Chapter LIX Aku Sangat Mencintaimu...

3.8K 465 31
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Ketika Moka membuka matanya dari tidur, Chen Ge sudah duduk di jendela, sikunya berada di bingkai jendela dan melihat keluar jendela. Moka meregangkan otot di dalam selimut, mulutnya mengeluarkan suara aneh;

"Sekarang jam berapa?"

"Waktunya tidur siang."

"Kamu bohong, mana mungkin sudah se-siang itu"

Moka terbiasa mengulurkan tangannya ke bawah bantal, tapi dia tidak menemukan apapun, dia memperlebar pencarian, masih tidak menemukan ponselnya

"Oh, ponselku hilang!"

Moka bangun dan berlutut ditempat tidur. Chen Ge memutar kepalanya dan melihat ponsel Moka yang terselip keluar dari lubang paha celananya, Moka menunduk untuk melihatnya, lalu mengingat kejadian yang terjadi kemarin malam, dia lupa mengeluarkan ponselnya saat akan pergi tidur, Moka dengan malu menghadap Chen Ge sambil tersenyum;

"Haha, kok ponselnya bisa lari ke sini, tapi untung tidak hancur."

Moka berusaha membolak-balikan ponsel untuk mengecek ponselnya

"Apa ini karena radiasi. Punyamu menjadi lebih dan lebih kecil?"

"Bagaimana bisa ucapanmu terasa sangat berlebihan, mungkin saja radiasi bisa membuatnya menjadi semakin dan semakin panjang 'kan?"

"Tidak semudah itu. Jangan berharap"

Chen Ge mulai berbicara dengan nada sarkastis, tiba-tiba gambaran pembicaraan mereka muncul dipikiran Moka, dia tertawa di belakangnya, setelah berlama-lama mengambil pakaian, Mo Ka masuk ke dalam kamar mandi. Sekarang dia menekan odol hotel yang sekali pakai, lalu meletakkan dia tas sikat gigi putih, dan mulai menggosok gigi.

"Sebelum tidur matikan ponselnya. Jangan selalu menyimpannya di bawah bantal."

Mulut Moka yang penuh dengan busa putih berbicara tidak jelas;

"Kalau ada orang lain yang meneleponku?"

"Siapa yang mau menelponmu malam-malam?"

Karena ini permintaan Chen Ge, jadi seperti biasa Mo Ka tidak bisa menyangkal. Hanya melanjutkan menggosok gigi.

***

Setelah semua selesai, Moka menggedor pintu di kamar sebelah yang ditempati oleh Wu Quyang. Sesaat kemudian, Wu Quyang yang bertelanjang dada menggosok bahunya, memperlihatkan wajah seperti orang yang tidak bisa tidur sama sekali.

"Apa kamu masih tidur, memang apa yang kamu lakukan semalam?"

Wu Quyang mengangkat dagunya, Moka melihat ke dalam, di atas tempat tidur terdapat seseorang yang sedang berbaring;

"Bukankah ini terlalu cepat? Kamu bisa membuat perawan di kota ini semakin sedikit, jadi perawan itu bagus!"

"Kamu mau mencampuri urusan orang. Semalam aku bermain terlalu lama, dan si kecil itu menyedot seluruh energiku, aku ingin mengembalikan staminaku dengan tidur. Kuang Li dan Anna sepertinya sudah keluar main lebih dulu. Byebye~"

Wu Quyang yang malas menatapnya, sekarang beralih untuk menatap ke arah Chen Ge dengan penuh tenaga, lalu mengedipkan mata kanannya pada Chen Ge;

"Jangan khawatir Chen, walaupun aku sekarang tidur seranjang dengan orang lain, tapi hatiku hanya milikmu."

🆃🅰🅼🅰🆃 Dunia Sedikit Manis ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora