Ch 14 - The Promise

200 41 29
                                    

Warning: PG 17


*****


Huueekkhh...


Suara menjijikan yang keluar dari mulut Yoongi membuat Seogyu berlari ke kamar mandi dan membantu memijit tengkuk sepupunya dengan satu tangan dan yang satunya lagi ia gunakan untuk menutup hidung sekuat-kuatnya, tidak ingin isi perutnya ikutan keluar yang disebabkan bau tidak sedap itu.


Setelah puas memuntahkan semuanya dan menekan tombol flush pada kloset, Yoongi menegakkan tubuhnya dan mendorong Seogyu keluar yang membuat si sepupu menahan tubuhnya dan memberikan ekspresi bingung kepada Yoongi.


"Apa kau mau menemaniku poop juga?," pertanyaan Yoongi menjawab kebingungan Seogyu, yang segera menutup mulut sebelum isi perutnya benar-benar keluar membayangkan apa yang dikatakan Yoongi, ia segera keluar kamar mandi, berlari ke arah washtafel di dapur.


Yoongi menutup pintu kamar mandinya, berjalan kearah washtafel untuk menyikat gigi, saat sekelebat ingatan muncul dikepalanya.


Park Hyejin menggenggam tangan sambil membersihkan peluh dikeningnya. Wajah wanita itu terlihat khawatir, menepuk-nepuk pelan pipinya agar Yoongi tersadar.


'Itu pasti mimpi,' fikirnya.


Ia geleng-gelengkan kepalanya dan kembali fokus membersihkan mulutnya yang bau tidak sedap.


*****


Kesunyian adalah suasana yang tepat untuk menggambarkan keberadaan dua insan yang sedang bersarapan di satu meja namun sibuk dengan pikiran masing-masing.


Ingatan tadi malam tentang bagaimana Hyejin memberikan perhatian kepada orang lain -terlebih lagi seorang pria -- terlebih lagi pria itu adalah Yoongi- bahkan tega mengabaikan kekasihnya yang sedang dalam keadaan serupa, membuat Namjoon kesal.


Berusaha meredam amarahnya, ia mulai meruntut kejadian pagi ini. Dari menyiapkan sarapan, memberikan pijitan ditengkuk, menyiapkan air untuk berkumur, berniat untuk membersihkan mulut kekasihnya yang ada dalam keadaan menjijikan dan juga tubuhnya yang berbalut kemeja putih Namjoon, membuktikan bahwa kekasihnya lah yang membawa ia pulang semalam, dan menginap demi bisa merawatnya saat ia terbangun. Fakta tersebut ternyata ampuh membuat Namjoon sedikit tenang.


"Kau tidak berangkat kerja?," tanya Namjoon memecahkan keheningan.


"Setelah membereskan ini semua dan membantumu membersihkan diri. Kau jangan memaksakan diri untuk bekerja hari ini. Kepalamu pasti sakit sekali setelah mabuk semalam. Ini pertama kalinya aku melihatmu semabuk itu. 5 botol?? Setengah botol saja kau sudah mabuk Namjoon. Aku sempat berfikir untuk membawamu ke UGD semalam. Untung saja ternyata kau masih bernafas. Yaah, apanya yang lucu, kenapa kau malah terse- "


Bibir Namjoon, menghentikan kalimat yang bersiap meluncur dari mulut Hyejin. Ah, betapa dia merindukan rasa lembut bibir Hyejin, juga perasaan hangat yang disertai detakan jantung yang bertalu-talu didadanya. Merindukan omelan-omelan sang kekasih. Ekspresi marah, jengkel, khawatir, frustasi setiap kali memarahinya.

BitterSweet | K.NJ / M.YG | BTSWhere stories live. Discover now