3

2.3K 345 331
                                    

Catatan Penulis: Yyyyyyak terlambat dua setengah jam. Yha. Dan laptop maupun hape enggak ada yang bisa dipercaya. Ya sudahlah, risiko barang tua.

Anyway. Ini ilustrasi DyanasthasiaRin untuk hari ini:

 Ini ilustrasi DyanasthasiaRin untuk hari ini:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tebak siapa?

Apa sih Fi.

Daaaan ada berita bagus nanti di ujung belakang. Selamat membaca!

***

[TIGA HARI SEBELUM KEMATIAN.]



YA ALLAH, AKU butuh bantuan-Mu untuk menjejalkan isi semua perpustakaan di Indonesia ke kepalaku karena aku jelas-jelas sangat kekurangan bahan. Aku cuma mau paham apa yang orang-orang bicarakan, apalagi di saat genting seperti sekarang. Tolong aku. Amin.

"Siapa?" tanyaku. Semar terkekeh.

"Markandeya. Artinya putra Mrikandu."

"Mrikandu itu siapa?"

"Seorang pertapa," sahut Putra. Tidak seperti dari tadi, dia kali ini menopang dagunya dan tidak repot-repot bernada sinis ke Semar. Wah, pencapaian. "Alias rishi. Keturunan salah satu tujuh Pertapa Besar Hindu, Saptarishi."

Aku mengangkat alis. Rishi terdengar sangat mirip dengan resi, atau pertapa sakti di cerita-cerita wayang. "Oke. Aku mendengarkan."

"Tunggu, bukannya harusnya kautahu soal ini?"

"Hah? Sejak kapan?"

"Mitologi Hindu? Bukannya mitologi Jawa modern sebelas-dua belas mitologi Hindu?"

"Iya, lalu?"

"Kau tidak tahu sama sekali? Pamanmu Abdi Dalem, 'kan?"

Aku gatal ingin menghajar cowok ini. Tahan, Ayu, anak baik, gadis sholehah, yang salatnya masih bolong-bolong, tahan. "Oke. Pertama. Sejak kapan menjadi Abdi Dalem otomatis membuat pamanku ahli soal seluruh kepercayaan Jawa, apalagi masa Jawa Hindu-Buddha? Kepercayaannya sangat banyak dipengaruhi spiritualitas Islam, tahu. Kedua, yang Abdi Dalem itu pamanku, yang dulu jarang berkunjung, dan sekarang sudah meninggal. Ketiga, kepercayaan Jawa memang terpengaruh kepercayaan Hindu-Buddha, tetapi cerita-ceritanya berbeda jauh. Aku sampai pusing sendiri setiap ada yang bicara Hindu-Buddha asli karena yang kutahu cuma versi wayangnya. Misalnya, soal putra Rahwana yang ciptaan Wisnu—"

"Ngarang. Meganadha itu anak Ravana dan istrinya."

"—itu dia maksudku, oke? Yang kutahu cuma versi wayangnya. Aku tidak tahu versi aslinya!"

Ragnarökr Cycle: Dark RaidersWhere stories live. Discover now