Beautiful Tomorrow | 5

1.1K 123 9
                                    

A smile is the best make up only girl can wear. -Marilyn Monroe-
〰〰〰

Pagi hari Sana terbangun dan memulai beberapa aktivitas baru yang ia tambahkan di schedule nya. Ia akan bangun di pagi hari mendahului matahari untuk bersinar, dan memasak makanan untuk ia antar ke rumah sakit. Di sana ia tidak akan memberikannya secara lansung pada Jungkook, tapi lewat perantara sang perawat, jadi Jungkook hanya akan mengira itu buatan dari sang ibu, seperti biasa.

Hal ini dilakukan sejak seminggu lalu, saat terjadi kecelakaan pada Jungkook yang mengakibatkan kepalanya mengalami cedera berat dan membuatnya tidak mengingat Sana, ya hanya Sana. Semuanya bisa diingat dengan baik tapi hanya Sana yang tidak ia ingat, entahlah kuasa Tuhan memang sangat luar biasa.

Sejak hari dimana Jungkook mengatakan jika Sana bukanlah tipenya, ia hanya akan mengunjungi Jungkook sepulang dirinya bekerja dan pergi bersama Mark. Yah, ini sebenarnya hanya akan menambah spekulasi jika Sana adalah kekasih Mark. Tapi jika tidak begini Sana tidak akan di anggap kedatangannya oleh Jungkook.

Tapi untuk hari ini, Sana mencoba bertemu Jungkook di rumah sakit seorang diri sebelum ia berangkat bekerja. Jungkook dikabarkan akan pulang ke rumah hari ini. Sana menarik nafas dalam-dalam dan menggeser pintu kamar Jungkook. Keadaannya jauh lebih baik sekarang, ia sudah berjalan tanpa menggunakan dua kruk ditangannya. Meskipun Jungkook harus tertatih-tatih saat berjalan.

Seperti biasa ekspresi Jungkook tidak terlalu senang saat Sana datang. Ia selalu menghindari kontak mata dengan Sana, atau melakukan hal lain yang membuatnya menyibukan diri.

"Apa kau sudah membereskan barangmu?" tanya Sana. "Biar aku bantu." sambungnya mengambil beberapa pakaian untuk di masukan ke dalam sebuah tas.

Jungkook hanya diam, ia merampas barangnya darigangan Sana. "Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri."

"Siapa yang akan menjemputmu? Aku membawa kendaraanku, aku akan mengantarmu." ucap Sana setelahnya.

"Siapa kau?"

"Ne?"

"Siapa kau sehingga selalu mencampuri urusanku? Mengapa kau berlagak peduli padaku? Apa kau punya hutang budi padaku? Berhentilah bersikap baik!" ucap Jungkook sinis. Sana hanya mendengar setiap perkataan yang keluar dari mulut Jungkook.

"Kau! Entah mengapa aku benci setiap melihat wajahmu. Wajah sok polos yang tak tahu malu! Ohh, kau mendekati Mark karena uang bukan? Tidak cukup sekarang kau mendekatiku? Sebenarnya apa yang kau pikirkan?"

Mata Jungkook menatap Sana tajam, tatapan yang berbeda saat Jungkook dan Sana bertengkar dulu. Sana ketakutan, ia bisa melihat Jungkook benar-benar membencinya. Mata Sana sudah berkaca-kaca tapi ia menahan untuk mengeluarkannya.

Klekk,

"Jungkook-ah, kau sudah siap?" tiba-tiba saja Wonwoo datang dari balik pintu membuat berhentinya aksi saling tatap mereka.

"O, kau disini lebih dulu Sana-ya?" tanya Wonwoo.

"Ne, oppa." ucap Sana tersenyum.

"Itu bagus, ikutlah bersama kami." ajak Wonwoo, mata Jungkook langsung saja membelalak ke arah Wonwoo.

"Ahh tidak usah oppa, aku membawa mobilku. Lagi pula saat ini aku harus menuju JK's building ada urusan." ujar Sana.

Beautiful Tomorrow (Completed) Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin