after the strom ⚡⚡

226 14 2
                                    

"Sunbae, kau baik baik saja ?" Gadis itu kembali menyapa kim rae won yang masih diam.

Kim rae won kemudian menggeser duduknya dan saat ini mereka hanya duduk berdua, berdampingan. Ia kemudian menatap ke arah gadis itu, dan membuang pandangannya lagi.

"Aku tidak menyukainya. berhenti memandangku menyedihkan seperti itu Oppa." seru gadis itu, matanya memandang jauh kedepan sedangkan ia tau bahwa ia sedang berbicara dengan kim rae won yang duduk disebelahnya.

Gadis itu adalah Seo Ji hye , rekan satu manajemen Rae won yang dari tahun 2015 mulai bergabung. Mereka mulai dekat satu sama lain ketika melakukan syuting punch. Kim rae won pula yang membuatnya memilih untuk pindah dari agensi lamanya ke HB entertaiment. Kim rae won bukanlah seseorang yang mudah di dekati. Ji hye mengalami kesulitan ketika ia menerima tawaran drama punch, dimana ia lebih banyak melakukan scene berdua Kim rae won dibanding yang lainnya. Kim rae won yang selalu bersikap dingin kepada siapa saja membuatnya frustasi, malam saat syuting dilaksanakan Ji hye menangis di ruangan wardobe seorang diri. Ia hanya merasa bingung karena ia juga bukan tipe bersahabat yang mudah mendekati orang lain. Saat melihat Ji hye menangis Kim rae won langsung masuk ke ruang wardrobe dan menanyakan bagian mana yang ia mengalami kesulitan. Sejak saat itu kim rae won selalu menghampiri seo ji hye dan mereka membahas naskah berdua. 

"Aku minta maaf sebelumnya kepadamu, aku ingin memberitahu bahwa..."

"Kau dan Park Shin hye ? Oppa ,, bukan maksud ku Sunbae aku sudah mengetahuinya dari manager Kim dan aku rasa semua orang di Hb sudah tau. Kau ingin aku mengucapkan selamat ?"

Kim rae won masih terdiam begitu juga seo ji hye, mereka tampak mengikuti prosesi demi prosesi acara malam itu. Seo ji hye kemudian menoleh kepadanya dan mereka bertatapan. 

"aku tau dia adalah gadis yang sangat baik, seluruh korea membiccarakannya dan aku percaya siapa pria yang tidak bergetar ketika berada di dekatnya. Tapi apakah dia lebih mengerti mu dan lebih menerima mu seperti aku kepadamu ? Dua tahun aku menunggumu Sunbae, aku mengerti bahwa komitmen merupakan hal tersulit untukmu. dan jujur aku merasa iri padanya." Mata Ji hye memerah 

Ia kemudian permisi dan meninggalkan kim rae won sendiri dimeja itu. Kim rae won mengepalkan tanggannya, jelas ia tau apa yang Ji hye rasakan karena mereka mengenal dekat satu sama lain. 

**
Setelah menerima panggilan telepon ia tergesa gesa menuju
Seonadong tempat restaurant Park Shin hye berada.
"Maafkan aku aboenim karena terlambat."
"Ahh , maafkan aku karena merepotkan mu untuk datang malam ini. Kebetulan ibu Shin Hye dan Shin won sedang berada di Gwangju jadi aku ingin berbicara sedikit lama dengan mu, kemarin terasa cepat sekali karena kami harus membuka restaurant pagi hari"
"Aku sangat gugup aboenim, apa aku membuat kesalahan ?"
Ayah Shin Hye menuangkan Soju ke gelas Kim rae won dan kemudian menyuruhnya meminumnya. 

"Kau punya supir pengganti kan ?? Mari kita berbicara sebagai seorang pria"
Mereka kemudian Bersulang dan meminum gelas pertamanya.
"Apa Shin Hye merepotkan mu ?? Maksud ku apa ada sikapnya yang tidak kau sukai ? "
"Tidak aboenim ia terkadang hanya sedikit manja"
"Sudah ku duga, ia pasti sangat menempel kepadamu. Aku menyaksikan nya tumbuh dan melihat betapa anak itu sangat berusaha kuat untuk anak seusianya dulu. Aku selalu bilang kepadanya berhentilah jika kau lelah, tapi dia tidak pernah berhenti sampai dia mendapatkan apa yang dia mau. Dia selalu menyimpan lukanya sendiri dan dia semakin jauh dari keluarga. Aku tau dia berkencan dengan pria pria sebelum mu tapi hanya kau yang pertama membuatnya menangis dan membuatnya kembali kepadaku. Ia selalu bilang akan menemukan orang sepertiku yang bisa memahami nya dan tempatnya bergantung dan bisa mendengarkan dia menangis, karena menangis adalah hal yg terberat yang dapat ia bagi kepada orang lain. Jadi tolong jaga anak ku."

