Beautiful Tomorrow | 7

940 121 4
                                    

"Baiklah sampai jumpa besok, annyeong." ucap Sana melambaikan tangannya sambil berteriak pada mobil van hitam yang membawa Chae Yeon dan Jaebum didalamnya yang semakin menjauh.

Sana baru saja menyelasaikan tugasnya mengantar Chae Yeon. Kali ini seharusnya dia sudah ada di apartemennya untuk beristirahat, hanya saja ada sesuatu yang tertinggal dan itu membuat Sana harus kembali menuju JK's building untuk mengambilnya.

Setelah yang ia cari ditemukan Sana segera keluar building sebelum hari semakin gelap. Seperti sedang berusaha menguji, hujan tiba-tiba turun beramai-ramai saat Sana keluar dari lift dan membuatnya terdiam sesaat.

"Heol, aku bahkan tidak membawa payungku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heol, aku bahkan tidak membawa payungku." ucap Sana mengasihani dirinya sendiri.

Waktu semakin larut, orang-orang berlalu begitu saja keluar masuk building tanpa memperdulikan Sana.

"Hahhh, beruntungnya mereka yang membawa payung." ujar Sana. "Isshh jinjja, mengapa disaat seperti ini aku tidak membawa mobil dan payungku? Ahh apakah dia masih di kantor?" ucap Sana mengira-ngira.

Dengan sigap Sana mengeluarkan ponselnya dan segera menghubungi Mark. Sana memainkan kakinya sambil menunggu jawaban dari Mark.

"Yeoboseyo?" tanya suara setengah berbisik di seberang sana.

"Ahh Mark-ah, odiya?" tanya Sana.

"Aku sedang dengan beberapa investor, wae?" tanya Mark.

"Ahhh pantas saja nada bicaramu seperti itu. Mian. Tidak, tidak apa-apa kalau begitu lanjutkan saja meetingmu. Sekali lagi mian." ucap hendak Sana menutup sambungan ponselnya sebelum,

"Sana-ya!" ucap Mark tepat saat Sana akan menjauhkan ponsel darigelinganya.

"Ne?" tanya Mark.

"Aku sudah berada diluar ruang meeting sekarang. Wae geurae? Bicaralah." perintah Mark.

"Benarkah? Sudahlah tidak apa, kau lanjutkan saja meetingmu. Aku kira tadi kau masih di ruangan JK's, disini hujan lebat aku hendak meminta tumpangan jika kau masih disini." jelas Sana. "Tapi sudahlah, kalau begitu akan aku tutup. Fighting!" ucap Sana mengepalkan tangannya di udara memberikan semangat pada Mark meskipun ia tahu Mark tidak akan bisa melihatnya.

Sana memutuskan sambungan sebelum Mark menjawabnya. Ia kembali memperhatikan hujan yang tidak ada ampun memberikan Sana kesempatan untuk menuju halte bus.

Dilain tempat seorang namja memperhatikan Sana dari belakang. Dengan tatapan menyelidiknya ia melihat segala gerak-gerik Sana untuk memastikan sesuatu. Jeon Jungkook, namja itu baru saja selesai menyelsaikan tugas yang ia tinggalkan selama di rumah sakit. Ia menghentikan langkahnya begitu melihat Sana ada di lobby utama seperti sedang menunggu sesuatu.

"Kau sudah lama menunggu chagi? Kajja."

Sekelebat ingatan kembali dalam memori Jungkook. Di dalam ingatannya itu ia memeluk seseorang dari belakang dengan wajah berseri tepat di tempat yang sama seperti dimana Sana beridir saat ini.

Beautiful Tomorrow (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang