Ch 9 - Yoongi's Way

262 46 36
                                    


Dengan posisi tubuh terlentang di ranjang, dan satu tangan menutup matanya, Yoongi mencoba meredam suara-suara dikepalanya. Suara-suara itu terasa semakin bermunculan tiap kali ia telah bertemu dengan Hyejin. Seharusnya ia berhenti. Jika ia ingin suara-suara itu menghilang dari kepalanya, ia seharusnya berhenti menemui gadis itu. Tetapi untuk sekali ini ia tidak mau mencerna logisnya melainkan mengikuti instingnya.

Dan sama seperti hari sebelumnya, hari ini ia datang lagi. Setelah jam makan siang ia sudah sampai di gedung tempat Hyejin bekerja, masuk ke live studio bersama rombongan penonton yang diundang ke studio. Setelah berada didalam studio, ia segera menyelinap ke backstage.


Semulus itu?

Ya..


Karena ini bukan pertama kalinya ia ketempat itu. Para crew sudah mengenalnya sebagai salah satu tamu yang pernah mereka undang. Kali kedua ia datang kesana, ia segera menyapa seorang crew, beracting seakrab mungkin dan menggunakan alasan 'aku ingin menemui sepupuku, kau kenal Seogyu? Dimana aku bisa menemuinya', dan akhirnya ia bebas berkeliaran di backstage untuk mencari sepupunya namun yang ia lakukan adalah mencari spot yang nyaman untuk mengamati Hyejin.


Dan kali ini ia menggunakan cara yang sama.


"Oi hyung.. Kau datang lagi?," pria yang sebelumnya sedang asyik mengutak-atik kamera segera menyapa sambil melambaikan tangan saat melihat Yoongi yang masih berjarak beberapa meter darinya.


"Tangkap Kook-ah," Yoongi melemparkan botol banana milk kepada Jungkook yang dengan tangkas menangkapnya. Cameraman tampan nan polos inilah crew yang menjadi akses dalam mempermudah misi Yoongi.


"Thanks hyung. Seogyu Noona ada didalam, langsung saja masuk," Yoongi mengangguk sambil menepuk bahu Jungkook yang memasukkan botol banana milk kedalam saku black hoodie-nya.


Dan Yoongi kembali ke spot ia berdiri kemarin, dimana ia bisa mengamati Hyejin tanpa perempuan itu sadari.


Yoongi memang suka mengamati orang yang passionate dalam menjalankan pekerjaannya, dan itu menambah nilai plus bagi Hyejin. 'Menggigiti kuku' dan 'mengetukkannya ujung kaki kanannya ke tanah', ia menandai dua hal tersebut adalah kebiasaan Hyejin saat sedang berkonsentrasi penuh. Dan 60 menit terasa begitu cepat berlalu hanya untuk melakukan pengamatannya.


Yoongi masih memperhatikan Hyejin yang sibuk menyebarkan ucapan terima kasih kepada bintang tamu maupun crewnya. Sampai disitu saja untuk hari ini, Yoongi tidak ingin menemuinya sekarang, ia akan menunggu sampai Hyejin keluar dari gedung setelah ia menyelesaikan pekerjaannya.


Yoongi berpamitan pada Jungkook dan pergi menuju lobby gedung. Namun tidak lama setelah ia mendudukkan dirinya di bangku lobby, ia melihat Hyejin membawa tasnya menuju keluar gedung. Ia segera melihat jam tangannya dan alisnya tertaut, biasanya ia tidak pulang secepat ini. Dipertemuan pertama mereka, Yoongi harus menunggu sampai sekitar pukul 17.30 baru Hyejin pergi keluar gedung. Begitupun kemarin.


'Wait.. Author, jadi Yoongi mengantarkan Hyejin di chapter awal bukanlah sebuah ketidaksengajaan?' mungkin kalian akan berpikir begitu (atau mungkin tidak).


Yap, dari pertama kali Yoongi melihat Hyejin, ia sudah merasakan sesuatu yang membuatnya mengingat Hyesong, wanita yang telah meninggalkannya dan membuat hidupnya serasa mati sejak saat itu.


Karena penasaran, ia menunggu hingga wanita itu pulang kerja untuk menanyakan sesuatu pada Hyejin. Namun setelah tanpa sengaja mendengar percakapannya ditelpon, ia menyimpulkan bahwa Hyejin akan pulang sendirian, dan tanpa bisa ia hentikan, mulutnya sudah menawarkan tumpangan. Begitulah awal mulanya.


Dan hari ini, mungkin ia sedikit beruntung tidak perlu menunggu lama. Segera ia keluarkan ponselnya dan mendial nomer yang ia dapatkan secara diam-diam dari ponsel Seogyu.


"Hallo..," belum sempat kalimat selanjutnya dari mulut Hyejin keluar, Yoongi langsung melompat ke intinya.


"Bisa kita bertemu?," ia perhatikan tubuh Hyejin yang tiba-tiba menegak saat mendengar suaranya.


"Yoongi-ssi?," sedikit senang karena si wanita mengenali suaranya, walaupun ini pertama kalinya mereka terhubung melalui perangkat perantara.


"Ya.. Ini aku. Jadi apa kau menemuiku?," tanpa Yoongi sadari, suaranya terdengar sedikit memohon.



"Darimana kau dapat nomer ponselku? Dan untuk apa kita bertemu? Kurasa kita tidak sedekat itu maupun memiliki urusan yang membuat kita harus bertemu," merasa si wanita tidak menyukai usul untuk bertemu dengannya, Yoongi merasa kecewa.


"Sepertinya kau keberatan. Baiklah. Maaf jika aku menyita waktumu," ia memutuskan sambungan telpon, masih tetap mengamati si Hyejin. Namun omelan monolog si Hyejin membuat senyumnya mengembang.


"Yaaa.. Apa-apaan pria ini.. Dia yang menelpon duluan, tidak membalas kata hallo ku, menyimpulkan jawaban sesukanya dan memutuskan sambungan sebelah pihak. Siapa yang bilang aku tidak mau menemuinya.. Ck..," ia menghampiri Hyejin lalu menepuk pundaknya.


"Sebegitu inginnya kah kau bertemu denganku?," dan Yoongi berusaha menahan senyumnya agar tidak semakin melebar saat melihat mata Hyejin melebar seperti sedang melihat hantu.

*****


Namjoon bergegas turun dari mobilnya dan berjalan kearah elevator sambil mencoba mendial nomer ponsel Hyejin sekali lagi namun panggilan tetap tidak terjawab. Ia langkahkan kakinya dengan cepat keluar dari elevator saat pintu terbuka di lantai 4.


Namjoon menekan bel sekali, mengatur nafasnya mencoba untuk tenang.



10 detik




20 detik



Tidak ada jawaban.




"Hyejin-ah.. Apa kau didalam?," Namjoon menekan bel sekali lagi, sambil mencoba mendial nomer Hyejin dan kali ini... diangkat.


"Oh Tuhan, akhirnya kau mengangkat telponku. Kau membuatku cemas karna sudah pergi saat aku menjemputmu dikantor dan tidak menghubungiku sama sekali. Bahkan kau tidak menjawab panggilanku. Aku hampir merusak bel apartemenmu karna ku tekan berulang. Kau dimana sekarang, Queen? ," Namjoon menghela nafas kencang.


"Aku diapartemenmu," suara Hyejin terdengar lesu berbanding terbalik dengan Namjoon.


"Mwo? Baiklah.. Jangan kemana-mana. Tunggu aku," Namjoon memutuskan sambungan telepon dan segera berlari menuju elevator.

...TBC..

*****

Short update.. :))

Mau nanya nih, udah sampe chapter 9 ini gimana menurut kalian ff ini? Ngebosenin kah? Atau terlalu lambat pergerakannya? Atau dari segi penulisan, bahasa, kebanyakan narasi atau terlalu berbasa-basi??

Aku berharap kalian kasih kritikan kalian supaya aku tau apa yang off dan harus aku benerin.. Ga bosen2 mengucapkan makasih sama para reader setia SyugarKeyDickey ChaSha90 gyuuzz FairyNoona Wendy_Jennie WinterSummer00 SariMalecia13 ❤❤❤❤

BitterSweet | K.NJ / M.YG | BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang