Chapter 23

1.6K 93 5
                                    

Seminggu kemudian, prilly berjalan mondar- mandir didepan kantor mamanya. Sebenarnya ia tidak ingin melakukannya, tetapi ini jalan terakhirnya. Saat ia ragu dan ingin mengurungkan niatnya, tetapi sekertaris mamanya sudah memberitahu kedatangannya.

" prill..mama senang kamu kekantor mama." Ucap ully.

Prilly akhirnya memasuki ruang kerja mamanya. Sebenarnya ini pertama kali prilly datang kekantor mamanya.

prilly pun duduk dihadapan mamanya dan terdiam tanpa sepatah katapun. Kali ini prilly benar-benar merasa canggung pada mamanya.

" ada apa, prill...? " tanya mama ully.

" begini...ma...temanku mau berulang tahun dan aku...aku tidak punya baju untuk pergi kesana.." ucap prilly dengan gelisah.

" kamu mau dibantu mama untuk membelikan baju pesta untukmu?" Ucap mama ully mengerti.

" aku belum pernah membeli baju pesta sebelumnya. Tapi kalau mama sibuk, tidak apa-apa...aku bisa membelinya sendiri...." ucap prilly.

" prill....mama akan dengan senang membantumu membeli baju pesta yang cocok untukmu." Sela mama ully.

" apa aku tidak mengganggu pekerjaan mama?" Tanya prilly hati-hati.

" saat ini tidak ada yang lebih penting dari mencari baju pesta untukmu." Kata ully tegas.

" ayoo...kita beli baju.." kata ully sambil mengambil dompetnya.

******

Saat tiba dirumah prilly langsung bergegas ke kamar mandi untuk mengenakan baju tersebut. Tiba-tiba terdengar ketukan dipintu kamarnya.

" ya.." kata prilly sambil melihat bayangannya dicermin.

Ully masuk dan memandang putrinya. Dia tersenyum lalu ully menyuruh prilly duduk dikursi rias.

" sekarang...duduk dan tutup matamu mama akan mendandanimu!" Kata mama ully.

Setelah selesai mendandani putrinya dan dioleskan lipstik sebagai sentuhan terakhir.

" kamu boleh membuka matamu..." kata ully.

Prilly membuka matanya perlahan dan memandang wajahnya dicermin dengan terkejut. Wajah yang terlihat dicermin benar- benar cantik.

Prilly tidak tahu harus berkata apa pada mamanya. Lalu prilly melihat jam dinding dikamarnya ternyata sudah jam setengah delapan.

" aku telat...acaranya dimulai pukul tujuh! Aku harus pergi sekarang!" Teriak prilly panik.

Prilly pun berlari mengambil sepatunya dan memakainya lalu dia mengambil kado yang sudah dia siapkan. Sesaat sebelum melewati pintu prilly menoleh.

" terima kasih, ma..." ucap nya canggung.

Lalu prilly bergegas turun dan naik ke taksi. Dari atas jendela kamar prilly, ully memandang putrinya yang sedang berlari ke arah taksi.

Putriku sudah besar, ucap ully dalam hati.

Pada saat menemani putrinya belanja, ully merasa senang sekali. Karena sebelumnya mereka belum pernah sedekat itu. Dan saat prilly mengatakan terima kasih dengan canggung, ully tahu bahwa putrinya itu benar-benar menghargai usahanya.

" selamat bersenang-senang, prilly.." kata ully kemudian.

********

Sorry buat para pembaca BGGB baru next karena baru sempet dan terima kasih buat yang sudah membaca cerita aku ini.

Sampai ketemu di part selanjutnya yaps..😊😊jangan lupa comment and vote...thnk you.

Bad girl and Good boy (END)Where stories live. Discover now