Bab 4

78.2K 5.4K 288
                                    

(Kaisar Zhao)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kaisar Zhao)

Di sebuah ruangan yang sangat besar, dengan atap tinggi dari kayu terbaik dan berukiran berwarna emas. Setiap pilarnya sangat besar dan berwarna merah, juga dinding-dinding kokohnya. Lantainya dari marmer yang mengkilap dan bercorak. Begitu besar, luas dan mewah. Di tengah ruangan ada karpet merah yang terpasang dari ujung pintu sampai singgasana. Singgasana Kaisar yang begitu agung, dengan ukiran naga bermatakan batu merah.

Tepat di atas singgasana, duduk satu sosok yang penuh pesona dan keagungan. Dalam pakaian Kaisar yang mewah, bersulamkan dari benang emas berbentuk naga. Jubah besar melingkupi tubuh tinggi kekarnya, yang juga bersulamkan naga. Wajahnya sangat rupawan, dengan mata tajam dan sedingin es. Separuh wajahnya ditutupi oleh topeng berwarna emas, hingga mata sebelah kanannya tak terlihat. Hidungnya mancung dan kokoh, dengan bibir tebal yang terkatup rapat.

Sosok Kaisar Zhao, kaisar berhati beku, wajah yang selalu tanpa ekspresi dan tatapan mematikan. Kaisar Zhao terkenal dengan kebengisannya dalam membunuh dan mengambil keputusan. Terkenal bertangan besi yang selalu menang di medan perang. Usianya sudah menginjak 35 tahun, tapi tak memiliki seorang Ratu.

“Ampun Yang mulia, orang-orang hamba tidak menemukannya. Menurut warga di desa Han, dia pergi melarikan diri dalam keadaan mengandung. Karena di usir oleh warga yang mencemaskan desa mereka akan terkena musibah jika membiarkannya tetap tinggal. Karena dia mengandung tanpa suami,” jelas seorang pria dalam balutan pakaian berwarna biru dan berlambang militer.

Kaisar Zhao mengeratkan kedua tangannya di singgasana, dengan tatapan yang menyala tajam.
“Mengandung?” tanya Kaisar Zhao dengan suara rendahnya yang dalam.

“Benar Yang mulia, gadis itu mengandung dan melarikan diri setelah ibunya meninggal karena sakit. Menurut warga, usia kandungannya tiga bulan,” jawab pria di depan singgasana, yang sedang bersimpuh di lantai.

“Aku ingin kalian menemukannya dimana pun gadis itu berada,” titah Kaisar Zhao dengan suara mendesis.

“Ampuni hamba, Yang mulia,” pria itu bersujud dalam. “Tapi kami memerlukan waktu untuk mencarinya di seluruh penjuru kerajaan.”

“Di manapun dia berada, bawa ke istana,” titahnya lagi dengan nada tanpa bantahan.

“Baik, Yang mulia,” jawab pria itu dengan tegas.

Pria itu mundur masih dengan posisi bersujud, ketika menjauhi singgasana, ia berdiri sambil membungkuk kemudian keluar dari aula singgasana. Setelah pintu besar berwarna emas dengan ukiran naga itu tertutup, Kaisar Zhao menggeram dalam dengan tatapan semakin menajam.

“Dia bukan pelacur,” bisiknya dengan suara berat. “Apa dia mengandung anakku?”

Kaisar Zhao bangun dari duduknya, ia turun dari singgasana dan berjalan lurus menuju pintu keluar. Langkahnya menggema dan jubah besarnya terdengar bergemeresik. Ketika tiba di pintu utama, dua penjaga yang menundukkan kepala segera membuka pintunya untuk Kaisar
Kaisar Zhao pun melangkah keluar, berjalan di koridor istana utama. Semua dayang yang berada di koridor bersujud di lantai marmer, hingga Kaisar Zhao melewati mereka semua. Ketika Kaisar berbelok di ujung koridor, seorang anak lelaki berusia enam tahun berlari dan menghampirinya. Anak lelaki dalam pakaian seorang Pangeran.

The Lady Of Emperor Zhao✔[TAMAT] (TERSEDIA DI KUBACA DAN GOOGLE PLAY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang