1.7 || Insomnia

99.1K 6.5K 578
                                    

Ini tempat kita.

Ini tempat kita.

Kalimat itu masih terputar di kepala Aletha. Kepalanya sekarang hanya dipenuhi oleh kalimat itu saja, padahal hanya beberapa kata saja mampu membuat Aletha tidak bisa memejamkan matanya untuk berada di alam mimpi.

Apa maksudnya Alfa mengucapkan kalimat seperti itu? Mau bikin Aletha baper? Terus nanti dijatuhin lagi? Oh iya, Aletha melupakan satu fakta. Bahwa dulu, sebelum Alfa menjadi manusia jelmaan yang dingin dan datar  ia memang terkenal playboy seantero SMP-nya.

"Arghhh..." Aletha terlihat frustasi sambil mengacak rambutnya.

"Gue gabisa tidur, Alfa nih punya gegara."

"Ck..kenapa gue kepikiran dia terus sih? Sadar Tha, mungkin aja dia ga sengaja bilang kayak gitu. Inget deh, perasaan lo jangan sampai berubah, Tha. Inget tujuan awal lo, cuma buat bantuin dia nyatuin Prita sama keluarganya. Cuma itu Tha ga lebih," ucap Aletha kepada dirinya sendiri.

"Tapi baperr njir...gimana nih..."

"Aletha pingin tidurrr...tapi kenapa setiap pejemin mata, yang ada cuma muka si kombi?"

Aletha masih berceloteh pelan dari tadi. Karena sekarang sudah jam 1 pagi, tidak mungkin kalau ia berteriak.

Ting.

Aletha langsung melirik ponselnya yang ada di rak sebelah ranjangnya. Langsung saja ia membuka ponselnya. Orang yang sekarang ia pikirkan mendadak mengiriminya pesan.

"Kenapa mesti dia banget sih yang chat tengah malem gini, lo tau ga sih. Kalau gue kepikiran terus sama lo dari tadi," kata Aletha sambil menujuk ponselnya yang menampilkan kolom chat nya dengan Alfa.

"Oke Aletha, sans dulu. Rileks, tarik nafas." Aletha menarik nafasnya panjang. "Lalu kita hembuskan perlahan." Lalu ia menghembuskan nafasnya kasar.

                                                            Kombi☠️ : Tidur.

Aletha Kyla Belvina : Gabisa woy! Mata gue gamau dipejemin, setiap dipejemin pasti dia minta buat dibuka lagi.

Kombi☠️ : Mikirin gue.

Dahi Aletha mengerut. "Kok dia tempe sih? Ini dia kepedean atau emang beneran dia tau kalau gue mikirin dia?"

Lalu Aletha membalas pesan Alfa lagi.

Aletha Kyla Belvina : Boleh muntah ga? Jijik banget bacanya sumpah.

Kombi☠️ : Ngeles.

Aletha Kyla Belvina : Apesih? Emang gaada mikirin lo. Efek tadi sore minum kopi ya gini.

"Astaga,sejak kapan gue pinter ngeles gini sih? Bakat juga nih gue ngibulin orang," kata Aletha kepadanya dirinya sendiri lalu ia melanjutkan kegiatannya membalas pesan Alfa.

Kombi☠️ : Ya in.

Aletha Kyla Belvina : Gajelas lo. Males gue. Udah ah. Bye!

Kombi☠️ : Ke Balkon.

Dahi Aletha mengerut lagi, lalu ia berjalan menuju balkon kamarnya dan langsung melihat ke bawah.. Tidak ada siapa-siapa, Alfa pasti mempermainkannya. Pasti. Aletha langsung mengetik pesan untuk Alfa belum saja itu terkirim, sebuah suara mampu membuat bulu kuduk Aletha berdiri.

"Tha." Ia langsung menoleh dan langsung mendapati si pemilik bola mata hijau itu yang sudah berdiri di sebelahnya sambil membawa gitar.

"Eh kutu kupret! Lo ngapain kesini tengah  malem gini? Gaada kerjaan banget ya. Terus lo naik darimana sih, hebat banget. Pintu di bawah ke kunci, disini juga gaada tangga. Oh gue tau, lo pasti pake pintu kemana saja punya doraemon ya?" celoteh Aletha panjang lebar membuat Alfa hanya menatapnya datar.

Impressed [Completed]Kde žijí příběhy. Začni objevovat