Chapter LXXII Kami Ingin Bersama Part I

3.7K 423 6
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Seseorang harus selalu berjuang untuk bertahan dalam suatu masyarakat, jadi mereka tidak akan bisa merasa kecewa

-Nietzsche-

***

Mo Ka duduk di belakang sepeda, matanya tidak pernah meninggalkan wajah Chen Ge, pemandangan ini menyembuhkan perasannya dan menenangkan hatinya. Benar atau salah pada kenyataanya Chen Ge memang tidak bicara dan diapun tidak tahu ini akan seperti apa. Tidak perduli seberapa berisik ucapannya, tidak perduli seberapa jauh semua ini akan membawanya melangkah, selama di dalam hati masih menyebutkan namanya, dia hanya akan kembali padanya.

"Kadang aku berpikir, seharusnya aku tidak terlalu menyukaimu. Jadi aku tidak akan sangat bersedih saat kamu tidak memperdulikanku lagi. Tapi kadang aku berpikir, sebaiknya aku lebih menyukaimu, jadi akan ada saatnya kamu akan merasa enggan meninggalkanku."

Mo Ka tidak bisa melihat ekspresi Chen Ge, dia menjulurkan kedua jarinya, kemudian dengan lembut menyentuh punggung Chen Ge, dengan perasaan yang sejujurnya dia mulai bicara lagi;

"Chen Ge, apa kamu tahu, seberapa sulitnya aku ingin melupakanmu? Kenangan yang kamu berikan padaku semuanya indah, tidak ada kesedihan, sama sekali tidak ada, jadi aku sama sekali tidak bisa menemukan alasan untuk melupakanmu."

"Itu karena kamu mengingat yang baik dan tidak mengingat yang buruk."

"Kamu benar-benar tidak paham pemikiran ini, kalau aku bilang semuanya bagu, ya bagus. Kenangan buruk akan tersaring sebelum semuanya menjadi kenangan "

***

Di ruang keluarga, terdengar suara ketukan pintu. Gong Rong berdiri dari sofa dan membuka pintu.

Saat ini Mo Ka berdiri di depan pintu dengan ekspresi yang aneh. Saat Gong Rong masih menduga-duga. Chen Ge muncul dari belakang tubuh Mo Ka setelahnya, ini untuk membuat Gong Rong mengerti.

Gong Rong sendiri agak terkejut, dia tidak menyangka Chen Ge bahkan berani menemuinya. Chen Ge berdiri di pintu, rambutnya yang halus bercahaya kecoklatan, dengan wajah tampan tanpa noda, Dia memperlihatkan senyumannya yang ramah, sambil berbicara;

"Bibi, maaf mengganggu, bisa kita bicara."

Gong Rong membuka mulutnya, tidak tahu bagaimana menjawabnya, untuk beberapa saat, dia hanya terlihat kaku dan mempersilahkan Chen Ge masuk ke rumah.

Suasananya sekarang masih terasa tenang. Gong Rong hanya menyapukan pandangan mata tajam untuk menatap ke arah Mo Ka, sehingga secara naluri dia langsung bersembunyi di belakang tubuh Chen Ge. Gerakan kecil ini membuat Gong Rong agak jengkel;

"Kenapa kamu bersembunyi? Kamu sudah mampu membawanya pulang ke rumah 'kan, kenapa kamu masih terlihat takut ini akan menyakiti hatiku? Aku bahkan masih merasa bersalah melihat kondisimu setiap hari dengan rasa tidak berdaya. Aku tidak menyangka kamu sama sekali tidak pernah berfikir di posisi ibumu, apa karena mata dan hatimu itu hanya untuk seorang pria? Kenapa repot-repot kamu pulang ke rumah? Apa untuk membiarkanku melihat semua hubunganmu ini. Semua ini hanya membuatku bertambah sedih."

Mo Ka terdiam, dan kemudian agak terpisah dari Chen Ge, dia yang biasa pasti sudah mengeluarkan ucapan untuk menyangkal, tapi karena sekarang ada Chen Ge, Mo Ka memilih untuk tidak bicara.

🆃🅰🅼🅰🆃 Dunia Sedikit Manis ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang