Chapter XXII Warna Daging Mentah

4.6K 554 46
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Keesokan harinya, Pagi-pagi Moka menjerit membangunkan seluruh rumah. Rutinitas Gong Rong terganggu oleh teriakan ini, dengan mengenakan piyaman tebal yang terlihat seperti pakaian training. Wanita paruh baya itu menyalahkan Mo Ka yang tidak bisa diam dipagi hari;

"Kenapa ribut-ribut sih. Nanti Chen Ge terbangun"

Mo Ka berdiri di balkon, memegangi baju milik Chen Ge yang dicuci kemarin. Menunjukkan pada Gong Rong sikap sangat marah, seperti macan yang tidak sabar untuk menerkam;

"Apa yang ibu lakukan pada baju Chen Ge"

Gong Rong menatap kosong padanya, dan hanya bertanya;

"Memang apa yang kulakukan?"

"Masih bertanya dengan tidak tahu malu, Ibu, aku tidak bisa menemukan kata-kata untuk menjelaskan tindakanmu kali ini, kamu, kamu, kamu"

Suara Mo Ka terdengar gemetar, Gong Rong yang tidak mengerti mulai melihat dengan seksama baju yang dipegang, ternyata dibagian depan baju terkena luntur warna daging mentah.

"Siapa yang melakukan ini?"

"Apa ibu tahu kalau Chen Ge suka kebersihan. Apa yang telah ibu lakukan. Kenapa menjemur celana dalammu begitu dekat!!!"

Masalah ini dimulai dari tadi malam, setelah Mo Ka membereskan barang-barangnya dengan penuh emosi, dia dengan sangat berhati-hati mengeringkan baju Chen Ge dari dalam mesin cuci, kemudian menjemur baju di balkon, setelah itu pergi tidur. Gong Rong yang tukang melek, di tengah malam ingat kalau celana dalamnya belum dicuci. Dia membeli celana dalam seharga 10 yuan mendapatkan 3 lembar beberapa hari lalu. Warna daging mentah tegas kesukaan wanita paruh baya. Setelah memasukkan ke dalam mesin cuci, Gong Rong yang pada dasarnya tidak begitu perduli, menjemur celana di sebelah baju yang dijemur. Dan sekarang noda luntur celana dalam berwarna daging mentah tegas, dengan sangat egois menempel di baju Chen Ge.

Mo Ka menatapnya dengan penuh tudingan, namun Gong Rong hanya bersikap tenang dan santai;

"Kupikir ada masalah apa. Kenapa ribut begini sih"

Setelah menyelesaikan ucapan, Gong Rong melirik ke arah kamar Chen Ge tidur, setelah memastikan Chen Ge tidak keluar dari kamar, ibu Mo Ka langsung bicara;

"Kamu jangan mengatakan padanya, dia tidak akan tahu"

"Dia 'kan tidak buta. Mana mungkin tidak melihat. Aku tidak pernah melihat Chen Ge mengenakan baju dengan noda sedikitpun. Apa yang akan dipikirkannya tentangku sekarang?"

Kemarahan Mo Ka mendindih seperti panci yang dipanasi. Dengan perasaan sedikit putus asa, dia membatin;

Cintaku kandas karena celana dalam berwarna daging mentah

Chen Ge pasti akan sangat marah, dan tidak akan pernah perduli padaku lagi, lalu memutuskan hubungannya denganku

"Pokoknya kamu tidak boleh mengatakan ini karena ulahku. Atau kalau tidak, bulan depan tidak ada uang jajan untukmu"

Sepertinya Gong Rong sendiri tidak ingin kehilangan citranya di depan pria tampan. Dengan cepat Sang Tersangka kembali ke kamarnya dan bersembunyi, sekarang tidak ada yang bisa membuktikan dirinya bersalah.

🆃🅰🅼🅰🆃 Dunia Sedikit Manis ✓Where stories live. Discover now