Ordinary

5.3K 368 53
                                    

Hari ini mendung. Anginnya terasa tidak seperti biasanya: ini dingin tapi sejuk saat dihirup dari hidung sebelum memenuhi rongga paru. Dingin yang menyejukkan, sampai rasanya kulit ini turut bersuka-cita merasakannya. Sedikit lebih kencang, sepoi-sepoi, sampai poni Taehyung berantakan dibuatnya.

Satu kesimpulan: sebentar lagi akan datang hujan. Taehyung dapat merasakannya dari aroma tanah yang harumnya begitu khas, petrikor yang sangat ia gemari. Dari awan kelabu yang menggantung berat dengan kecepatan yang konstan, dan dari pergerakan puluhan burung walet yang saling berterbangan di langit sana, membuatnya yakin bahwa akan datang hujan deras setelah ini.

Suara klakson kendaraan mulai terdengar silih berganti, semua orang ingin lekas sampai rumah karena hujan akan turun sebentar lagi. Bayangan menyenangkan mulai bergelayut, seperti berteduh di istana kecil yang menawarkan seribu satu kehangatan: cinta maupun kasih sayang. Bersama lelehan cokelat panas dalam mug putih tergenggam manis, beberapa potong kukis, dan ditemani alunan musik ballad klasik untuk diputar saat bergelung malas di balik selimut dekat perapian. Menghangatkan diri yang menggigil butuh pelukan, dan keluarga adalah obat yang mujarab dari segala obat.

Jadi, sekarang pertanyaannya adalah;

Untuk apa masih tetap bertahan di sini? Duduk patuh di sebuah kafetaria terbuka tanpa selembar mantel menyelimuti kaus tipis dan dengan bodohnya masih saja memaku sosok pria yang tengah berkencan dengan wanita lain di kursi dekatnya, dan apa ini namanya?

Kemana perginya mentari yang selalu memberi energi bagi Taehyung untuk tetap tegar berdiri demi menghadapi pahitnya kenyataan ditiap hari?

Namun, nyatanya langit pun merintih. Bersama kilatan menyeramkan disertai gemuruh yang menggelegar, menemani bunyi menetak-netak pada dinding kaca yang mulai basah, dan hembusan lirih angin malam yang menusuk hingga tulang.

Matanya mengedip lambat, sayu namun tetap indah. Taehyung menerawang jauh dengan kilaunya yang meredup, menerawang tepat pada langit kelabu yang menutupi matahari dambaannya.

Seketika, hatinya bergemuruh, bertalu dengan kurang ajarnya dikala nalar mulai terbiaskan oleh bayang-bayangnya.

Apakah kau sudah di rumah?

Apakah kau masih bersama kawanmu?

Sekarang mendung, jangan sampai kehujanan.

Apakah kau bawa jaket? Jangan biarkan tubuhmu menggigil sampai berujung flu!

Jangan lewatkan makan malammu seusai mengganti baju... Kau butuh istirahat dan energi.

Dan berbagai apakah terngiang di dalam kepala yang hanya berisi akan dia, dia dan dia.

Sialnya, semua ungkapan harus ditelan kembali saat senyum manisnya terbayang, sementara suara dalamnya terngiang.

Bahaya.

Jeon Jungkook sangat berbahaya.

•••

ORDINARY

Fanfiction by Sasayan-chan

Angst++ (Of course)

What about end? Would you believe me? It happy ending! :)
..
...
....
HAPPY READING




•••

Semua hal tentangnya itu bahaya.

Tidak baik untuk jantung: aritmia menyebalkan, tepat menyerang jantungnya yang rusak.

ANGSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang