Bab 20

59K 4.8K 231
                                    

Kaisar Zhao keluar dari kediaman Liu wei, di depan pintu sudah ada Kasim Yang menunggunya. Ketika Kaisar keluar, Kasim Yang membungkukkan tubuhnya dan mendekatinya.

“Yang Mulia, apa anda akan langsung pergi ke kediaman anda?” tanya kasim Yang.

Kasiar Zhao mengangguk. Ia pun berjalan diikuti oleh Kasim Yang, menyusuri koridor di dalam kompleks kediaman para dayang. Tak ada satupun dayang yang terlihat berada di luar, sedangkan di belakang Kaisar ada dua penjaga istana yang mengikutinya.

Mereka berjalan cepat menuju istana utama, tempat kediaman Kaisar Zhao. Ketika mereka melewati taman samping istana utama, seorang wanita dari arah berlawanan berjalan diikuti dua orang pelayan. Kaisar Zhao pun memincingkan matanya untuk melihat siapa orang yang berjalan di depannya.

Ketika mereka mendekat, dan perempuan itu berpapasan dengan Kaisar, mereka membungkuk dalam pada Kaisar Zhao.

“Yang Mulia, selamat malam,” sapa perempuan itu dengan suara lembut dan anggun.

Kaisar Zhao bergeming, hanya melirik Putri Xiao Yu melalui ekor matanya kemudian berlalu tanpa kata. Diikuti Kasim Yang dan pengawal, membuat Putri Xiao Yu merasa sangat malu diabaikan Kaisar.

Mereka masih berjalan melewati koridor, kemudian menaiki tangga istana utama ketika tiba. Kaisar Zhao membalikan tubuhnya ketika mereka tiba di istana utama. Kaisar memerintahkan dua pengawal untuk pergi dan meninggalkannya bersama Kasim Yang.

Kaisar tampan itu berdiri di pinggir koridor istana utama, dengan wajah mendongak menatap ke arah langit. Langit malam terlihat cerah dengan sinar rembulan yang menerangi, dan embusan angin malam yang dingin, menelusup sampai ke tulang. Kaisar Zhao masih berdiri disana, membuat jubahnya berkibar tertiup angin malam.

“Yang Mulia, mengenai pernikahan Pangeran Lian dan Nona Liu wei...”

Kaisar Zhao mengangkat tangannya sebagai isyarat agar Kasim Yang diam. Lalu Kaisar berbalik dan berjalan menyusuri koridor istana utama yang kosong dan sepi. Hanya lampion-lampion cantik yang meneranginya. Mereka berbelok di ujung koridor, menuju kediaman Kasiar Zhao.

Keta tiba di depan kediaman Kaisar, dua penjaga segera membukakan pintu untuk Kaisar dan Kasim Yang.

“Aku memiliki rencana untuk Selir Hwan,” ujar Kaisar.

Kaisar Zhao mengambil duduk dibalik meja kerjanya yang ada di kediamannya. Ia mengambil sebuah kertas dan kuas tinta, membentangkan di depannya.

Kasim Yang berdiri di samping Kaisar dengan kepala menunduk. “Maaf Yang Mulia, rencana apakah itu?” tanyanya.

Kaisar Zhao diam, matanya bergerak mengikuti tangannya yang sedang menulis di atas kertas. Kemudian ia mencelupkan kembali kuas ke dalam wadah tinta, dan melanjutkan tulisannya. Setelah selesai, Kaisar Zhao mengambil stempel Kaisar dan membubuhkannya di atas kertas bagian bawah. Lalu menggulungnya, dan memasukannya ke dalam selongsong dari kayu yang sudah diukir.

“Berikan ini pada selir Hwan, aku akan menceraikannya. Bawa dia ke kuil Gangwan untuk menjadi pelayan Dewa,” titah Kaisar Zhao.

Kasim Yang mengambil selongsong kayu itu. Ia menganggukkan kepalanya tanda mengerti dengan titah sang Kaisar. Kemudian menyembunyikannya di dalam pakaian.

“Mohon ampun, Yang Mulia. Apa yang akan anda lakukan pada rencana pernikahan Pangeran Lian dan Nona Liu wei? Apa anda akan membiarkannya?” tanya Kasim Yang.

Kaisar Zhao menggertakkan giginya, bahkan kuas tinta di tangannya ia genggam sampai patah menjadi dua. Hingga menimbulkan bunyi ‘trak’ yang keras, membuat Kasim Yang langsung diam.

The Lady Of Emperor Zhao✔[TAMAT] (TERSEDIA DI KUBACA DAN GOOGLE PLAY)Where stories live. Discover now