Chapter ketiga

4K 199 0
                                    

Dua jam kemudian,prilly menatap dirinya didepan cermin kamar mandi sebuah mall,dia baru saja menindik hidungnya.prilly yakin klo besok temannya akan terkejut melihatnya.prilly tidak peduli,ia tidak ingin bertahan lama lagi disekolahnya.

semakin cepat dikeluarkan semakin bagus.biar mama pusing mencari sekolah baru...ucap prilly dalam hati.

Prilly keluar dari kamar mandi dan keliling mall.ia memasuki toko musik,pandangannya tertuju pada sebuah CD dan prillypun mengambilnya.prilly membawa CD itu keluar dengan sengaja dan membiarkan dirinya tertangkap.siapa tau hal tersebut bisa membuat prilly keluar dari sekolah lebih cepat dari rencananya.

Dengan santainya prilly keluar membawa CD ditangannya.saat sudah dipintu keluar seorang satpam menghampirinya.

"Maaf,mba."katanya."tapi anda blm membayar CD yg anda bawa."

Prilly tersenyum"memang!jadi kenapa?".

Tetapi ada yg menepuk pundak prilly tiba-tiba dan berkata"disini kau rupanya."

Prilly menatap orng itu ternyata cowok sipemain  gitar itu lagi.alipun menatap prilly dengan tersenyum.ternyata ali sudah memperhatikan prilly semenjak ia memasuki toko musik.dan ali tau klo prilly melakukan dengan sengaja.

"Maaf pak."lanjut ali."dia teman saya!saya menyuruhnya membawa CD itu kekasir,mungkin ia kelupaan dan berjalan kepintu keluar."

Sisatpam curiga"apa benar begitu?"

Saat prilly ingin bicara,ali memotongnya."ya benar!lagian kalo dia berniat mencuri kenapa dia tidak memasukannya dalam tas,malah membawanya secara terang-terangan."

Satpam itu pun mendengarkan penjelasan ali.disamping ali terlihat prilly sedang kesal.dia paling tidak suka klo ada orng yg mencampuri urusannya.ali pun mengambil CD yg dipegang prilly dan berkata pada satpam itu.

"Kalo begitu saya bayar dulu CD ini,pak!sekali lagi saya minta maaf."ali berkata dengan tulus membuat satpam tersebut percaya.

"Tidak apa-apa."kata satpam itu.

Prilly menatap ali yg berjalan kearah kasir.saat keluar dan menjauhi toko musik prilly mencekal tangan ali agar cowok itu menghentikan langkahnya.

"Heh!kurang kerjaan banget lo."teriaknya.

"Buat apa lo ikut campur urusan gw?"lanjut prilly.

Ali pun tersenyum."seharusnya kamu bilang terima kasih dan aku akan bilang sama-sama."

Prilly berkacak pinggang sambil mengacungkan telunjuknya."dengar ya!gw ga suka orang kaya lo!gw hanya akan memperingatkan lo sekali ini aja.jangan ikut campur urusan gw,atau lo akan menyesal!"

Ditatapnya ali yg hanya berdiri dengan tenang mendengar teriakannya.

"Heh!denger ga?"teriak prilly lagi.

Ali pun mengangguk.

Prilly memandangi ali dengan bingung. Kenapa dia hanya diam seperti patung  batin prilly.

"Lo ngerti maksud gw gak?"seru prilly lagi.

Ali mengangguk untuk kedua kalinya.

Prilly semakin bingung."mana suara lo?kenapa lo sekarang cuma diam?mendadak bisu,ya?"

Ali menggeleng.

"Jadi kenapa diam aja?"ucap prilly.

Ali tetap diam.

Benar-benar orang aneh, kata prilly dalam hati.  Tadi ditoko musik bicara panjang lebar sekarang hanya diam.

"Kenapa,lo sakit?"tanya prilly suaranya agak melembut.

Pertanyaan itu membuat ali terkejut,akhirnya ali mengangguk.
Prilly tidak mau melayani permainan ali lagi.

untuk yg terakhir kalinya prilly mengancam ali."pokoknya gw g mau lo ikut campur urusan gw lagi!!awas aja."

Setelah berkata prilly memutar tubuhnya meninggalkan ali.

                                     *****

Ali memasuki sebuah rumah sakit.

"Dari mana saja kau?"seorang dokter memghampiri ali dengan wajah panik.

"Jalan-jalan."kata ali.

"Ali....,"kata dokter itu.

"Aku tau tidak seharusnya aku kabur."kata ali.

"Tapi aku bosan!maafkan aku,pa."lanjut ali.

Dokter itu ternyata ayah ali."tidak apa-apa!lain kali kalau mau jalan-jalan bilang papa dulu.sudah makan belum?"kata papa ali.

Ali menggeleng.

Papa ali tersenyum sambil merangkul pundak anaknya."ayo,kita cari makan."

Ali mengikuti papanya.kalo saja ia tidak kabur ali tidak akan bertemu dengan si jutek.kemudia ali tau nama si jutek itu adalah prilly dari teman sekelasnya.ali juga sudah mendengar kenakalan-kenakalan yg sudah diperbuat prilly.
Waktu prilly marah-marah dimall tadi,membuat ali terkejut.seumur hidup ali belum pernah ada yg berteriak padanya.pengalaman tadi membuatnya merasa asing sekaligus terkesan.

"Apa yg membuatmu senyum-senyum sendiri."suara papa ali.

Ali meminum minuman didepannya.

"Aku bertemu perempuan yg istimewa hari ini."kata ali jujur.

"Siapa?"papanya bertanya.

"Teman sekolah,ia anak baru."jawab ali.

"Kamu mau bicarakannya pada papa?"seru papanya.

Ali menggeleng."tidak!bukankah sekarang waktunya pemeriksaan?"

Papa ali melihat jam dikantin rumah sakit,lalu mengangguk."ayo!"

Ali sudah mengenal rumah sakit ini dari ia masih kecil.ali sudah menganggap rumah sakit ini menjadi rumah keduanya,karena sejak kecil ia sudah keluar masuk rumah sakit.ali tak banyak mengenal kegiatan lain selain berobat,belajar disekolah,les dirumah,dan sesekali pergi ke mall.

********

Jangan lupa vote and commen yaps....



Bad girl and Good boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang