MAHENDRA GENTA SAPUTRA

36.7K 2K 34
                                    

#5: Aku kembali. (Genta)
 

Sudah hampir dua minggu, Nadja megurusi Ibunya disini dan sesekali kembali ke rumahnya untuk membantu Sofie dan mengambil pakaian kerjanya. Nadja sudah mulai bekerja dari lima hari yang lalu. Saat ia merasa dirinya sudah sangat baik, Nadja kembali masuk kerja dan menjalankan rutinitasnya seperti biasa. Wanita itu sangat pandai membagi waktu untuk keluarga dan karirnya. Walaupun sekarang, kandungan Nadja mulai terlihat, tapi ia dapat menjalani dengan senang hati dan seperti tanpa ada halangan. Sekarang Nadja sedang berada di rumah Ibunya selepas pulang dari kantor. Kebetulan ini adalah hari terakhirnya untuk bekerja, mengingat besok adalah hari libur makan Nadja akan berada di rumah sang Ibu hingga hari minggu, dan kembali ke rumahnya di minggu malam.

Malam ini, Nadja memasak hidangan makan malam untuk Ibunya dengan menu, seperti sayur bayam dengan wortel, nasi merah, dan hidangan pencuci mulut berupa buah pisang. Nadja makan bersama dengan sang Ibu sambil berbincang, dan mencoba memantapkan hatinya untuk memberi tahu kabar kehamilannya pada sang Ibu.

“Bu, Nadja mau kasih tahu Ibu tentang sesuatu hal.”

“Apa?”

“Tapi Ibu janji nggak boleh kepikiran atau apapun itu, because I’m okay.

“Iya.”

“Sebenarnya, sekarang Nadja sedang hamil muda, Bu.”

“Yang benar?”

Nadja mengangguk sambil sumringah, “Usianya hampir lima bulan.”

Sang Ibu yang mendengarnya sangat gembira. Ia langsung menghampiri putrinya, memeluk anak semata wayangnya itu, dan mengelus perut putrinya yang mulai terlihat membuncit.

“Calon cucu Nenek harus sehat, ya. Ibu jadi tidak sabar menunggu hari kelahirannya, Nad.”

Me too.”

Saat mereka sedang kembali menikmati makanan disana, tiba-tiba ada suara ketukan pintu.

“Biar Ibu saja yang buka.”

“Eittss... Ibu lanjutin makan aja. Biar Nadja yang buka pintunya. Mungkin itu Alvin.”

Sang Ibu mengangguk setuju. Lalu Nadja langsung berjalan ke asal suara dan membukakan pintu tersebut. Ia mendapati seorang lelaki dengan setelan casual-nya dan sebuah koper besar yang berada di sampingnya.

“Maaf. Anda siapa, ya? Mau cari siapa?”

“Saya Mahendra Genta Saputra. Saya mau cari Ibu.”

“Ibu?”

“Ya, Ibu. Memangnya kamu tidak mengenal siapa saya?”

“Hmm... memangnya kita pernah bertemu sebelumnya?”

“Tentu. Lebih tepatnya kita pernah tinggal disatu rumah yang sama.”

“Hmm... maaf saya tidak kenal dengan Anda. Dan jika tidak ada keperluan lain, silahkan pergi dari sini. Terima kasih.”

Perlahan Nadja menutup pintu tersebut, tapi tidak bisa karena ujung sepatu pria itu mengganjal pintu rumahnya. Dengan perasaan takut Nadja membuka sedikit pintunya hingga memperlihatkan wajah lelaki yang seperti tidak asing baginya.

“Saya Genta. Dan saya ingin bertemu dengan Ibu saya.”

Nadja mencoba mengingat nama dan wajah yang tidak asing itu. Berhasil! Nadja benar-benar ingat sekarang. Mahendra Genta Saputra atau biasa di panggil Genta itu adalah Kakak angkatnya yang sudah mulai hidup mandiri di negeri orang. Ia melanjutkan pendidikan S1-nya di Praha dan bekerja disana. Nadja ingat betul bagaimana dulu Ayahnya sangat berat untuk melepaskan Kakak angkatnya ini untuk kuliah di luar negeri dan memutuskan untuk hidup mandiri disana. Sudah sekitar sepuluh tahun mereka tidak bertemu, dan kini pemuda itu berada di depan matanya.

2 Hati 1 Cinta - Ketika Aku Mencintaimu Setengah Mati (OPEN PO)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum