Tunggu tunggu, tunggu dulu. Aku ini 'kan sahabatmu sejak kecil. Kenapa kamu tidak mengajakku, kenapa harus mengundang Chen Ge?"

"Bukankah kamu ingin bersama dengan Shanshan? Disamping itu, kenapa harus Chen Ge, itu karena waktumu sedang tidak kosong, jadi aku meminta Chen Ge"

"Bagaimana kalau waktuku kosong?"

"Waktumu sedang tidak kosong 'kan, ponselnya ketemu. Aku pergi dulu"

Sebelum pergi, Mo Ka melihat seluruh dekorasi di atas meja sambil berkomentar;

"Kamu meletakkan lilin di atas meja bukan untuk orang mati 'kan?"

"Aku Cuih! Kok bisa-bisanya sih kamu ngomong begitu. Kamu kembali ke sini, masalah Chen Ge dan tiket yang kamu punya itu masih belum jelas."

Meskipun berbicara begini, Mo Ka sudah menghilang. Hao Shuai hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mencium bunga mawar di hadapannya, kemudian mengeluh;

"Oh bunga, apakah *kawan[1] Mo Ka ini sudah menyadari dirinya telah menjadi *gay[1]?"

***

Saat Mo Ka sampai di lantai bawah. Wu Quyang masih berlutut tidak bergerak. Sepertinya masalah rambut ini benar-benar memukul telak dirinya.

"Aku sudah siap. Bagaimana caranya pergi ke sana?"

Chen Ge berjalan ke arah Wu Quyang lagi, kemudian mengulurkan tangan dan bicara;

"Saat aku pulang, aku melihat mobilmu terparkir di bawah"

"Pria itu berlari untuk pergi bersamamu, sedangkan rambutku dipotong begini, bahkan kamu masih ingin mengambil mobilku sekarang. Chen pandang aku, tataplah mataku. Katakan padaku, bagaimana bisa kamu melakukan semua ini?"

Chen Ge menatap langsung mata Wu Quyang, lalu bicara;

"Kuberitahukan ini padamu, pastikan membersihkan rambutmu"

Setelah bicara kalimatnya, jari-jari Chen Ge bergerak untuk meminta. Wu Quyang terlihat enggan mengeluarkan kunci mobil dari dalam tasnya. Mo Ka yang sudah tidak sabar mendorong bahu Chen Ge dari belakang, dan merekapun berjalan di pintu;

🆃🅰🅼🅰🆃 Dunia Sedikit Manis ✓Where stories live. Discover now