KITA

39.9K 2.3K 63
                                    

#3: Aku, kamu, dan demam yang mendekatkan kita. (Nadja)

Nadja, Alvin, dan Sofie menghabiskan sarapan mereka di hari minggu ini. Tidak ada pembicaraan di antara mereka bertiga. Mereka semua tahu bahwa keadaan yang telah terjadi sebelumnya sudah merusak semua moment pahit yang dulu tidak terungkap. Hari ini, Sofie harus pergi ke Paris untuk menemani Kakaknya runway di Paris Fashion Week. Sebenarnya, Kak Sharoon sudah sering berlenggak-lenggok di atas catwalk tingkat internasional, tapi tidak banyak yang tahu bahwa dia adalah model Indonesia yang wajahnya pernah menghiasi majalah Vogue. Ya, karena Kak Sharoon punya wajah 'bule' yang di warisi oleh sang Nenek yang berkebangsaan Prancis.

Setelah selesai sarapan, Sofie langsung berpamitan kepada suaminya, mencium kedua pipi sang suami, dan langsung pergi sembari menelpon seseorang yang akan menjemputnya.

"Mau aku bantuin bawa kopernya?"

Sofie menggelengkan kepalanya sembari tersenyum, sebelum akhirnya ia memasuki sebuah mobil berwarna putih yang di dalamnya ada Kak Sharoon dan manager-nya. Alvin melambaikan tangannya ke arah mobil yang perlahan meninggalkan pekarangan rumahnya, dan samar-samar terlihat Sofie mengulas senyum di balik kaca mobil yang gelap.

Alvin kembali masuk ke dalam rumahnya dan hendak kembali ke dalam ruang kerjanya. Saat ia menaiki anak tangga, ia melihat Nadja yang baru selesai mencuci piring dan sedang membuat daftar belanja bulanan yang harus dibeli wanita itu, mengingat Sofie sedang pergi dan Nadja yang harus membelinya.

Alvin memasuki ruang kerjanya, dan terdiam sejenak. Ia mengambil beberapa foto di laci meja kerjanya. Melihat foto-foto saat ia menikah dengan Nadja. Tidak ada aura kebahagiaan yang terpancar disana, hanya sebuah ulasan senyum yang tidak berjiwa.

Ujung jarinya melingkari garis wajah Nadja dan berhenti pada bagian mata wanita itu.

Sebuah mata yang indah. Mata yang cukup membuatku tertawan saat menatap dalam matanya. Mata yang selalu menangis karena aku, dan mata yang selalu berkata seolah-olah ia menginginkanku berada di sampingnya. Menemaninya saat ia butuh sandaran. Menemaninya saat ia butuh teman untuk melewati rintangan hidupnya. Kamu benar, Nad. Kamu memang milikku, tapi aku seperti bukan milikmu. Kenapa? Bagiku, ada jarak yang kita buat dan pada akhirnya menajdi begini. Tidak. Bukan kita, tapi aku. Aku yang membuat jarak itu, dan aku yang membuatmu terluka.

Alvin langsung membuang pikirannya tentang Nadja jauh-jauh. Ia tidak ingin memikirkan wanita itu lagi. Nadja cukup membuatnya terluka karena kehilangan calon bayinya, dan kini wanita itu membuat Alvin tidak percaya bahwa bayi yang sedang di kandung oleh Nadja adalah anaknya.

Ia berjalan ke sebuah patio dan melihat istri keduanya sedang membuka gerbang rumah. Wanita itu berjalan menjauh dari rumah.

Nadja mau ke supermarket? Kok jalan kaki?

***

Nadja memasuki sebuah supermarket dan langsung melihat daftar belanjaannya yang sudah ia tulis di telepon genggamnya. Ia menuju ke sebuah lorong yang menyediakan berbagai macam sayuran organik. Sebenarnya ini sudah sering dilakukannya dengan Sofie. Kala itu Sofie bilang jika semua kebutuhan memasak dan kebutuhan dapur lainnya, seperti sayur mayur dan buah-buahan, lebih baik membeli yang organik di supermarket. Walaupun harganya lebih mahal, tapi lebih sehat. Alvin pun hanya mau makan sayur organik yang benar-benar ditanam tidak menggunakan pestisida.

Setelah beres dengan urusan sayur dan buah, Nadja pergi ke lorong berisi bumbu dapur, dan selanjutnya ke bagian makanan ringan, terus begitu sampai semua barang di daftar belanjaannya terbeli semua. Saat hendak ke kasir, Nadja melewati sebuah rak yang berisi susu khusus Ibu hamil dan menyusui. Nadja berhenti sebentar di depan rak besar tersebut dan memilih susu yang kira-kira cocok untuknya. Setelah selesai ia langsung ke kasir dan membayar semua belanjaannya, lalu pulang dengan taksi yang sama. Ya, Nadja menyuruh sang supir untuk menunggunya berbelanja dengan janji akan memberikan 'ongkos' tambahan.

2 Hati 1 Cinta - Ketika Aku Mencintaimu Setengah Mati (OPEN PO)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon