Chapter Keenam

2.7K 149 0
                                    

-------------------------------------------
Lanjutan chapter kelima.....
Happy reading....😁
--------------------------------------------

Ali menatap prilly dengan serius.

"Aku punya kelainan jantung sejak lahir!" Ucap ali tenang.

Prilly pun tidak dapat berkata-kata.mereka terdiam untuk beberapa saat.

"Mengapa lo memerhatikan gw kemarin pada saat gw olahraga?"tanya prilly tiba-tiba.

Ali menatap prilly.

"Asal lo tahu,gw paling g seneng kalau ada orang yang memerhatikan gw tanpa sepengetahuan gw."lanjut prilly.

"Apa karena lo pengen liat anak baru brandalan,dan berpikir batapa beruntungnya lo jadi murid teladan?"lanjut prilly lagi.

"Tidak,"jawab ali singkat.

"Terus kenapa?"tanya prilly penasaran.

Ali terdiam,lalu menjawab."karena aku iri."ucapnya.

"Iri?"prilly bingung.

"Ya,aku iri padamu!kau bisa bermain voli.aku tidak pernah bisa bermain seperti itu.hidupku hanya disekolah dan rumah sakit dan tidak boleh terlalu capek karena bisa membahayakan jantungku."ucap ali.

Prilly tidak menyangka bahwa ali akan berpikir seperti itu.baru kali ini ada orang yang iri padanya.padahal prilly berusaha untuk menghancurkan hidupnya,sedangkan ali berusaha untuk mempertahankan hidupnya.

Tiba-tiba saja pak daddy muncul dihadapan mereka.

"Disini kau rupanya!prilly kenapa kau bolos pelajaran dan apa itu?.rokok!kau merokok juga? Apa yang kau lakukan bersama ali disini? Sekarang kalian ikut keruangan saya."ucap guru itu.

Skip ruangan pak daddy...

"Prilly!"kata pak daddy sembari menatap mata prilly.

"Ini hari kedua kamu disekolah ini,dan kau sudah bolos.saya sudah melihat data diri mu dari sekolah-sekolah sebelumnya.banyak sekali pelanggaran kamu,merokok,bertengkar,berpakaian tidak rapi,dan masih banyak lagi.saya tidak tahu apa yang kamu lakukan disekolah terakhir sampai kamu dikeluarkan dari sekolah?"ucap pak daddy panjang lebar.

Prilly tertawa perlahan."saya menyebabkan ruangan olahraga terbakar."

"Benarkah?"ucap pak daddy terkejut.

"Kalau bapak kesekolah tersebut pastikan bapak masih bisa melihat hasil pengecatan ulang ruangan olahraganya."penjelasan prilly.

Pak daddy terdiam sejenak mendengarkan penjelasan prilly.

"Menurut mu itu suatu hal yang membanggakan?"ucap pak daddy.

Prilly tidak menjawab.

"Baiklah!hukuman apa yang pantas untukmu prilly?"lanjut pak daddy.

"Saya tidak tahu,kan bapak yang lebih ahli soal hukuman daripada saya."ucap prilly.

"Kalau begitu kamu saya hukum membersihkan toilet selama dua minggu!"kata pak daddy lantang.

"Baiklah!!tapi saya tidak akan melakukannya!"ucap prilly enteng.

"Kalau kamu tidak mau melakukannya hukuman akan saya tambah menjdi tiga minggu!"ucap pak daddy.

"Kenapa bapak tidak mengeluarkan saya saja sekalian dari sekolah ini?"tanya prilly.

"Mengeluarkan kamu adalah tindakan yang mudah dan justru itu adalah keinginanmu,bukan?sayang sekali prilly saya tidak akan semudah itu mengeluarkan kamu!"ucap pak daddy menatap prilly dengan tegas.

"Kita liat saja nanti!!"ucap prilly tenang.

Pak daddy pun membalasnya dengan tersenyum,"saya tidak sabar untuk melihatnya!"

Pandangan pak daddy pun beralih kepada ali.

"Sekarang kamu ali,apa yang kamu lakukan dengan prilly?"ucapnya.


-------------'''----------------

Sampai sini dulu yaps dan tunggu kelanjutannya di chapter berikutnya.😉
Jangan lupa vote and commen gimana alur ceritanya.

follow juga wattpad aq ☺ thank you..

Bad girl and Good boy (END)Where stories live. Discover now