EPILOG

25.9K 989 78
                                    

Sebelumnya aku mau ucapin terima kasih bagi yang sudah Vote & coment The Dark Side ini ^^

Terima Kasih yah ^____~

semoga kalian juga baca ceritaku berikutnya :)

**********************************************************************************************************

Cam merasa sangat bahagia setelah Rei menerima lamarannya dan mereka berciuman dengan sangat intens, ia menggendong wanita itu ke kamar yang mereka tempati bersama dan merebahkan Rei ke tengah ranjang yang sangat luas itu

“ada apa?” tanya Rei ketika dilihatnya pria itu hanya menatapnya dari ujung ranjang

“kau sangat pas berada di ranjang itu” ucap Cam masih belum mengalihkan pandangannya

Rei hanya memutar bola matanya memberikan kesan jengah untuk menanggapi perkataan pria itu walaupun reaksi wajahnya sangat bertentangan karena rona merah mulai menjalari wajah dan lehernya.

“aku suka saat kau merona seperti sekarang, kau seperti mawar” goda Cam

“Cam!” kata Rei pura-pura marah “berhentilah menggodaku”

“baiklah sweetheart” ucap Cam mengalah masih dengan posisinya di ujung ranjang dan belum beranjak sedikitpun.

“jadi…kenapa kau masih berdiri di sana?” Rei mengangkat sebelah alisnya dengan sikap angkuh “mendekatlah” perintahnya

“kukira kau tidak akan pernah meminta, My Lady” kata pria itu dengan mata berkilat geli lalu membungkuk hormat layaknya bangsawan zaman dulu lalu Cam pun mendekat ke arah Rei dengan gerakan perlahan seperti singa yang mengintai mangsanya.

Rei menggerakkan jari telunjuknya, meminta pria itu mendekat hingga Cam berada di atasnya dan menindih tubuhnya dengan cepat Rei mengaitkan kakinya ke pinggang pria itu hingga Cam hilang keseimbangan lalu merubah posisi mereka menjadi terbalik.

“aku lupa, aku punya hadiah untukmu” kata Rei yang sekarang berada di atas pria itu. ia pun memejamkan matanya dan…

“halo pria besar” ucap Kamilia.

“Kamilia!?” seru Cam kaget “bukankah kau…”

“yah aku tahu tapi saat itu, saat aku mengorbankan diriku aku seakan diselimuti cahaya yang hangat dan seakan melindungiku dan seorang wanita yang kurasa ibuku karena wajah kami memiliki banyak kesamaan. Wanita itu berkata ‘jagalah Rei, kalian saling membutuhkan. Aku mencintai kalian berdua’ dan wanita itupun menghilang.”

“aku senang kau selamat” kata Cam tulus dan matanya menyorot lembut.

“benarkah…? Bukankah kau menganggapku hanya gangguan?” tanya Kamilia tidak percaya

“tidak, aku hanya merasa bingung awalnya mengapa aku bisa merasa tertarik pada dua sosok yang bertolak belakang walaupun kalian berbagi tubuh yang sama, tetapi akhirnya aku mengerti kenapa…”

Kamilia dan Rei yang ikut mendengarkan pun menanti jawaban pria itu dengan wajah penasaran

“…karena kalian merupakan satu kesatuan dari dua sifat yang bertentangan dan saling melengkapi, yang satu menjaga yang lain begitu juga sebaliknya.”

Kamilia dan Rei terharu dengan jawaban pria itu, matanya berkaca-kaca tanpa bisa ditahan “kami mencintaimu Cam, ketua klan vampire-ku dan belahan jiwaku” ucap Kamilia dan Rei pun setuju.

***

The end

THE DARK SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang