1.5 || Rahasia

98K 6.6K 201
                                    

"Alfa kemana Aletha?" tanya Bu Andin saat ia melihat bangku yang seharusnya ditempati Alfa kosong.

Aletha menautkan kedua alisnya. "Kenapa ibu nanya saya? Saya kan bukan mamah dia."

"Ya mungkin saja kamu tau kan, lagi pula kalian sering ibu lihat berdua," kata Bu Andin menggoda Aletha.

"CIEEE......" sorak teman-teman Aletha termasuk Vania. Aletha langsung menatap tajam Vania ketika ia menyadari bahwa Vania ikut menyorakinya, sementara yang ditatap hanya bisa menyengir.

"Sudah-sudah, kasihan Aletha nya.Lihat tuh mukanya jadi kesel sendiri," kata Bu Andin sambil terkekeh. Sementara Aletha menatap Bu Andin dengan tatapan malas.

"Kenapa ibu nanya dia? Mungkin aja dia lagi sakit," jawab Aletha cuek tetapi masih sopan.

"Enggak, ada kupon buat Alfa. Tapi berhubung Alfa ga masuk, ibu titip ke kamu ya, tolong nanti langsung dikasi ke Alfa," jelas Bu Andin sembari memberikan kupon itu kepada Aletha. Aletha sendiri kebingungan, ia saja tidak tau dimana rumah Alfa. Dan Bu Andin memintanya untuk memberikan kepada Alfa. Mungkin Bu Andin lagi setengah sadar ya.

"Tapi kenapa harus saya bu? Saya aja gak tau dimana rumah Alfa. Yang lain kan banyak bu," ujar Aletha dengan lesu.

"Karena kamu teman sebangkunya, dan kalian sudah sering berdua. Kalau masalah alamat, kamu bisa cari di ruang tata usaha. Minta saja biodata Alfa, nanti pasti ketemu alamat rumahnya," jelas Bu Andin panjang lebar membuat Aletha menggangguk pasrah. Tidak mungkin juga kalau Aletha menolak perintah orang yang lebih tua darinya.

Kringgg...kringgg...kringgg

"Sekian untuk pelajaran hari ini, selamat siang dan sampai bertemu minggu depan," pamit Bu Andin, lalu ia pergi keluar kelas. Aletha langsung menghampiri  Vania di bangkunya.

"Van, anterin gue yah ke rumah Alfa. Ga enak kalau sendiri," ajak Aletha kepada Vania, sementara Vania menaruh jari telunjuknya di pelipisnya seolah berpikir.

"Ayolah Van, Pleasee!" bujuk Aletha dengan puppy eyes nya. Vania terkekeh kecil melihat tingkah Aletha yang seperti anak kecil.

"Aletha ku sayang, bukannya gue jahat nih. Tapi gimana yah, gue udah ada janji sama Kak Alden buat nemenin dia ke toko buku sekarang. Jadi kesimpulan dari kisah kita kali ini, gue nemenin Kak Alden dan lo pergi ke rumah Alfa ngasih kupon," jelas Vania membuat Aletha mendengus.

"Emang gabisa ditunda pergi sama Kak Alden?" tanya Aletha masih berharap kepada Vania.

"Jarang-jarang Kak Alden minta gue buat nemenin dia, Tha. So gue gamau kehilangan kesempatan buat jalan bareng dia, istilahnya ngedate lah. Gue pergi dulu yah. Bye luv." Lalu Vania pergi meninggalkan kelas begitupun dengan Aletha. Namun Aletha pergi ke ruang tata usaha terlebih dahulu.

Akhirnya Aletha mendapatkan alamat rumah Alfa, bukan dari tata usaha. Melainkan dari fans-fans Alfa, karena tata usaha tidak mengijinkannya untuk mengetahui alamat rumah Alfa. Fans Alfa pun selalu memperingatkan Aletha, "Lo mending gausah kesana deh, karena Alfa gasuka kalo rumah dia kedatengan temen."

Memangnya ada apa di rumah Alfa? Sampai teman sendiri tidak boleh berkunjung ke rumahnya.

------- Impressed -------

Aletha akhirnya sampai di rumah yang bercat pastel. Ia langsung mengetuk pintu rumah itu, dan keluarlah seorang wanita yang sekiranya adalah asisten rumah Alfa.

"Cari siapa non?" tanya wanita itu dengan ramah.

"Cari Alfa, Bi," jawab Aletha sambil tersenyum.

Impressed [Completed]Where stories live. Discover now