Ch 2 - that blonde guy

459 90 58
                                    

"Hyejin-ah, tamu mu sudah datang," Seogyu berteriak padaku dari depan ruang on-air saat aku sedang berkoordinasi dengan para staffku.

Bocah ini, tidak bisa kah ia mendekat dulu baru bicara padaku.

Kulihat ia menyerobot segelas kopi dari tangan salah satu staff coordi ku, membuatku memutar bola mataku melihat kelakuannya.

Pandanganku beralih pada pria berkulit pucat berambut blonde yang berjalan disebelah Seogyu. Kuperhatikan dengan seksama penampilannya, Eyelinernya yang cukup tebal membuat mata kecilnya terlihat lebih tajam, ia menggunakan Plain black T-shirt dipadukan dengan navy blue jeans dan army green parka.

Georgeous. Pikirku

"Agust D, right?," tanyaku saat pria itu sudah berdiri tepat dihadapanku. Ia mengangguk kecil, sambil tetap mengunyah permen karetnya.

"Nice to meet you," kusodorkan tanganku untuk berjabat tangan dengannya, dan 'wow' jari-jari yang panjang, serta tonjolan-tonjolan pembuluh darah yang terlihat dibalik kulit pucatnya cukup menarik perhatian. Segera kualihkan pandanganku dari tangannya.

"So, Agust D-ssi apa kau sudah siap? Seperti yang sudah kau ketahui, Kita akan bicara mengenai mixtape mu, menjawab pertanyaan para fans yang sudah mereka kirim di twitter dan kau akan menyanyikan 2 buah karyamu secara live. Jika ada yang kau butuhkan, mereka ini staff-staff yang akan membantumu. Yeoreobun, perkenalkan ini guest star kita, Mr. AgustD, please take care of him," aku menyadari beberapa jaw drops dari staff-staff wanita saat melihat makhluk tampan disebelahku.

"Yoongi, panggil saja Yoongi. AgustD hanya untuk keperluan on stage," suaranya yang husky dan body language nya yang santai saat berbicara membuatnya terlihat.. Menarik. Shit, apa yang kupikirkan. Aku segera menyadarkan diriku.

"Good luck, bradah," Seogyu menepuk pundak Yoongi yang dibalasnya dengan senyum miring, membuat alisku naik sebelah melihat keakraban mereka.

And, what is bradah??


¤¤¤¤¤


"Queen, mianhae.. Aku tidak bisa menjemputmu nanti. Jin sedang di Seoul, namun besok pagi ia sudah harus kembali ke Jepang. Jadi ia mengajakku bertemu malam ini," suara Namjoon diseberang saluran terdengar sangat menyesal.

Aku tidak suka saat dia terlalu merasa bersalah karna hal-hal kecil, apa dia pikir aku akan marah semudah itu.

"Its okay jagiya.. Aku akan pulang bersama Chaeri atau mungkin naik taxi kalau seandainya Jungkook menjemputnya, atau mungkin aku hanya akan ikut bersama mereka berdua walau harus jadi obat nyamuk," aku mencoba bercanda namun sepertinya malah membuat Namjoon semakin merasa bersalah.

"Hm, aku khawatir kalau kau naik taxi sendirian. Atau kau mau ikut bersamaku saja bertemu dengan Jin?," tanyanya lagi, tidak ingin membiarkanku pulang sendiri.

"Aku juga ingin bertemu dengan Jin, tapi hari ini sangat hectic, sepertinya aku ingin langsung bertemu dengan kasurku setelah pekerjaanku selesai," rengekku. Kudengar ia menghela nafas.

"Kalau begitu aku akan menjemputmu dulu, lalu mengantarmu pulang, baru bertemu dengan Jin," here we go again, Dia terlalu merasa bersalah dan berujung denganku yang merasa tidak enak hati padanya.

"Jagiya listen.. Dari tempatmu ke tempat kerjaku lalu ke apartemenku dan kemudian ke tempat mu bertemu dengan Jin, akan membuang-buang banyak waktu, tenaga dan bensinmu.."

"Aku tidak peduli pada bensinku," ia memotong kalimatku.

"Bukan itu masalahnya Kim Namjoon!!," suaraku sedikit meninggi tanpa kusadari.

BitterSweet | K.NJ / M.YG | BTSحيث تعيش القصص. اكتشف الآن