Chapter XXVII Hanya Bersama, P Bertiga?

5.4K 542 17
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kuang Li yang tinggi semampai mengenakan sandal jepit, berjalan keluar dari rumahnya sambil meregangkan tubuh dan menguap. Setelah itu masuk ke dalam mobil. Wu Quyang melihat ke arah Kuang Li dengan pandangan jijik.

"Tidak bisakah kamu merapikan penampilanmu, sudah mirip Orang Pribumi Afrika saja. Memangnya kamu tidak kedinginan ya memakai sandal jepit di musim dingin begini. Ditambah lagi, sudah berapa lama kamu tidak cuci muka. Aku sampai tidak bisa melihat wajahmu lagi"

"Untuk apa merapikan penampilan kalau nanti dibuat tidur dan berantakan lagi. Aku tidak ingin menghabiskan waktu. Kenapa dengan rambutmu?"

Pertanyaan Kuang Li ini cukup menohok kesedihan Wu Quyang, saat mengatakan tentang ini, air mata Wu Quyang sudah terlihat mengumpul di ujung matanya.

Setelah lulus SMA, Kuang Li terinspirasi menjadi seorang seniman dan memutuskan setiap hari berada di rumah untuk melukis. Setelah beberapa waktu dia mampu meraih sedikit kesuksesan, jika ditilik skala nasional lumayan dianggap sebagai pelukis dengan kepopuleran yang kecil, hanya kepribadiannya terlalu suram. Selalu saja berpikir pesimis. Pandangannya terhadap hidup sangat menyedihkan, entah bagaimana pria ini bisa menjadi teman Chen Ge.

Wu Quyang yang tidak ingin melanjutkan topik tentang rambut hanya melirik ke arah Chen Ge dengan pandangan getir, lalu bertanya pada Kuang Li;

"Kamu sudah tidak keluar selama berbulan-bulan. Bagaimana caramu menambahkan inspirasi pemandangan dalam lukisanmu, memang laku berapa Yuan sih kalau dijual?"

"Itu karena aku masih belum mati. Lukisan akan berharga jika aku mati. Aku hanya bisa melukis beberapa lukisan setelah itu mati. Chen, apa kamu berminat, akan kuberikan beberapa hasil lukisanku padamu"

"Jangan memberiku benda pembawa sial"

"Iya ya, Chen masih tetap kejam seperti biasa"

"Dia ini bukan tidak berperasaan, dia sangat penyayang. Kuberitahu sebuah rahasia besar. Dia dan anak laki-laki bernama Mo Ka, sekarang bersama. Tolong dicatat, orang ini pri-aaa~~~"

Wu Quyang berbicara panjang sambil memalingkan kepala ke arah Kuang Li dan berkedip, tapi Kuang Li terlihat tidak memberikan banyak reaksi, hanya bicara;

"Memang kenapa, toh pada akhirnya putus juga. Jatuh cinta tidak lebih dari pengkhianatan yang dilakukan oleh orang lain pada akhirnya. Setelah saling merasa lelah, lalu mengguyurkan air keras pada yang lainnya, ada yang memotong jasad, ada yang selingkuh, ada yang bunuh diri, dan terjangkit penyakit kelamin"

"Berhenti, kamu jangan menyebarkan mental pesimismu padaku. Aku masih memiliki kebahagiaan setiap hari sepanjang hidupku. Chen, mau makan dimana?"

"Tempat biasa"

"Tidak perduli mau dimanapun kamu makan, pasti ada babi yang mati karena penyakit, bakteri E. Coli, lalu parasit yang bisa masuk ke dalam tubuh, dan menggerogoti tubuh kita"

"Kalau kamu masih berbicara lebih dari ini, percayalah aku akan menendangmu keluar dari mobil"

Wu Quyang yang tidak tahan mulai mengumpat.

***

Keesokan harinya, di awal pagi.

Wu Quyang terbangun ketika mendengar suara ponsel bergetar di samping mesin kopi. Dia duduk dengan pandangan mengantuk di atas sofa.

🆃🅰🅼🅰🆃 Dunia Sedikit Manis ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora