Beautiful Tomorrow | 16

1.2K 142 17
                                    

"Mengapa kita tinggalkan mereka berdua di tempat itu? Apa tidak akan terjadi apa-apa? Bukankah seharusnya kita membawa daepyonim ke rumah sakit?"

"Tidak, mereka memang seharusnya bersama. Disana."

"Aku tidak mengerti. Tapi tak apa, aku senang."

"Mengapa kau senang? Apa yang membuatmu bahagia?"

"Oppa. Itu kau."

Mark bersama Chae Yeon sekarang setelah mengantar Sana dan juga Jungkook ke apartemen Jungkook. Mark hanya mengikuti kata Sana, Sana lebih tahu harus berbuat apa. Kini saatnya Mark sadar bahwa apa yang diinginkannya tidak selalu harus jadi miliknya, ia harus rela untuk kedua kalinya membiarkan Sana bersama Jungkook. Ya, setidaknya kali ini ia harus berusaha lebih keras untuk melupakan Sana.

"Kemana arah pulangmu? Akan aku antar." tanya Mark.

"Sudah? Begini saja? Mengapa kita tidak berbincang lebih lama oppa, aku masih ada beberapa jam sebelum shooting ku dimulai." ujar Chae Yeon.

"Justru itu, kau harus istirahat untuk kegiatanmu nanti malam. Aku tidak mau menjadi CEO yang buruk kau tahu itu." ucap Mark sesekali melihat ke arah Chae Yeon.

"Ne, ne arraseo. Akan aku masukan alamatnya." dengan malas jari Chae Yeon mengerikan alamat apartemennya. "Oppa apa boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Chae Yeon.

"Eung, wae?"

"Apa hubungan kalian bertiga? Oppa, Sana eonni dan daepyonim?"

"Kami?" tanya Mark, mereka hanya sahabat. Sampai salah satu dari mereka merasakan sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi. "Kami hanya sahabat. Aku dan Jungkook adalah saudara sepupu dan Sana? Aku dan dirinya pertama kali bertemu saat kuliah. Tidak lama memang, tapi entah mengapa Sana bisa membuatku ingin segera kembali. Dan ternyata Jungkook lebih dulu menyatakan perasaannya, mereka hendak menikah bulan lalu sebelum Jungkook mengalami kecelakaan dan dia tidak ingat semuanya." jelasnya, Chae Yeon tidak mengerti apa yang dikatakan Mark dia hanya tahu sekarang tidak ada yang perlu di khawatirkan.

"Sekarang, karena aku sudah memberitahumu semuanya. Apa aku bisa bertanya padamu?" tanya Mark.

"Tentu saja, take and give selalu ada."

"Apa yang membuatmu membenci Sana?"

"Aku tidak membencinya, aku hanya tidak suka ia berdekatan denganmu." ucapnya to the point. Mark menghentikan mobilnya tepat saat lampu merah. Mark menatap Chae Yeon dan begitu juga sebaliknya. "Tapi aku tidak perlu khawatir sekarang. Sana eonni dan Jungkook daepyo akan kembali bersama, dan aku yakin itu. Kau mungkin akan merasakan sakit tapi tak apa, aku akan mengobatinya."

Mark tercengang mendengar pengakuan Chae Yeon, bagi seorang yeoja dia cukup berani memaparkan perasaannya. "Jung Chae Yeon, kau sadar dengan apa yang kau katakan?"

"Eung, aku menyukaimu oppa. Aku tahu kau mengenalku tidak selama kau mengenal Sana eonni, tapi aku akan berusaha membuatmu nyaman bersamaku. Bersiaplah. Ahh lampu hijau oppa." ucap Chae Yeon menyadarkan Mark untuk segera melajukan mobilnya.

****
Dilain tempat, tepatnya di apartemen Jungkook, Sana dengan cermat memeras kain berukuran kecil yang sebelumnya sudah ia basahi dengan air hangat untuk mengompres kening Jungkook. Ia demam.

Beautiful Tomorrow (Completed) Where stories live. Discover now