***
Kim rae won sedang dalam perjalanan ia duduk di bangku belakang dan memandangi handphone dan kemudian menekan nomor.
"Permisi .. bisa tolong mampir ke suatu tempat dulu pak " seru nya kepada supir di depan .

***
Shin hye Mengantar sung Kyung ke depan pintu dan kemudian berpelukan .
"Terima kasih atas cerita panjang mu Shin, aku harap kau bahagia. Tolong bawa dia saat kita bertemu nanti, aku juga ingin mengenalnya secara lebih dekat"
"Yaaaa,, tidak boleh ! Kau akan mencintainya begitu kau mengenalnya lebih dekat."
"Aigooo uri  Shin Hye yang posesif , semalam malam "

Shin Hye menutup pintunya dan kemudian mengecek handphone nya. Ia melihat pesan dari Kim rae won dan kemudian menghubunginya.  Ia kemudian menekan nomor lain.
"Ayah kau bersama rae won oppa sekarang?"
"Oh tadi kami bertemu tapi ia sudah pulang Shin, apa kau menelpon hanya mencarinya ?? Ayah cemburu karena kau lebih membutuhkannya sekarang ? "
"Kau cemburu padanya itu sebab nya kau memanggilnya? Hahhaa kau adalah cinta pertama ku ayah"
Shin Hye menutup teleponnya.

Kim rae won turun dari mobilnya ia sudah sampai di pintu dan memilih untuk menekan bel. Pintu itu terbuka, Seo Ji Hye yang mengunakan kaos putih dengan rambut tergulung mempersilahkannya masuk.
"Kau bisa saja masuk tanpa harus menekan bel seperti orang asing saja"
Kim rae won hanya terdiam dan  menunduk, sementara ji Hye menyadari ada hal yang aneh kemudian duduk di hadapannya.
"Benar memang seharusnya seperti itu. Maafkan aku "
Ji Hye kemudian menatap langit langit berusaha agar air mata nya tidak turun.
"Ji Hye ah, kalau saja aku bisa mengontrol perasaaan ku kita pasti sudah berkencan , kau cantik, baik , dan kau mengerti ku lebih dari siapapun ... Tapi "
"Jangan diteruskan,  aku akan mendengarnya saat aku sudah bisa menerimanya. Jadi kumohon biarkan aku dulu saat ini. Dan Lebih baik kau pulang sekarang. Kau benci dingin, jadi biar aku mengambil sarung tangan mu dulu."
***

Shin Hye memeras handuk kecil putih itu kembali dan menaruhnya di dahi Kim rae won. Ia menemukannya terbaring di sofa malam ketika Shin Hye tidak bisa menghubunginya semalam.
"Baby, kau disini ?? Kepala ku sakit sekali." Kim rae won berusaha bangkit dari tidurnya dan memegang dahinya dengan kedua tangannya.
"Kau minum semalam dan kedinginan. Tapi kau membawa sarung tanganmu kenapa tidak kau gunakan oppa ? Apa masih terasa pusing ?? "
Kim rae won diam, ia meraih tangan Shin Hye dan menggenggamnya.
"Shin, ada yang ingin aku bicarakan"

***
" Kau dimobil saja, tunggu aku kembali oppa. " Ujar Shin Hye membuka pintu mobilnya.
"Yaaa.. jangan menjatuhkan harga dirimu Shin, dan aku tidak suka menunggu" balas Shin won Yang dimatanya jelas tergambar ke khawatiran
"Justru aku menyelamatkan harga diriku sekarang" celetuk Shin Hye dengan nada datarnya.
Ia berjalan disepanjang koridor, mencoba menegakkan kepalanya. Kedua tangan nya bergetar, ia menarik napas panjang dan menenangkan dirinya. pintu itu terbuka, dihadapannya kini berdiri seo ji hye dan mereka memberi salam satu sama lain .
"Langsung saja pada pointnya. Aku kesini untuk menanyakan padamu, dan tolong jawab dengan singkat karena untuk berdiri lama disini aku memerlukan banyak energi dan aku sedang tidak memilikinya."
"Silahkan, aku akan menjawabnya dengan jujur"
"Apa aku merebut rae won oppa darimu ?? "
"Tidak. Kita bahkan tidak pernah berkencan sebelumnya"
"Aku lega sekarang, aku tidak merebut siapa dari siapa dan aku tidak merusak kebahagiaan orang lain. "
"Aku bisa mempersilahkan mu masuk, dan kau akan tau apa yang terjadi sebenarnya"
"Tidak perlu, aku hanya ingin mendengar hal yang baik untuk ku sekarang. Mari kita bertemu saat kita berdua sudah siap. Aku permisi dan terima kasih atas waktunya"
Shin Hye membungkuk dan membalikan badannya.

Ordinary LoveWhere stories live. Discover now