Special Chapter: Menjadi Bahagia, Menjadi Sangat Bahagia PART I

3.8K 352 18
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Udara segar masuk melalui celah, awan tebal perlahan surut, cahaya matahari pagi pertama keluar menerangi jalan. Dari setitik cahaya, dua titik cahaya sampai titik cahaya yang tidak bisa dihitung jumlahnya. Dengan lembut menyelimuti kota dari atas, menyelimuti pagar dan balkon, menyelimuti kaca dan juga bingkai jendela, penuh dengan kebahagiaan, dan akhirnya jatuh ke atas wajah nakal Mo Ka.

Dengan bernafas halus dadanya naik turun. Bulu matanya agak bergetar. Di sebelah tempat tidur biru cerah, jam alarm berbentuk bulat berbunyi dengan bising, melompat-lompat menyuarakan suara berisik yang panjang. Jari-jari ramping Chen Ge dari dalam selimut keluar untuk mematikannya, dia menekan jam alarm, dan ruangan kembali tenang.

Chen Ge membuka matanya, punggung tangan berada di dahi, memicingkan mata dan melihat ke arah jam.

Chen Ge bukan orang yang mudah tidur, Sekali dia bangun, dia tidak akan bisa tidur lagi. Dia ingin duduk, tapi menemukan seseorang sedang menggenggam bajunya. Kepala orang itu berada disisinya. Mo Ka mengerutkan dahinya, sedikit membuka mulutnya. Ini karena bau tubuhnya yang wangi, tangannya menggenggam erat baju Chen Ge, ini sudah menjadi kebiasaan Mo Ka saat dia tidur. Baju Chen Ge selalu di tangkap dan digenggam sampai keriput. Berulang kali Chen Ge memarahinya karena ini, tapi masih saja anak itu tidak merenungkan. Chen Ge sekarang menarik bajunya, tapi anak itu sama sekali tidak melepaskan, malah sebaliknya, mencengkram semakin erat

Chen Gemenggertakan giginya, dia hanya melepaskan baju yang dipakai, lalu berdiri, denganbertelanjang dada dia berniat pergi dari kamar untuk menuju kamar mandi. Namun selama beberapa detik setelah berdiri, dia melirik ke arah Mo Ka dengan sikap tidak sabar;

"Benar-benar."

Setelah selesai bicara dia keluar dari kamar tidur dan masuk ke dalam kamar mandi. Memutar kepala keran, suara air mengalir turun terdengar. Suara itu tidak bisa mengganggu Mo Ka yang sedang tidur di dalam kamar

***

Kurang lebih satu jam kemudian, Mo Ka terbangun, dia mengulurkan tangan menyentuh di sekitar tempat tidur, rasanya sudah dingin. Matanya belum terbuka, dengan suara malas dia berteriak;

"Chen Ge, kamu dimana?"

Tidak ada respon.

"Chen Ge?"

Masih tidak ada respon

Dia menaikkan suaranya;

"CHEN GE??"

"Berisik sekali"

Tidak jauh dari tempatnya, terdengar suara tak acuh yang menjawab pada akhirnya. Mo Ka yang merasa lega, berbalik, dan melihat ke arah jam alarm, lalu memeluk sejenak, setelah itu dia membuka matanya dan duduk di atas tempat tidurnya, menggaruk kepalanya;

"Apa ini? Ah, kesiangan lagi. Kenapa kamu tidak membangunkanku?"

"Tidak apa-apa 'kan? Memang kamu mau apa?"

"Aku 'kan tidak bisa mengatakannya."

Mo Ka bertelanjang kaki di lantai, dia mengulet malas-malasan;

"Kadang-kadang aku pikir kamu seperti tidak mendukungku, seharusnya kamu tidak ikut campur apapun yang ingin aku lakukan, seperti belajar memasak, belajar mencuci baju, belajar melakukan pekerjaan rumah, kamu bahkn tidak menyuruhku melakukan apapun, betapa merasa bersalahnya aku begini"

🆃🅰🅼🅰🆃 Dunia Sedikit Manis ✓Where stories live. Discover now