1

6.9K 548 26
                                    

Taehyung menatapi salju yang berjatuhan di telapak tangannya yang terbuka. Menggantung di udara yang menggigit tanpa mengenakan sarung tangan wol pemberian kakaknya di awal musim dingin. Tubuhnya tak berbalut mantel tebal berbulu beruang yang Ibunya belikan dari London. Ia juga tak mengenakan syal merah marun pemberian Jungkook di hari perayaan satu tahun mereka. Yang ada saat ini hanyalah Kim Taehyung dengan balutan kain katun biru laut, dengan tubuh yang bertumpu penuh pada kursi roda.

Taehyung masih menyimpan senyumnya. Seolah tak terjadi apa-apa. Wajahnya tetap tenang namun pucat. Ia hanya menunduk sembari menatapi salju yang perlahan jatuh pada telapaknya yang kurus. Taehyung hanya terdiam, menghitung satu persatu salju yang jatuh, sekaligus menghitung detik demi detik kebisuan yang telah terlalui.

Angin berhembus lirih, dan Taehyung tetap bisu. Tidak, ia tidak bisu. Dirinya hanya mencoba tetap bersabar untuk menunggu Jungkook angkat suara. Ia ingin Jungkook yang memulainya,

Dan sekaligus ia ingin Jungkook pula yang mengakhiri semuanya.

Semua kisah cinta yang telah terlewati, semua senyum bahagia yang pernah terpatri, dan seluruh romansa juga afeksi.

Taehyung tahu seluruh pengorbanan waktu yang ia kerahkan akan musnah hanya dengan dua kata.

"Ayo akhiri."

Ya, Taehyung mengerti. Taehyung menyadari. Kisah cintanya, hubungan kasihnya dengan Jeon Jungkook berakhir cukup sampai di sini.

Maka Taehyung mengantupkan tangannya, merasakan sensasi dingin salju yang mencair disana. Taehyung lantas mengangkat wajahnya, dan menatap Jungkook yang meniliknya dingin.

Oh,

Beginikah rasanya putus cinta?

Dada Taehyung terasa sakit. Terlampau sakit hingga pipinya basah. Penuh derai air mata.

"Oke," Taehyung menggigil ketik mengucapkannya. "Berbahagialah."

Bola mata Taehyung bersinar di bawah rembulan. Kilatan kesedihan tersorot nyata disana, namun ada kilau kecantikan yang melingkupi. Jungkook tak pernah menampik, bahkan ia berani bersumpah bahwa Kim Taehyung adalah malaikat tercantik yang pernah singgah dalam hatinya.

"Sampaikan salamku pada Jimin." ucap Taehyung seraya menggenggam syal merah marun, lalu mengangkatnya untuk diserahkan pada Jungkook. "Hanya cinta sejatimu yang dapat mengenakan syal ini bukan?" Ucapnya sembari menghirup ingus di hidungnya.

Cepat-cepat Jungkook meraih syal itu begitu tangan Taehyung bergetar tak dapat menahan beban.

Begitu syal merah marun itu berpindah tempat, kedua tangan Taehyung jatuh pada pangkuannya. Jungkook menatapnya iba, namun Taehyung segera memberikan senyum cerahnya. Selebar mungkin hingga ia rasa pipinya sakit. "He he," Cengiran Taehyung mengembang imut. "Syalnya lembut. Terimakas--"

Bibir Taehyung terdiam ketika Jungkook maju dengan kernyitan tak suka.

"Diam."

Taehyung menggigit bibirnya ketika Jungkook menjepit pangkal hidungnya. Rasanya begitu sakit hingga menjalar ke kepala.

Kursi roda yang Taehyung duduki bergeser mundur ketika Jungkook semakin mendekat padanya. Lantas pria Jeon itu bergerak sedikit untuk memasang kuncian rem pada kursi roda Taehyung dengan kaki jenjangnya sebelum kembali berkutat pada si lemah yang nampak begitu mengenaskan.

"Aku bilang diam!" Taehyung terkekeh ketika Jungkook membentaknya. Jungkook mendorong bahunya agar punggung ringkihnya dapat bersandar dengan nyaman, sementara kepalanya tetap tengadah.

Tidak ada kata yang dapat Taehyung ucapkan, sebab apa yang ingin dituangkan dari bibirnya hanya tertelan kembali dan disimpan dalam hati.

Mata Taehyung mulai menyayu sebelum mendapat tepukan kecil di pipinya yang membeku. Jungkook memanggil-manggil namanya berulang.

"Jangan pingsan sekarang." peringat Jungkook pada Taehyung. Bocah itu membalasnya dengan cengiran lebar, namun Jungkook tak suka dengan tanggapan itu. Ia semakin menekan hidung mancung itu hingga Taehyung meringis sakit. "Aku akan membawamu ke dalam. Dokter pasti akan mengomelimu lagi setelah ini."

Oh,

jadi seperti ini ya, rasanya mengharapkan kasih sayang yang terus-menerus ada dari seseorang?

Lantas,

Bolehkah Taehyung berharap sekali lagi?

"Jungkook," Panggil Taehyung pada pemuda Jeon yang tengah berkutat pada bibirnya yang merah dimana-mana. Taehyung mencoba untuk menahan pergelangan Jungkook, dan hal tersebut berhasil mengundang tatapan tak suka Jungkook tepat pada kedua bola matanya.

Taehyung tersenyum samar. Ia semakin mengeratkan genggamannya pada pergelangan Jungkook yang 'dulu' selalu digenggamnya.

Lantas, bolehkah Taehyung berharap sekali lagi?

"Apa kau masih mencintaiku?"

Maka jawaban Jungkook adalah...

.

.

.

.

TBC


neutaella fireflees kudryavka-nyan Redl-Rimily Clou3elf zaet00 macaroonje Cornflakeszz KimTaeland Kimiiblue boo_taehyung 



ANGSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang