31. Parte Finale

12.6K 1.1K 39
                                    

Jangan lupa komentarnya ya. Vote
kalau kalian suka :)

Terimakasih untuk selama ini:)

Conan

"Aaakhh!!."

Jacob mendengar suara teriakan kesakitan Cornelia dari telepon yang masih menyambung, dia semakin panik, dia dan Faint sudah hampir tiba di ruangan Cornelia.  "Cornelia! Apa yang terjadi! Cornelia! CORNELIA!!."

Tut..tut...

Telepon mati, dan semuanya sunyi...

Jacob berlari secepat yang ia bisa menuju ruangan Cornelia. Dia menaiki tangga darurat karna semua lift rusak. Ada yang merusaknya dan ini pasti ada hubungannya dengan Cornelia.

Jacob panik...

Bagaimana bia sesuatu terjadi pada Cornelia? Cornelia berteriak tadi dan Jacob juga dengar siapa yang ada disana. Samuel Altrhop atau apa-siapa itu. Jacob kenal suaranya karna kemarin dia menginterogasi pria itu dari pagi sampai malam, sampai akhirnya dia kabur. Dan dari situ Jacob bisa tahu kalau laki-laki itu tidak normal alias gila.

Dia begitu terobsesi pada Cornelia dan ingin memiliki Cornelia dalam keabadian. Mati bersama...

Saat diruang interogasi dia terus menggumamkan nama Cornelia. Dia benar-benar Psyco.

Dia bilang Cornelia satu-satunya wanita baik dengannya dan tidak memiliki niat apapun pada Sam kecuali ketulusan cinta. Wajahnya sudah hampir babak belur oleh Jacob kalau saja kepolisian tidak menahannya kemarin.

Jacob benar-benar khawatir. Di belakangnya sudah ada Faint yang juga sama paniknya.

Jacob sudah melihat ruangan Cornelia. Dia membuka kenop pintunya. Apa ini...

Di kenop pintu itu terdapat darah segar  yang masih baru. Dan begitu pintunya terbuka banyak sekali ceceran darah segar dimana-mana. Tapi...

Dia tidak menemukan apa yang dia cari. Faint juga sudah mencari-cari panik. Mereka berdua menatap ngeri darah yang ada dimana-mana ini. Tidak mungkin ini milik...

.....di mana Cornelia?.

____________________________________

Tybalt membuka matanya perlahan, dia belum ingin bangun, tapi sesuatu memaksanya untuk sadar dari tidurnya.

Tybalt mulai mendengar suara-suara kecil masuk ke pendengarannya. Dia membuka matanya lagi dan dia bisa melihat keluarga yang dicintainya ada diruangan ini. Dan ada satu orang lagi yang dia perhatikan disana.

Laki-laki seusianya yang pernah bersamanya separuh umurnya. Dia tersenyum menatap laki-laki itu. Dia tampak sedang menyesali perbuatannya buatannya didepan kekuarganya dengan si tua Alecta menemaninya. Pasti Alecta memberitahu kebenaran kenapa Tybalt harus membunuh Mhadeline dan Gustav. Alecta bodoh, Tybalt sudah bilang agar tidak memberitahunya, sekarang laki-laki itu pasti sangat kecewa dan sedih, sahabatnya...

".....Matheus.."

"Tybalt!." Dia melangkah mendekati Tybalt tapi Cissy menghalanginya.

"Jangan! Pergi! Kau bisa menyakiti Tybalku kapan saja!." Cissy masih belum mempercayai Matheus.

Tybalt tertawa, "Tybaltku? Baiklah,jangan tolak aku lagi kalau aku meminta rujuk kembali." Goda Tybalt pada Cissy.

Cissy merona, dia menutupi ronanya. Dia masih tetap haru melihat suaminya akhirnya sadar.

CORNELIA : Sweet Enemy [COMPLETE]Where stories live. Discover now