PART 16

15.1K 664 12
                                    

Berusaha untuk berdiri karena tubuhnya masih terpengaruh oleh jimat yang dikalungkan di lehernya Rei pun berusaha melepas jimat itu tetapi tangannya serasa terbakar saat meyentuh jimat itu. Rei melihat telapak tangannya yang kemerahan seperti terbakar setelah meyentuh jimat itu.

“Shit!” Umpat Rei keras. Jimat itu telah dimantrai

Rei mendengar pintu kembali dibuka dan seorang perempuan bertubuh mungil “percuma kau berusaha melepasnya, jimat itu hanya akan lebih menyakitimu”

“siapa kau?” tanya Rei. Ia memperhatikan perempuan di depannya itu dengan seksama, memastikan apakah wanita itu musuh atau teman.

“kau tahu siapa aku?” tanya wanita itu dengan ekspresi dinginnya dan mengambil cambuk di belakang tubuhnya.

“kau tidak ingat telah membunuh pasanganku?!” wanita mungil itu mencambuk Rei dua kali hingga tubuh mungil Rei tersentak

“aku masih ingat dengan cara apa kau membunuh pasanganku.” Cambukan lagi

“dan dengan kejamnya kau memotong kepalanya” cambukan lagi

“itu karena dia yang menyerangku” kata Rei meringis kesakitan karena cambukan wanita itu lagi

“tenang saja aku tidak akan membunuhmu untuk saat ini, Regina sudah memberikan ijin untuk menyiksamu.” Ucap wanita itu dengan menyeringai dan kembali mencambuk Rei berulang kali sampai Rei pingsan.

***

Cam menutup buku harian itu dengan mata menerawang jauh lalu menggelengkan kepalanya seakan hal itu dapat menghilangkan sedikit kekusutan dalam pikirannya

Liam yang juga ikut membaca buku harian itu hanya bisa menepuk bahu Cam untuk memberikan dorongan “sekarang lebih baim kita segera menemukan Rei sebelum terlambat” ucap Liam.

“kau benar”

Liam kembali menatap buku harian bersampul kulit coklat itu dan membukanya secara asal dan meraba  di halaman terakhir buku itu yang terdapat tulisan terakhir Olivia “tunggu” kata Liam pada Cam yang sudah akan berjalan keluar dari ruang rahasia

“ada sesuatu di halaman ini” lanjut Liam

Cam menarik buku yang dipegang liam dan ikut meraba kertas itu “halamannya lebih tebal dari kertas yang lain.” Cam menyinari kertas itu dibawah lampu dan mendapati ada sesuatu di dalam kertas itu ia pun mengambil pisau lipat dari sakunya dan membelah kertas itu menjadi dua dan mengeluarkan kertas yang menggambarkan sebuah peta yang detail.

Cam membalik kertas itu dan di belakangnya terdapat tulisan tangan yang sama dengan yang ada di buku, tulisan tangan Olivia yang bertuliskan:

Semoga kau menemukan peta ini Cam, hanya ini yang dapat kulakukan untuk menebus kesalahanku.

Aku punya satu permintaan terakhir…

Tolong bunuh makhluk yang menempati tubuhku itu.

Cam tidak menampilkan ekspresi apapun saat membaca pesan di kertas itu tapi tangannya mengepal dengan erat berusaha menutupi emosinya yang bercampur aduk dari siapapun bahkan dari Liam sekalipun.

“kita pergi” kata Cam yang sudah menyimpan peta itu di sakunya lalu berhenti dan kembali mengelus perlahan sampul buku dari kulit itu sebelum dengan kekuatannya ia membakar habis buku itu.

Selamat tinggal, sister, ucap Cam dalam hatinya. Mereka pun meninggalkan rumah itu

Tiba di ruang kerja Cam dimana ia mengatur segala urusannya ia memanggil Lucien dan beberapa orang kepercayaannya yang lain melalui telepati yang mengikat ia dengan anggota klan-nya lalu ia juga menelpon Aldric untuk memberitahukan keberadaan Tatiana sekarang.

THE DARK SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang