Beautiful Tomorrow | 2

1.5K 149 4
                                    

Suara sirine khas mobil ambulance terdengar nyaring saat Jungkook sampai di IGD rumah sakit. Satu blangkar terdorong keluar dari dalam mobil membawa Jungkook diatasnya. Kemeja putihnya kini sudah bermotif bercak darah yang keluar dari kepala Jungkook, lehernya terpasang cervikal collar untuk menyangga leher Jungkook.

Dengan segera blangkar Jungkook di dorong masuk oleh beberapa petugas kesehatan dan perawat IGD untuk segera ditangani. Tidak lama Wonwoo datang bersamaan dengan Sana. Mereka langsung saja menuju rumah sakit saat mendengar terjadi kecelakaan hebat yang menimpa direktur utama JK's entertainment di layar kaca.

"Jeon Jungkook?! Mengapa bisa begini?" ucap Wonwoo yang sama tidak percaya nya dengan Sana.

"Maaf apakah tuan walinya?" ujar perawat IGD.

"Ahh ne, saya kakaknya. Apakah dia tidak apa-apa kanusa-nim?"

"Pasien sedang di tangani lebih lanjut. Apakah kau bisa ikut aku untuk mengurus beberapa dokumen dan administrasi?" ucap perawat.

"Ne, baiklah. Sana-ya, bisa kau tunggu Jungkook sebentar? Oppa akan kembali tidak lama." ucap Wonwoo pada Sana yang hanya dibalas anggukan kepalanya.

Setelah Wonwoo pergi tinggallah Sana menyaksikan bagimana Jungkook di tangani. Jarum infus dimasukan ke intravenanya, luka dikepala dan wajahnya segera dibersihkan dan diobati.

Air mata Sana yang terbendung sedari tadi kini sudah tidak bisa tertahankan lagi. Melihat Jungkook lemah tak berdaya seperti ini sungguh membuat hatinya hancur. Ia menyesal dengan apa yang terjadi sebelum ini, jika sesuatu terjadi pada Jungkook ini semua adalah ulah Kim Mingyu dan Sana tidak akan pernah memaafkannya.

"Sana-ya."

Suara panggilan membuat Sana membalikan tubuhnya. Seseorang yang sudah sangat dekat dengan Sana dan juga Jungkook datang menepuk bahu Sana.

"Mark? Kau datang?" tanya Sana pada namja bernama Mark itu.

"Eung, aku langsung berlari kemari saat mendengar kabar ini. Bagaimana keadaannya?" tanya Mark.

"Dia sedang ditangani. Mark," panggil Sana. "Jika sesuatu terjadi padanya maka ini semua adalah salahku." ujar Sana menitihkan air matanya.

"Hei mengapa kau berkata seperti itu?" tanya Mark memegang kedua pundak Sana dan membuatnya berhadapan dengannya.

"Ini semua terjadi karena dia melihatku bersama Mingyu. Dia melihatku berciuman dengan Mingyu, dan itu semua salah paham. Aku tahu dia marah, dia pergi begitu saja tanpa mendengar penjelasanku. Dan, dan..beginilah jadinya." ucap Sana tersedu-sedu.

Mark mengambil pucuk kepala Sana dan menariknya kedalam dekapannya. Ia mengelus rambut Sana lembut berusaha untuk menenangkannya.

"Dia tidak akan apa-apa Sana-ya, yakinlah." ujarnya pelan.

****
Setelah melakukan beberapa pemeriksaan diantaranya CT Scan, MRI dan juga Xray. Menunggu hasil test keluar Jungkook dipindahkan ke ruang rawat inap.

Wonwoo, Mark dan juga Sana ada di sana tetap mengawasi Jungkook. Berbeda dengan Wonwoo dan Mark yang duduk di sofa Sana sendiri menunggu Jungkook di samping ranjangnya. Sana memegang dan mendekatkan tangan Jungkook ke pipinya. Jika Jungkook tahu, saat ini Sana sangat mengkhawatirkannya.

"Hyeong, kau sudah menghubungi samchon dan imo? Mereka pasti sangat terkejut." ujar Mark pada Wonwoo.

"Eung, sejak tadi pagi mereka memang sedang dalam perjalan dari Busan kemari. Tapi tujuan awal mereka adalah untuk menghadiri pernikahan Jungkook dan Sana, bukan seperti ini. Mereka sangat terkejut begitu mengetahui ini." jelas Wonwoo menatap adiknya yang sedang terbaring lemah dengan perban di kepalanya. "Sebenarnya apa yang terjadi sampai dia bisa seperti ini?" sambung Wonwoo.

Beautiful Tomorrow (Completed) Where stories live. Discover now