Bab 17

56.3K 5.4K 281
                                    

Ruangan itu hening, hanya ada suara deru napas halus dari dua perempuan yang saling berhadapan. Sosok ibu suri yang berwajah dingin dan setengah pongah, di hadapannya ada Liu wei yang berdiri sambil menundukan kepalanya.

Pagi-pagi sekali ibu suri memanggil Liu wei untuk datang ke kediamannya. Ada yang ia rencanakan, yang tidak diketahui oleh siapapun. Ibu suri bangun dan memutari tubuh Liu wei yang sedang berdiri. Tangannya menyentuh dagu Liu wei dan mengangkatnya, hingga mereka berhadapan.

"Kau pikir kau siapa? Mendekati Pangeran Lian dan juga Kaisar? Kau pikir aku tidak tahu kau selalu keluar masuk kediaman Kaisar? Kau menggodanya kan, tapi Kaisar tidak membunuhmu. Itu tandanya Kaisar tertarik padamu dan berpotensi menjadikanmu Permaisurinya, dan aku tidak akan membiarkannya!" gertak Ibu suri sambil menepis dagu Liu wei hingga wajah gadis itu terlempar ke samping.

"Saya tidak melakukan apapun bersama Kaisar, saya hanya bermain musik," balas Liu wei dengan suara pelan.

"Hanya bermain musik? Aku juga memiliki mata dan telinga, dasar gadis desa!" gertak Ibu suri lagi. "Kau pikir tidak akan ada yang melaporkannya padaku? Malam dimana aku mendatangi kediaman Kaisar Zhao, dia sedang bercinta dengan seorang wanita pelayan. Kau pikir aku pergi? Aku masih menunggu wanita itu keluar sambil bersembunyi, dan aku melihatmu."

Liu wei terkejut, sontak ia mengangkat kepalanya dan menggelengkannya dengan wajah ketakutan. Kini jantungnya berdetak cepat, karena ia takut Ibu suri mengusirnya dan menghukumnya di istana. Kedua tangan Liu wei gemetar dan berkeringat, ia menjatuhkan tubuhnya ke lantai hingga lututnya membentur lantai.

"Saya mohon, jangan usir saya dari istana ini," bisik Liu wei dengan suara memohon.

Ibu suri menyeringai dengan wajah liciknya. Wanita itu berjongkok dan mencengkeram rahang Liu wei hingga mendongak.

"Aku bisa mengusirmu dari istana ini, aku bahkan bisa melakukan apa yang tidak pernah kau bayangkan. Aku akan membakar desamu, desa Han," desis ibu suri dengan nada mendesis.

Liu wei mengepalkan kedua tangannya dengan tatapan redup. Ia tak bisa melawan karena statusnya yang rendah. Melawan sedikit maka nyawanya menjadi taruhan. Gadis itu menghela napasnya dan membalas ibu suri.

"Saya mohon jangan sakiti mereka," mohon Liu wei.

Ibu suri bangun dan berdiri dengan wajah licik, ia brjalan ke arah meja dan membuka lacinya. Tangannya meraih sebuah benda dari dalam laci, kemudian berjalan lagi mendekati Liu wei.

"Bangun!" perintahnya.

Liu wei pun bangun dengan perlahan, sambil menundukan kepalanya. Tangan ibu suri mendongakkan wajahnya, dan tatapan mereka bertemu.

Tanpa diduga ibu suri mengeluarkan sebuah pisau lipat yang terlihat tajam dan mengkilap di depan Liu wei. Wajah yang biasanya anggun pun berpendar licik dengan seringai kejam. Membuat Liu wei membulatkan mata dengan wajah ketakutan.

"Kau tahu? Kau adalah dayang paling cantik disini, bahkan Putri Xiao Yu pun kalah darimu! Kau juga tahu? Aku bisa menangkap rasa tertarik dari Kaisar Zhao, Pangeran Lian, bahkan dari putra mahkota Xi Hua. Jadi agar mereka membuang rasa tertarik padamu, kau harus jelek," ujar ibu suri dengan suara mengerikan. Ia mengangkat pisau lipatnya dan bersiap akan menggoreskannya pada pipi Liu wei.

"Saya mohon jangan," bisik Liu wei dengan wajah mengerut ketakutan.

Liu wei pun memundurkan tubuhnya dan menjauh, membuat ibu suri kesal dan mendekatinya lagi. Liu wei hanya meringis ketakutan, membayangkan ujung pisau yang berkilat tajam itu menggores pipinya dan merusak wajahnya. Ia bahkan tak pernah meminta pada Dewa untuk dilahirkan berwajah cantik dan bertubuh indah.

"Diam kau, gadis sialan!" gertak ibu suri.

Liu wei menggelengkan kembali kepalanya sambil memundurkan langkahnya. Namun ibu suri seakan tak mau menyerah dan terus mendekati Liu wei dengan pisau menghunus tajam. Saat ibu suri akan menggoreskan pisaunya pada Liu wei, gadis itu melawan dan menahan tangan ibu suri.

The Lady Of Emperor Zhao✔[TAMAT] (TERSEDIA DI KUBACA DAN GOOGLE PLAY)Where stories live. Discover now