Bab 16

61.9K 5.1K 186
                                    

“Tamu dari Kerajaan Ming sudah datang!” ujar salah seorang dayang yang datang ke dapur istana.

Keadaan di dapur istana pun mendadak gaduh, para tukang masak yang mulai menyajikan masakan mereka. Juga para dayang yang membawa baki berisi poci-poci dan cangkir keramik.

Liu wei yang sedang merebus teh dari bunga mawar kering pun sontak menoleh, dan mendengarkan percakapan para dayang yang lainnya.

“Putri Xiao Yu sangat cantik, tapi...” ujar seorang dayang dan menghentikan perkataannya, dayang itu melirik Liu wei sesaat. “Liu wei lebih cantik darinya, aku cemas jika putri Xiao Yu akan iri pada Liu wei yang hanya seorang dayang.”

Liu wei yang mendengarnya pun hanya mengedikkan bahunya, ia memberikan beberapa rempah-rempah pada air rebusan teh mawar. Asap yang mengepul dan wangi teh pun tercium. Gadis itu segera menuangkan tehnya dari kuali ke beberapa poci dari keramik.

“Liu wei, segera bawa ke ruang singgasana,” ujar kepala dayang.

Liu wei mengangguk dan membawa bakinya, ia berjalan pelan memperhatikan langkahnya. Kemudian para dayang berbaris di depan dapur, dan Liu wei berdiri di bagian paling belakang.

Barisan para dayang itu pun berjalan menyusuri koridor istana utama. Dengan langkah teratur dan rapi, sampai mereka tiba di depan pintu besar istana utama. Dua orang penjaga segera membukanya dan rombongan para dayang pun masuk.

Di ruang singgasana Kaisar, lantainya dialasi oleh permadani merah dari pintu sampai singgasan. Sedangkan di setiap sisi permadani ada meja-meja dan kursi yang telah diduduki oleh para tamu dari Kerajaan Ming. Semuanya merupakan laki-laki, dan seorang gadis cantik dengan pakaian mewah dan mahkota kecil dari emas berbentuk bunga di rambutnya. Wajahnya terlihat ramah dan manis. Gadis itu merupakan Putri Xiao Yu yang duduk di kursi paling ujung bersama ibu suri.

Rombongan para dayang pun menaruh jamuan di masing-masing meja. Sedangkan Liu wei berjalan ke meja ibu suri, menaruh poci berisi teh mawar lalu menuangkannya dengan begitu sopan. Ia juga menaruh satu cangkir lagi di depan Putri Xiao Yu. Ketika Liu wei mendongak, ia terkejut melihat ibu suri menatapnya dengan begitu tajam dan wajah tak suka.

“Permisi,” bisik Liu wei seraya membungkukkan tubuhnya.

Liu wei pun berbalik dan menuju meja yang berada di seberangnya. Menghampiri meja paling ujung, yang ditempati oleh pria tampan dengan wajah tegas dan mata tajam. Kedua alisnya hitam dan tebal, dengan bibir tipis. Lelaki itu mengenakan jubah berwarna putih dengan sulaman benang emas.
Liu wei menaruh poci dan menuangkan tehnya yang mengepulkan asap, kemudian memberikannya pada pria di depannya.

“Silahkan,” ujar Liu wei dengan suara halusnya.

Liu wei tersenyum hangat dan membungkukkan tubuhnya, ia pun mendongakkan wajahnya sedikit. Lagi-lagi wajahnya sedikit terkejut saat pria tampan di hadapannya sedang menatapnya dengan begitu dalam dan tajam. Liu wei tahu pria di depannya pastilah seorang Pangeran dari kerajaan Ming.
Liu wei dan dayang yang lainnya pun mundur dan berdiri di belakang orang-orang yang sedang duduk, sambil menundukkan kepala mereka.

“Silahkan dinikmati jamuannya. Kami akan menampilkan sebuah pertunjukan musik dan tarian,” ujar ibu suri pada para tamu.

Para tamu itu pun menikmati jamuan mereka, kemudian rombongan pemain musil dan penari istana pun masuk dari pintu utama. Semuanya berbaris di tengah, dan musik pun mulai melantun dengan lembut. Secara perlahan barisan para penari wanita itu mulai menggerakkan tubuh mereka dan meliukkannya dengan gemulai. Seirama dengan suara musik yang lembut.

Liu wei yang berdiri di belakang pun melirik sesaat pada para penari. Ia menikmati lantunan musiknya dan tarian para penari, wajahnya pun terlihat berseri. Karena baru kali ini melihat pertunjukan menari di dalam istana. Ketika Liu wei menolehkan kepalanya ke arah singgasana, tanpa diduga tatapannya bertubrukkan dengan tatapan tajam Kaisar Zhao. Buru-buru ia pun menundukkan kembali kepalanya agar tak menatap lagi Kaisar.

The Lady Of Emperor Zhao✔[TAMAT] (TERSEDIA DI KUBACA DAN GOOGLE PLAY)Where stories live. Discover now