Ch 12 - Serba Salah

209 43 39
                                    


Putar medianya sambil baca, lagu ini bikin baper 😭😭


*****


"Sering-sering lah main kerumah nak, kasian Eomma mu yang sudah tua dan kesepian ini," ibu Namjoon menepuk lengan anak lelaki semata wayangnya yang sedang memeluknya, sebelum meninggalkan kediamannya.

"Jangan berlagak kesepian Mrs. Kim, bahkan seandainya aku tetap tinggal disini, aku hanya akan menjadi obat nyamuk diantara Eomma dan Abeoji yang bersikap seperti pengantin baru setiap hari," canda Namjoon pada ibunya yang menanggapi dengan memberikan cubitan di perut Namjoon, membuatnya meringis.

"Kau juga Hyejin, jangan sungkan untuk datang kemari. Kau tidak harus menungguku meminta atau Namjoon untuk mengajakmu, karena aku akan sangat senang jika kau sering mampir kesini," pelukan Mrs. Kim berpindah ke tubuh 'calon menantunya' yang membalas pelukan tak kalah eratnya.

"Nee Eommoni..," mereka melepas pelukan. Namjoon sudah membuka pintu mobil untuk Hyejin, meletakkan tangannya diatas kepala Gadisnya, menjaga agar ia tidak ter-antuk pinggiran pintu mobil, lalu menutup pintu dan berlari kearah pintu pengemudi.

"Tolong jaga diri Eommoni, kami pulang dulu," Hyejin membuka jendela mobil lebar.

"Ya kalian berdua juga jaga diri. Hati-hati di jalan," Namjoon dan Hyejin melambaikan tangan dengan senyum lebar kepada Mrs. Kim.

Seketika saat mobil Namjoon menghilang dari hadapan ibunya, senyum diwajah kedua insan tersebut pudar, dan kesunyian mendominasi. Seakan yang mereka lakukan saat berada dihadapan wanita paruh baya tadi hanyalah sebuah acting.

Hyejin melirik Namjoon dari sudut matanya, sejak mereka menaiki mobil untuk berangkat kerumah ibunya, ia menjadi diam tidak seperti biasanya.

"Joon-ah," suara Hyejin mengalihkan fokusnya dari jalanan.

"Wae Queen?," Namjoon menengok kepada gadisnya, sambil tersenyum.

Namun entah kenapa melihat senyumnya membuat Hyejin sakit. Senyuman yang sama setiap kali Namjoon melihat gadisnya. Ya.. setiap kali. Bahkan saat ia melihat Hyejin dengan tangan pria lain bertengger diwajahnya tadi.

"Ada apa Queen?," tanya Namjoon lagi yang tidak kunjung mendapat jawaban dari gadis yang memulai pembicaraan.

Hyejin tidak yakin apa yang ingin ia katakan, ia ingin bertanya apa pria nya baik-baik saja? Mengapa ia menjadi pendiam sekali? Tetapi ia tahu itu pertanyaan bodoh karena sebenarnya ia tahu apa penyebabnya, 'Ia melihatku dengan pria lain'.

Namun ada suara lain dalam hatinya yang membantah, menyuarakan 'Mengapa kau percaya diri sekali Hyejin? Bagaimana jika hal itu tidak berpengaruh bagi Namjoon? Lihat saja dia masih bisa tersenyum padamu, mungkin ia punya masalah yang lebih PENTING dibanding dirimu.'

Tanpa sadar Hyejin menghela nafas keras, ia lelah. Lelah dengan fikirannya. Benci akan kebiasaan 'thinking too much over anything' nya. Entahlah ia merasa bersalah dengan Namjoon juga dengan Min Yoongi.

Ya.. Min Yoongi. Pria itu mengatakan tidak akan mengganggunya lagi. Ia harusnya senang, membuat sebuah perayaan mungkin, karena ia tidak harus menghindari si pria yang berinisiatif untuk pergi dengan sendirinya. Tetapi benarkah itu yang ia mau?

Karena ia merasa sesak saat Yoongi mengatakan kalimat perpisahan dengannya tadi.

'Oops, aku lupa Namjoon menunggu jawabanku.'

BitterSweet | K.NJ / M.YG | BTSМесто, где живут истории. Откройте их для себя