Beautiful Tomorrow | 1

3.3K 200 23
                                    

Mengawali pagi hari dengan senyuman adalah salah satu taktik terbaik yang bisa kau praktikkan. Dengan tersenyum kau akan jauh lebih merasa bahwa hidup itu Indah, dan dengan tersenyum kau akan menganggap semua rintangan yang kau hadapi hari itu akan jauh terasa lebih mudah.

Seperti halnya Jeon Jungkook. Namja yang sukses di usianya yang masih terbilang muda ini selalu tersenyum dan menganngap bahwa kehidupan yang diberikan Tuhan padanya adalah sesuatu yang sangat berharga dan ia mensyukurinya.

Dia bisa sukses seperti sekarang, menjadi direktur utama sebuah agensi ternama JK's entertaiment tempat para aktris dan juga aktor terkenal bernaung disana, tampan, mapan, berkecukupan dan juga mempunyai yeojachingu yang cantik merupakan nikmat karunia Tuhan yang tidak bisa kau dustakan.

Sudah cukup lama Jungkook menjalin hubungan dengan yeoja cantik berkewarganegaraan ganda Korea-Jepang Minatozaki Sana. Takdir mempertemukan mereka pada saat Sana bergabung dengan JK's entertainment sebagai salah satu manajer seorang aktor ternama Kim Mingyu. Sekitar 3 tahun mereka bersama bahkan awak media pun sudah mengetahui hubungan mereka.

Untuk membuktikan mereka sudah berkomitmen untuk bersama Jungkook dan Sana sudah melakukan pertunangan setahun yang lalu. Cinta mereka memang tidak pernah memudar, meskipun terkadang keegoisan selalu terjadi diantara mereka. Jungkook sangat mencintai dan menyayangi Sana, untuk membuktikannya Jungkook melamar Sana tepat di hari jadi mereka dihadapan keluarganya.

Dan hari ini adalah H-1 sebelum mereka menginjakkan kaki ke depan altar suci besok hari. Jungkook dengan celana hitam dan kemeja putih yang sengaja ia masukan kedalam celananya berlari menuruni anak tangga, tidak sabar bertemu calon istrinya ia menyambar kunci mobil yang begitu saja tergeletak di atas meja.

"Yakk! Jeon Jungkook, kau akan bertemu Sana?"

"Ne hyeong. Wonwoo hyeong aku akan pulang terlambat. Jadi jangan tunggu aku." ucap Jungkook pada saudara lelakinya yang diketahui bernama Jeon Wonwoo.

"Kau akan seutuhnya memiliki dirinya mulai besok? Tidak bisakah kau menunggu hari esok? Orang tua dulu berkata sehari sebelum menikah kau tidak diperkenankan bertemu calon mempelai atau pernikahanmu akan gagal." ujar Wonwoo menyilangkan kakinya di sofa.

"Hahaha kau masih percaya itu?" tanya Jungkook sembari memakai sepatunya. "Kau hanya iri karena aku yang lebih dulu akan menikah dibanding kau bukan? Segeralah melamar Momo noona, sebelum ia diambil orang. Aku pergi!" ucap Jungkook segera pergi sebelum hyeong nya itu mengomel padanya.

Diperjalanan Jungkook sangat senang, ia sengaja menyalakan lagu Bruno Mars  yang bertajukan Marry you itu dengan volume yang sangat besar. Ia terlalu excited tidak bisa menunggu hari esok akan datang.

****
Dilain tempat yeoja cantik yang kita bicarakan sebelumnya tengah duduk meminum greentea latte kesukaanya. Ia menunggu datangnya sosok calon suami yang sangat ia cintai, entah sudah berapa jam merka tidak bertemu tapi rindu yang dirasakan begitu amat mendalam. Sana sengaja duduk di dekat jendela agar ia akan landung melihat Jungkook begitu ia sampai.

Kau selalu ingin melihat wajah orang tersayang setiap waktu bukan? Itulah yamg dirasakan Sana. Sebentar lagi dirinya akan menadi istri sah Jungkook dan akan terus melihat wajah suaminya setiap pagi hari saat ia bangun dan malam hari sebelum ia tidur. Sana tersenyum sendiri membayangkannya.

Di tengah-tengah kesibukannya membayangkan Jungkook seseorang secara tiba-tiba duduk dihadapannya dan Sana mengira itu adalah Jungkook, senyumnya memudar saat yang ia temukan adalah,

"Kim Minggu?" ucap Sana terkejut. "Apa yang kau lakukan disini?" tanya Sana.

Namja perawakan tinggi, kulit hitam dan juga tampan kini duduk dihadapannya mengenakan topi hitam dan masker hitamnya.

"Kita tidak ada jadwal hari ini, kau ingat?" ucap Sana.

"Apa kau benar-benar akan melakukan itu padaku?" tanya Mingyu.

"Mwo? Aku sudah meminta Chaeng menggantikanku untuk seminggu kedepan. Aku sudah memberikan seluruh jadwalmu padanya, kau tidak usah khawatir." ucap Sana.

"Apa kau akan benar-benar menikahi Jeon Jungkook? Aku mohon aku tidak apa jika kau hanya menjadi kekasihnya, tapi untuk menjadi istrinya? Aku belum bisa menerimanya." jelas Mingyu.

"Apa yang kau katakan? Kim Mingyu, apa kau mabuk?" ucap Sana. Mingyu tidak menjawab dan hanya menyentuh kedua tangan Sana yang tergeletak di atas meja dengan erat.

"Lepaskan!"

"Kau tidak bisa menikah dengannya Sana-ya. Kau harus selalu bersamaku," ucap Mingyu mempererat genggamannya, dengan paksa ia menarik lengan Sana dan mendaratkan bibirnya pada bibir Sana.

Sana berusaha mengelak tapi tenaga besar seorang Kim Minggu tidak bisa dilawannya. Mingyu bermain dengan bibir dan lidah Sana sedangkan Sana tidak membalasnya sama sekali, ia tidak suka saat seperti ini.

Ia ingin berteriak tapi tidak bisa, dari ujung matanya Sana bisa melihat sosok namja yang ia kenal sedang berdiri mematung dibalik sebuah kaca cafe yang hanya membatasi mereka berdua.

Dengan sekuat tenaga Sana mendorong Mingyu agar menjauh darinya. Tapi terlambat, Jungkook terlalu marah untuk sekedar masuk dan menyapa mereka berdua. Ia kembali masuk menuju mobilnya. Tidak mau seperti orang bodoh, Sana pergi mengejar Jungkook keluar.

"Jungkook! Jeon Jungkook!" teriak Sana, mobil hitam itu sudah menjauh darinya. Sana frustasi, ingin rasanya ia menjambak rambut Mingyu saat itu juga jika ia tidak ingat bahwa ia ada di tempat umum sekarang.

****
Didalam mobil Jungkook marah, hatinya terasa sakit dan juga panas. Ia tidak bisa membayangkan kembali bagaimana dirinya yang baru saja turun dari mobil tersenyum bahagia sesaat kemudian senyumnya hilang melihat perlakuan Sana dan artis entertainment nya sendiri.

Jungkook menambah kecepatan mobilnya. Tidak peduli dengan peraturan lalu lintas Jungkook hanya menerobos segalanya. Ia membunyikan klakson berulang kali berusaha meredam suara ponsel yang sedari tadi berbunyi panggilan dari Sana.

Jungkook kecewa dengan Sana, sejak kapan ia dan Mingyu bersama? Sejak kapan Sana mengkhianati Jungkook? Mengapa ia melakukan ini disaat mereka akan menjadi pasangan suami-istri sehari lagi.

"Kim Mingyu bajingan!" ujar Jungkook memukul tangannya pada setir mobil.

Kaki Jungkook menginjak pedal gas menambah kecepatan. Ia terlalu marah untuk kembali dan kini ia tidak tahu akan kemana, Jungkook hanya mengikuti laju mobil yang membawanya melaju menjauh dari Seoul.

Jungkook menginjak pedalnya hingga kecepatan sudah mencapai 120 km/jam. Ia diluar kendali sekarang, Jungkook tidak peduli dengan klakson yang banyak mengingatkannya dari belakang. Sampai suatu ketika disaat kecepatannya sedang tinggi mobil didepannya berhenti mendadak karena lampu merah yang menyala. Jungkook membelalakan matanya, sudah terlambat baginya menginjak rem dan yang terjadi adalah,

Mobil Jungkook menghantam mobil didepannya dan juga bus yang sedang melaju saat itu, kecelakaan besar telah terjadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mobil Jungkook menghantam mobil didepannya dan juga bus yang sedang melaju saat itu, kecelakaan besar telah terjadi. Darah mengalir dari kepala Jungkook yang terbentur setir mobil.

Banyak orang mengerumuni tempat kejadian, beberapa diantaranya ada yang memanggil polisi dan juga ambulance. Di tengah kesadarannya Jungkook teringat akan Sana dan kenangan yang Indah sampai kejadian sebelumnya.

"Sa..na.." ucap Jungkook, lalu ia tidak sadarkan diri setelahnya.

🚙 To be continued 💨

Beautiful Tomorrow (Completed) Where stories live. Discover now