Bab 9

67.9K 5.5K 238
                                    

BGM- Love Casualty by Dong Zhen

“Liu wei, apa Yang Mulia Kaisar menghukummu? Kau masih butuh pelajaran untuk menjadi dayang di istana,” ujar Kepala dayang.

Liu wei menundukkan kepalanya dalam diam, ia tak berani menyahut perkataan kepala dayang. Kini dirinya hanya berdua dengan kepala dayang di dapur istana. Semenjak kejadian ia yang bersikap lancang di ruang makan istana, kepala dayang selalu mewanti-wanti Liu wei agar tak ceroboh.

“Jika saja kejadian semalam saat Pangeran Lian menggendongmu yang pingsan diketahui, ibu suri bisa menghukummu di depan semua dayang. Ingat Liu wei, kau bukan seorang nona bangsawan, jadi kau tak boleh menyentuh para Pangeran, kecuali untuk membantu mereka karena itu tugasmu,” kata kepala dayang lagi.

“Maafkan saya, mama. Saya tidak bermaksud lancang, tapi kejadian semalam saya benar-benar tidak tahu,” jawab Liu wei masih dengan kepala menunduk.

“Aku tidak akan memberikanmu tugas yang berhubungan dengan para Pangeran, jadi aku akan memberikanmu tugas untuk merawat taman bunga, membantu kepala dayang bagian dapur dan memberi makan ikan di kolam.”

Liu wei hanya mengangguk saja tanpa bisa membantah, karena sesungguhnya ia sendiri merasa enggan untuk melayani Kaisar Zhao. Liu wei mengembangkan senyumannya dengan senang, karena ia tak akan lagi berhadapan dengan Kaisar.

“Baik, mama. Saya siap melaksanakan tugas itu,” balas Liu wei.

Kepala dayang mendekati Liu wei, kemudian menarik pakaian Liu wei bagian dada agar lebih turun. Liu wei sendiri terkejut dan menyentuh dadanya. Saat diturunkan, bagian atas payudaranya memerah seperti bekas cengkeraman.

“Liu wei turunkan sedikit pakaiannya, kau harus terlihat sama dengan dayang yang lain,” kata Kepala dayang.

“Tapi...”

“Tidak ada tapi, kau jangan terlihat berbeda,” serobot kepala dayang lagi.

Liu wei mengangguk, ia menurunkan sedikit pakaian bagian dadanya hingga dadanya terhimpit. Belahan dadanya terlihat jelas, dan Liu wei menutupinya karena terdapat bekas merah. Ia ingat semalam Kaisar Zhao menyentuh dadanya dengan kasar.

“Sekarang pergilah ke taman samping istana, beri makan ikan di kolam,” perintah kepala dayang.

“Baik, mama.”

Kepala dayang berjalan di depan sedangkan Liu wei mengikutinya dari belakang. Saat di pintu dapur kepala dayang pergi ke bagian lain. Sedangkan Liu wei menunggu di depan pintu. Ia menolehkan kepalanya kesana kemari, tak ada siapa pun selain dirinya dan kepala dayang.

Kepala dayang pun menghampirinya sambil membawa sebuah keranjang dari kayu. Ia memberikannya pada Liu wei dan langsung di ambil.

“Itu makanan ikan, jangan sampai ada yang mati karena itu ikan milik Ibu suri. Hadiah dari Kerajaan Huan. Kalau sudah selesai kau pergi ke taman bunga, petik beberapa bunga dan masukan ke keranjang, lalu bawa ke dapur istana,” perintah kepala dayang.

“Baik, mama,” balas Liu wei seraya mengangguk.

Liu wei berjalan meninggalkan dapur istana, ia berjalan di sepanjang koridor istana menuju taman bagian samping. Sesekali kepalanya menoleh kesana kemari, hanya untuk mengagumi segala penjuru dan bangunan istana yang megah dan besar.

Ketika ia berjalan di koridor istana, matanya terpaku dan kedua tangannya mengerat keranjang kayu di tangannya. Liu wei buru-buru melangkah dan mencari jalan lain. Karena di ujung koridor ada Kaisar Zhao yang sedang berjalan diikuti oleh kasim dan para dayang di belakangnya. Wajah tampannya yang tegas terlihat mengeras, dan tatapannya yang tajam semakin menajam.

The Lady Of Emperor Zhao✔[TAMAT] (TERSEDIA DI KUBACA DAN GOOGLE PLAY)Where stories live. Discover now