Chapter XLVII Sedikit Lebih Dekat

4.7K 475 27
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Jari-jari kasar mulai membalik kalender dari satu halaman ke halaman yang lainnya. Bagi waktu yang dengan cepatnya berlalu, terlihat begitu kecil bagi sebagian orang. Tentu mereka tidak dapat berbuat apapun. Hanya dengan panik menerima kenyataan. Membiarkan tahun meninggalkan sebuah luka baru, entah dihadapan wajah maupun di dalam hati seseorang.

Bulan juli sudah semakin dekat. Hawa panas mulai tidak bisa dihentikan. Lantai di luar kelas seolah dapat memanggang sangking panasnya. Langit biru di angkasa sama sekali tidak memperlihatkan awan. Tidak ada angin yang berhembus, hanya meninggalkan udara panas yang seolah mampu menghanguskan segalanya.

Karena di setiap kelas ada AC, jadi lumayan nyaman saat tetap berada di dalamnya. Pada musim seperti ini biasanya membuat orang-orang mudah mengantuk. Mo Ka menggosok matanya, lalu menguap sambil menutup mulut. Suara bel di kampusnya berbunyi. Beberapa mahasiswa sudah terlihat hanya ingin tidur di atas meja, sedangkan dosen di podium sudah mengemasi buku ajar dan bicara;

"Malam ini belajar mandiri, pastikan semuanya masuk kelas. Kampus kita sedang mengikuti pertandingan bahasa inggris dengan saudara se-Universitas yang ada di kota X. 3 mahasiswa peringkat tertinggi akan dikirim ke kota X untuk berpartisipasi dalam kompetisi sampai ke final"

Terdengar suara keluhan yang terdengar di seluruh penjuru kelas, lalu terdengar sebuah pertanyaan terlontar;

"Para dosen yang mengikuti kontes, tidakkah mendaftar dengan suka rela?"

Dosen di depan berbicara dengan serius;

"Seluruhnya harus diharuskan berpartisipasi. Ini kesempatan yang tepat untuk melakukan ujian tingkat bahasa inggris setiap orang. Sebentar lagi kalian akan masuk di tahap akhir senior, masih berpikir untuk bermain-main"

Setelah selesai berbicara, dosen itu mengambil buku dan pergi.

Apa yang dikatakan oleh Dosen, Mo Ka tidak begitu memperhatikan. Dia hanya melamun sambil menatap ke luar jendela.

Mulai dekat dengan hari itu

Mo Ka sekarang mulai tidak bisa tenang. Kenangan lama itu tidak akan pernah bisa dilupakan dan masih terkubur di dasar hatinya, serta tidak dapat digantikan dengan kenangan yang baru.

Siang ini, Mo Ka tidak pergi ke kantin. Hari ini, Pacar kecil Wu Quyang akan membuat bekal makan siang mewah dan penuh cinta untuknya. Alasan kenapa dibilang mewah, karena selain penampilan makanan yang mengagumkan, makanan itu cukup untuk disajikan 10 orang. Dia sudah seperti seorang peternak yang berkompeten, bahkan Mo Ka memalingkan wajah dari sinar yang dipancarkan oleh Wu Quyang.

Pacar kecilnya sekarang sedang mengambil hidangan yang ada di meja, kemudian menghantarkan suapan ke mulut Wu Quyang. Wajah cantik Wu Quyang benar-benar terlihat sangat puas dengan ini. Entah siapa yang memulai, tapi kali ini terdapat sisa makan di ujung mulut pacar kecil Wu Quyang. Segera saja Wu Quyang mengulurkan tangan dan menyeka mulut yang kotor untuk kekasihnya, lalu bicara;

"Makanannya dimana-mana, dasar kucing rakus"

Wajah pacar kecil itu memerah, dengan sikap enggan dia menyentuh mulutnya, lalu bicara;

"Aku bukan kucing rakus. Berhati-hatilah dengan ucapanmu atau aku tidak akan perduli padamu"

"Iya iya, kamu jangan begitu. Jangan tidak perduli padaku begini"

🆃🅰🅼🅰🆃 Dunia Sedikit Manis ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang