Kim rae won way

226 17 5
                                    

Shin hye membuka kedua matanya yang terpejam ketika melintasi sebagian eropa untuk kembali ke korea. Sudah satu minggu sejak ia menghampiri Seo Ji hye dan bertolak ke paris untuk salah satu acara Brand dunia yang diwakilinya. 

***

malam sebelum ia bertolak ke paris

Apartemen park Shin hye 11.00 PM

Shin hye berusaha dengan keras menahan air matanya turun, bola matanya yang besar itu memerah dan ia rasa ia tidak bisa menahannya lagi. Ia kemudian bangkit, dan menghambur ke arah kamar tak lama terdengar bunyi televisi yang kencang dari kamarnya. Kim rae won hanya duduk mematung dengan segelas air dihadapnnya. 

Dua jam berlalu , tuas pintu kamar itu tertarik dan seseorang sedang berusaha untuk membukanya. Shin hye keluar, dengan mata dan ujung hidungnya yang memerah ia berjalan keluar dan menghampiri Kim rae won. Ia kemudian memeluknya, dan membenamkan wajahnya disana dan kim rae won memeluknya dengan kedua tanggannya.

"Baby, maafkan aku. aku hanya menyebut namanya tapi aku rasa aku sudah melukai mu, berhentilah menangis kau harus beristirahat."

"Oppa, apa pun yang ingin kau ceritakan simpan saja dulu. Aku akan mendengarkan nya nanti."

"Kau terlalu insecure baby, ini tidak seperti yang kau pikirkan, aku hanya.."

Kim rae won berhenti berbicara setelah melihat Shin hye menekuk wajahnya. Ia kemudian mengecup kening Shin hye dan memeluknya lagi.

"Kau ingat janji ku kan Shin ? Aku tidak akan meninggalkanmu,"

***

Kim rae won mematikan lagi panggilannya, ia masih tak bisa menghubungi Shin hye selama seminggu ini. Kim rae won memutuskan untuk pulang ke Gangneung, ia menghubungi Ibu nya pagi ini dan ibu nya meminta untuk bertemu anak kesayangannya itu.  Setelah menempuh perjalanan ia sampai di rumah dan disambut pelukan hangat ibunya. 

"Mau aku bantu keringkan rambut mu ? kau menyukainya dulu" Ujar ibu nya melihat Kim rae won yang baru saja selesai mandi dan memegang rambutnya.

Kim rae won tersenyum dan kemudian duduk bersimpuh di depan ibunya yang sedang duduk. Ia kemudian meyerahkan handuk putih kepada ibu nya dan menunduk. 

"Sudah lama sekali aku tidak melakukan ini kepada anak ku. kau tau aku merindukan mu setiap saat. Kau terlalu cepat untuk memutuskan meninggalkan ku dan mengejar cita citamu. "

"Kau punya Rae hee kenapa terus menyalahkan ku omma, aku juga merindukan omma ku setiap saat." 

"Sudah selesai, kau tau anak laki laki bagi seorang ibu adalah hidupnya. ayo kita makan dulu, ayah mu bilang ia akan telat."

Ibunya membawakan teh ke kamar Kim rae won ketika mereka selesai makan, sudah menjadi aktivitas rutin ketika Rae won pulang pasti ia akan mengurung diri di kamarnya dulu dan akan keluar ketika ia sudah memutuskan untuk kembali ke Seoul. Setelah menaruh teh itu di meja, ia kemudian tidak lantas keluar tapi merapikan selimut dan tempat tidurnya.

"Apakah ada yang ingin Omma bicarakan ?" Kim rae won tau benar ketika ibunya ingin berbicara dengannya ibunya akan berlama lama di kamar itu. 

Ibu nya tersenyum dan kemudian duduk di tempat tidur, sementara kim raae won duduk di meja belajar dan sibuk dengan buku nya.

"Kau tau kamar ini adalah milikmu, bahkan ketika rae hee merengek kepada ku untuk menempatinya setelah kau pergi aku tidak mengijinkannya. aku bahkan mengunci dan hanya membukanya ketika kau pulang. aku juga tidak merubahnya ketika ayahmu hampir merenovasi 90 persen rumah ini. "

"Kau memang satu satunya orang yang menyayangiku setelah nenek pergi."

"Rae won ah, aku selalu percaya bahwa setiap keputusan mu adalah yang terbaik, aku juga tidak pernah memaksa, semua berjalan karena kau yang menginginkannya. "

Ordinary LoveWhere stories live. Discover now