Being a couple

292 15 0
                                    

Mobil bmw itu tiba di di sebuah kedai kopi, Kim rae won baru saja mengantarkan Shin hye yang akan menonton sebuah konser musik disana. Ia fikir ia membutuhkan segelas coffe untuk membuatnya tetap terjaga.

~flashback~

Kim rae won setengah berlari menuju mobilnya. Ia baru saja pulang setelah menghabiskan akhir pekannya untuk memancing. Ia sudah berjanji akan mengantarkan Shin hye, awalnya Shin hye mengajaknya untuk ikut menonton , tapi Kim rae won beralasan bahwa ia tak suka ada di keramaian dan ia berjanji untuk mengantar dan menunggunya. 

~flashback end~

Ia berhenti di Carnaby Street yang kebetulan tak jauh dari lokasi Konser Shin hye. Ia memesan 2 hot ammericcano yang kemudian dinikmatinya di mobil. Ia tersenyum sambil menikmati  kopi itu, Ia mungkin berfikir bagaimana hidup nya selama ini dan bagaimana ia berhenti untuk percaya apa itu cinta , sampai ia dipertemukan dengan Shin hye. Gadis yang terpaut usianya cukup jauh lah yang akhirnya membuatnya kembali percaya akan komitmen. Lamunannya buyar ketika ia mendengar hapenya  berdering.

"Kau sudah selesai ? baiklah aku akan kesana menjemputmu." Ia menutup teleponnya dan kemudian menjalankan mobilnya ke tempat konser itu. Ia berhenti 1 blok sebelum tempat konser itu dan tak lama kemudian Seorang wanita mengenakan masker dan hoddie masuk ke dalam mobilnya.

"Ah.. diluar dingin sekali , Oppa tadi sangat mengesankan aku sangat senang berada disana. "

Kim rae won tersenyum dan kemudian membelai halus rambutnya, Shin hye memejamkan matanya dan kemudian menarik tangan Kim rae won menyentuh pipinya.

"Tapi aku lebih senang karena kau disini , Terima Kasih Oppa . "

Mereka sudah sampai di apartemen Shin hye , Kim rae won yang langsung merebahkan dirinya di sofa sebentar saja langsung terlelap. Park Shin hye yang melihat moment itu kemudian mendekatkan dirinya dan mengambil selimut untuk menutupinya. 

"Kau benar benar pria yang baik. " Ia kemudian mendaratkan sebuah kecupan di pipi Kim rae won

Ia menatap dalam wajah Oppanya yang sedang terlelap, Ia begitu jatuh cinta kepadanya. Padahal banyak teman pria dan beberapa diantaranya yang menawarkan cintanya, Park Shin hye masih memikirkan beribu alasan untuk menghindarinya. Bukan karena ia takut akan scandal yang akan di hadapinya, tapi tak banyak pria pria diluar sana yang sesuai dengan kriterianya. Ia adalah wanita mandiri yang sudah bergelut dengan kerasnya dunia Entertain sejak muda. Ia rasa ia tak membutuhkan seorang dengan dunia yang akan dikorbankan untuknya. Ia lebih tertarik dengan pria yang realistis dan menjadi tempat ia bergantung. Pria yang menerima dia dan bahkan mendengarnya dengan baik . Ia mungkin terlihat sangat mandiri dan periang di depan orang banyak , Tapi ia hanya lah serang gadis manja dengan mood yang selalu saja buruk, dan pria yang sedang terlelap itu yang mampu membuatnya bersikap apa adanya, dan menerima dia dengan semua keburukannya. Tanpa terasa ia merebahkan kepalanya di dada kim rae won dan kemudian terlelap. 

Kim rae won terbangun dan melihat shin hye yang juga terlelap, ia membelai halus rambutnya dan kemudian berhati hati bangun dan memindahkan Shin hye ke kamar. Ia baru saja merebahkan badan Shin hye yang sedari tadi di gendongnya. Ia juga setengah berbaring di samping Shin hye dan sesaat kemudian akan beranjak pergi. Namun tangan Shin hye menariknya kembali berbaring , Shin hye juga meletakan kepalanya di dada kim rae won , merangkulkan tangannya di pinggang Kim rae won dan menaruh tangan kim rae won di kepalanya. 

"Oppa sebentar saja , rasanya sangat nyaman berada didekatmu seperti ini. " Shin hye menghela nafas dan kemudian memejamkan matanya.

Kim rae won kemudian menggunakan tangan kiri nya untuk memeluk Shin hye .

"Apa kau menyukainya ?"

"Ya  aku sangat menyukai aroma tubuhmu .ini membuatku sangat nyaman . "

Shin hye selalu bicara dengan jelas dan apa adanya . Ini lah yang disukai oleh Kim rae won, malam yang hangat itu harus digantikan dengan pagi. Kim rae won yang kemudian terbangun lebih dahulu perlahan turun dari tempat tidur dan kemudian beranjak ke dapur untuk mempersiapkan sarapan. Untuk seorang pria kemampuan memasaknya memang diatas rata rata , mungkin semenjak sma ia sudah hidup  jauh dari ibunya yang membuatnya harus mandiri. Ia akan membuat Ommurice , dan masih sibuk dengan telurnya sampai ia terkejut ada sepasang tangan melingkar dipinggangnya. 

"Kau mengagetkan ku, Ayo sarapan bersama aku hampir selesai dengan ommurice ku. "

"Kenapa harus Oppa yang buat, harusnya aku yang memasak untukmu oppa. " Tanya Shin hye yang kemudian berpindah memeluk KIm rae won dari depan. 

"Kau seperti bayi koala yang lucu. " Ia membiarkan Shin hye yang terus memeluknya sambil menyelesaikan masakannya.

"Kenapa ? Oppa tidak suka aku menempel padamu seperti ini?" Shin hye cemberut 

"Siapa yang bilang tidak suka. aku menyukainya , peluk yang erat karena kita akan berjalan menuju meja makan ."

kedua kaki Shin hye berada diatas kaki kim rae won dan tetap memeluk dan membenamkan wajahnya di dadanya. Kim rae won dengan sabar membawa piring dan bayi koalanya dan kemudian mendudukannya di kursi. 

"Nah sekarang ayo makan , Kau membuat ku sangat berat . Aku tidak ingin pulang dan ingin berada disini terus. Aku akan sangat merindukan mu kalau jauh darimu. Ini curang " Ujar kim rae won sambil meyuapi Shin hye, Ia benar benar merasa sedang berhadapan dengan baby koalanya. 

Shin hye tersenyum, Ia merasa telah menemukan apa yang ia inginkan pada diri pria yang ada di hadapannya. 

"Oppa Cerita kan tentang cerita cintamu dulu . Aku penasaran siap wanita beruntung yang pernah memiliki mu . "

"Kau mau aku cerita ? habiskan dulu makananmu ini" Kim rae won kembali menyuapi Shin hye 

Mereka ntelah selesai makan dan juga sudah berada di Sofa, Kim rae won duduk beselonjor kaki dan membaca majalah sedangkan Shin hye yang baru selesai mandi langsung duduk disamping kaki kim rae won . 

" Ayo cerita ,kau sudah berjanji padaku akan menceritakannya setelah aku mengahabiskan makanan ku . "

Kim rae won menutup majalah itu dan kemudian setengah terbangun. 

"Baiklah aku akan menceritakannya sebuah dongeng percintaan kepada baby koala ku."

Shin hye kemudian tersenyum dan tampak antusias.

"Aku bertemu dengannya saat usia ku 18 tahun  dia senior ku usianya 20 tahun. Kami bertemu dalam sebuah set drama . Kami saling mencuri pandang satu sama lain, tapi aku benar benar tidak tau bagaimana harus memulai nya. Hingga akhirnya dia lah yang mengambil langkah awal, Dia menuliskan sebuah puisi, hubungan kami sangat bahagia . Aku terutama yang sangat berbahagia, Dia sangat cantik dan baik dan aku rasa aku benar benar mencintainya aku selalu menjemputnya pulang syuting dan mengatarkannya . Tapi pepatah orang yang menyebutkan bahwa cinta pertama tidak mungkin berhasil sepertinya terjadi kepadaku . Karena ia sangat caantik jadi banyak pria juga yang mengejarnya, dan ketika aku menemukan pesan di hapenya ia dengan seorang pria aku memilih untuk meninggalkannya, bukan kah seharusnya aku memperjuangkan nya ? , kalau di fikir aku memang bodoh . aku menyalahkan diriku sendiri , bahkan aku hampir mati disungai han. "

Shin hye menaruh kepala kim rae won di pundaknya dan kemudian membelai lembut wajahnya 

"Aku berjanji tidak akan meninggalkan mu Oppa."

Kim rae won tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Jangan pernah berjanji sesuatu yang tidak kita ketahui , berjanjilah bahwa kau akan selalu bahagia, lakukan apa yang ingin kau lakukan. perlakukan dirimu dengan baik dan jangan pernah sungkan untuk menunjukan perasaan mu . aku berterima kasih kepada mu , Mencintaimu mungkin akan menjadi yang terakhir bagiku tapi jangan memberatkan ini , jalan mu masih panjang kau mungkin akan bertemu pria yang lebih baik lagi daripadaku . jadi selama masih ada disisiku, kau harus bahagia. karena melihat senyum mu mungkin itu adalah tujuan hidupku. "


Ordinary LoveWo Geschichten leben. Entdecke jetzt